AH. Thony Dorong Pemkot Surabaya Kembangkan RPH

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 23 Jun 2022 19:43 WIB

AH. Thony Dorong Pemkot Surabaya Kembangkan RPH

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Surabaya terus melakukan inovasi demi memenuhi kebutuhan masyarakat Surabaya. Selain penyedia pemotongan hewan, RPH juga mengembangkan pengolahan dan pengemasan daging segar. 

Ditangan kepemimpinan Fajar Arifianto Daging tak hanya dipotong saja, namun dibentuk ke beberapa jenis. Seperti slice, cincang, hingga cube. Bahkan, kini daging juga diolah menjadi pentol dan abon. Sejauh ini RPH berhasil memperluas pasar untuk produk olahan daging. Salah satunya, ribuan pentol yang dikirim ke Papua.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah Tinjau Pencairan Marbot Musala dan Penjaga Rumah Ibadah

Penanggung Jawab Usaha RPH Surabaya, Harianto mengatakan daging dari RPH Surabaya dijual ke masyarakat dengan packaging yang sudah di sterilisasi dan kualitas terjamin. Beberapa rumah sakit di Surabaya dan Gresik juga memercayakan stok daging pada RPH Surabaya untuk menu makanan pasien. 

Harianto mengatakan bahwa harga daging dan olahan dari RPH Surabaya lebih murah dibanding di Supermarket. Namun, sedikit lebih mahal daripada yang dijual di pasar. Sebab, RPH membutuhkan proses yang lebih panjang untuk menghasilkan daging berkualitas yang terjaga kebersihannya. Termasuk menyimpannya dalam cold storage yang bersuhu -20 celcius dan bisa mematikan bakteri. 

Dengan invoasi dan upaya mengembangan RPH, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH. Thony menilai bahwa harus ada campur tangan Pemkot untuk mendorong produksi di RPH Surabaya meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Menurutnya, harus ada penambahan sarana prasarana. Seperti mesin potong, mesin olah, atau lainnya. Hal itu untuk meningkatkan jaminan mutu dan menambah keuntungan RPH.

Baca Juga: Manfaatkan Aset, Pemkot Surabaya Bangun 8 Lokasi Wisata Rakyat 

“Proses screening dan quality control disini sudah bagus. Hanya saja, RPH bukan sekadar perusahaan daerah dengan orientasi bisnis, namun juga sebagai penyedia kebutuhan daging masyarakat. Perlu adanya support system yang baik dalam segi pendistribusian juga,” ujarnya. 

Thony juga menyoroti wacana Pemkot Surabaya yang akan merelokasi RPH dari jalan Pegirian ke daerah Banjar Sugihan, Tandes. Relokasi itu dilakukan sebagai upaya revitalisasi kawasan wisata religi Sunan Ampel. RPH di Pegirian nantinya tidak dibongkar. Sebaliknya, cagar budaya itu bakal ditata untuk kepentingan wisata dan dimanfaatkan untuk parkir serta museum. 

Baca Juga: Dewan Minta Pemkot Surabaya Serius Tangani Pengelolaan Sampah TPA Benowo 

Terkait relokasi tersebut, Thony mendorong Pemkot untuk membuat perusahaan daerah tersebut makin berkembang. Layanan harus diperluas. Tidak hanya melayani pemotongan sapi, kerbau, dan babi. Namun juga melayani jasa pemotongan ayam.

“Intinya, relokasi tersebut tak sekadar pemindahan tempat saja. Tapi juga harus disertai dengan upaya pengembangan. Semoga ini diperhatikan oleh Pemkot. Jangan sampai RPH Surabaya hanya menjadi warisan masa lalu saja,” pungkas Thony. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU