Agung Mulyono Pastikan Masyarakat Dapat Manfaat dari Bus Trans Jatim Koridor Mojokerto-Surabaya

Ketua Komisi D DPRD Jatim Agung Mulyono (dua dari kanan) bersama Kadishub Jatim Nyono dan Kabid Angkutan Jalan Ainur Rofik saat peluncuran Bus Trans Jatim di Terminal Kertajaya Mojokerto, Minggu 20/8/2023. SP/Riko Abdiono
SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Bus Trans Jawa Timur Koridor II dengan rute Mojokerto-Surabaya resmi diluncurkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Minggu (20/8/2023). Bus yang beroperasi lewat jalan arteri (non tol) ini diharapkan mampu memberikan manfaat kepada masyarakat untuk beraktifitas sehari-hari.
Ketua Komisi D DPRD Jatim, dr Agung Mulyono mengatakan hadirnya Bus Trans Jatim Koridor II ini memberikan manfaat langsung bagi warga masyarakat. “Masyarakat bisa merasakan manfaatnya menggunakan Bus Trans Jatim. Di sisi lain, juga untuk meningkatkan penjualan produk UMKM yang ada di rute perlintasan Bus Trans Jatim,” ujar Agung yang ikut serta Dalam peresmian Bus Trans Jatim Koridor II di Terminal Kertajaya, Mojokerto, Minggu (20/8/2023).
Politisi yang akrab disapa Dokter Agung menyampaikan bahwa dengan adanya Trans Jatim Koridor II bangunan koneksitas diantara aglomerasi Surabaya menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih murah. Seperti halnya Bus Trans Jatim Koridor I dengan jalur Sidoarjo (porong) ke Gresik yang sangat diminati masyarakat. “Koridor I sudah sukses, Insya Allah Bus Trans Jatim Koridor II juga sukses karena aman nyaman dan tepat waktu untuk melayani masyarakat,” cetus politisi Partai Demokrat ini.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Jatim Masduki yang juga ikut hadir dalam peresmian berharap Bus Trans Jatim rute Mojokerto-Surabaya ini dapat menjadi alternatif transportasi bagi masyarakat. Mengingat jarak Mojokerto ke Surabaya sejauh 40 kilometer kini bisa ditempuh dalam waktu tak sampai 1 jam. BEgitu juga tarifnya yang cukup murah hanya 5000 per orang, khusus untuk pelajar dan santri Rp 2500 sekali jalan. “Angka kecelakaan yang tinggi ada di roda dua, dengan bus trans Jatim ini tentu akan mengurangi potensi kecelakaan tersebut,” jelasnya.
Namun Masduki juga berharap agar Pemerintah Provinsi memperhatikan pengemudi sarana transportasi yang sudah ada sebelum Bus Trans Jatim ini beroperasi. Minimal mengakomodirnya menjadi pengemudi atau melibatkan dalam pelayakan lainnya. “Sehingga tidak mematikan mata pencaharian dengan mengakomodir para pengemudi Bis Ijo untuk tetap mendapatkan nafkah,” ingat Masduki.