AH Thony Gelorakan Gempur Gempur Budaya Nganggur

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 21 Jul 2022 16:16 WIB

AH Thony Gelorakan Gempur Gempur Budaya Nganggur

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony mengatakan salah satu penyebab tingginya pengangguran di Kota Surabaya ini adalah budaya nganggur masih tumbuh subur di dalam masyarakat. 

Dimana masyarakat cenderung malas dan terjebak zona nyaman. Efeknya, produktivitas menurun dan pengangguran meningkat. Salah satu langkah penting adalah penyelesaian pengangguran dengan menggunakan paradigma berbasis kebudayaan. 

Baca Juga: Halal Bihalal Hari Pertama Masuk Kerja, DPRD Surabaya Optimalkan Kinerja

“Untuk hal ini, Dinas Kebudayaan mengambil peran besar. Budaya menganggur ini harus digempur lewat slogan yang menarik. Seperti motivasi bahwa menganggur itu tidak keren, aras-arasen iku gak mbois,” ungkap Thony, Kamis (21/7). 

Melalui slogan tersebut, masyarakat tidak akan tersinggung tapi justru tersadar. Kebiasaan baik harus terus ditumbuhkan. Sebelum keluar rumah, ada baiknya masyarakat membiasakan diri melakukan hal bermanfaat. 

Seperti membersihkan rumah yang kotor dan lainnya. Sehingga ada dorongan pribadi untuk menjadi lebih baik. Kebiasaan berkegiatan juga akan memunculkan rasa bahwa menganggur itu tidak enak. Orang-orang akan termotivasi untuk berkegiatan. 

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Ajak Masyarakat Jaga Surabaya Tetap Aman dan Kondusif

Thony meyakini, jika motivasi dan perubahan budaya tersebut dilakukan dari lingkungan terkecil hingga ke besar, maka akan memberikan dampak yang baik. Etos kerja kota juga bakal lebih produktif. 

Selain itu, menurut Thony, Pemkot perlu mengeluarkan regulasi penyelesaian angka pengangguran berdasarkan zonasi. Orang yang bekerja jauh dari tempat tinggal kurang efisien karena biaya hidup tambahan yang tinggi. Sehingga perlu diterapkan zonasi dalam penerimaan lowongan kerja. 

Baca Juga: Sebagai Bentuk Rasa Syukur, DPRD Kota Surabaya Gelar Bukber dan Beri Santunan Anak Yatim

Masyarakat juga harus menyesuaikan kemampuan dengan lapangan kerja yang ada. Bukan malah perusahaan yang harus menyesuaikan dengan kemampuan masyarakat. 

“Masyarakat harus mau belajar, harus bisa upgrade kemampuan agar sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Peran Pemkot disini adalah dengan memberikan pelatihan pada masyarakat, khususnya para pencari kerja,” ujar Thony. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU