AH. Thony : THR tak Sekedar Taman Hiburan, Namun Juga Linimasa Sejarah Surabaya yang Harus Dihidupkan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 05 Feb 2023 19:33 WIB

AH. Thony : THR tak Sekedar Taman Hiburan, Namun Juga Linimasa Sejarah Surabaya yang Harus Dihidupkan

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Surabaya AH Thony mengajak semua pihak berfokus pada amanat UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Pada UU tersebut terdapat beberapa objek kebudayaan seperti tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.

“Jadikan kebudayaan sebagai investasi untuk membangun masa depan dan peradaban bangsa. THR tak sekadar taman hiburan, namun juga linimasa sejarah Surabaya yang harus terus dihidupkan,” kata Thony. 

Baca Juga: Dewan Minta Pemkot Surabaya Serius Tangani Pengelolaan Sampah TPA Benowo 

Tak hanya itu, jika pembangunannya berhasil, maka THR bakal menjadi sumber APBD yang potensial. Untuk bisa menyukseskan pembangunan dan mendapatkan konsep bagus, Thony menganjurkan Pemkot untuk menilik destinasi wisata lain baik di dalam maupun luar negeri. Pemkot bisa mengomparasikan destinasi wisata modern namun tetap dengan nuansa tradisional. Sehingga lewat wisata tersebut, identitas Kota Surabaya bisa terlihat. 

Baca Juga: Pemkot Surabaya Kebut Pengerjaan Estetika Kota Lama 

“Gabungkan spirit tradisional dan unsur modernitas. Bisa melalui pertunjukan atau event-event. Misalnya, adakan festival egrang disini. Namun bebaskan masyarakat untuk berinovasi dengan egrangnya. Pasti ada banyak peserta dari kampung-kampung yang menyulap egrang jadi makin menarik dengan berbagai bentuk. Selain itu, UMKM disini juga akan hidup,” kata Thony. 

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

Thony memastikan, dewan bakal terus mendukung upaya membangkitkan THR. Terlebih, DPRD merupakan representasi hati masyarakat Surabaya yang ingin ikonnya hidup kembali. “Terpenting, pemkot harus menempatkan paradigma pembangunan berbasis kebudayaan. Jadi, tak hanya pembangunan fisik yang menyerap banyak biaya saja. Namun juga menghidupkan budaya dan tradisi untuk memajukan masyarakat,” pungkas Thony. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU