Ahli China Ungkap Vaksin Sinovac Efektif Atasi Varian Delta

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 11 Jul 2021 12:31 WIB

Ahli China Ungkap Vaksin Sinovac Efektif Atasi Varian Delta

i

Vaksin Sinovac asal China. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Para peneliti menemukan bahwa vaksin China efektif dalam mengurangi risiko kasus bergejala dan parah yang disebabkan varian Delta. Vaksin ini memang tidak 100 persen memberikan perlindungan, tapi bisa mengurangi gejala infeksi dan efektif mencegah kematian.

Hal ini disampaikan Wei Sheng, profesor di School of Public Health of Tongji Medical College of Huazhong University of Sciences and Technology, menyebutkan, menurut hasil uji coba terbaru, vaksin Sinovac efektif melawan varian Delta. 

Baca Juga: Ratusan Anggota DPC PERADI Sidoarjo Antusias Ikuti Gelar Bakti Kesehatan Vaksinasi Covid-19

Dan, mengacu pengalaman pencegahan dan pengendalian epidemi di Guangzhou, risiko penyakit parah sangat berkurang terhadap mereka yang sudah divaksin dibanding yang belum mendapat vaksin.

"Ini menunjukkan, vaksin bersifat protektif," kata Wei, Minggu (11/7/2021).

Juru bicara Sinovac, Liu Peicheng juga mengatakan, hasil awal berdasarkan sampel darah dari mereka yang divaksinasi dengan vaksinnya menunjukkan pengurangan tiga kali lipat dalam efek penetral terhadap Delta.

Baca Juga: Vaksin Booster Covid-19 Kedua Harus Bayar Rp100 Ribu

Sebagi informasi, program vaksinasi di Indonesia saat ini mayoritas menggunakan vaksin buatan Sinovac yang bermarkas di Beijing melalui skema perjanjian bilateral dengan Tiongkok.

Sementara itu, China hingga kini belum memberikan kepastian perihal tingkat efektivitas vaksin Sinovac terhadap infeksi akibat varian Delta, baik melalui data uji klinis atau penggunaan di dunia nyata. Namun para ahli tetap mendesak masyarakat untuk disuntik vaksin Sinovac sesegera mungkin.

Baca Juga: Jatim Berikan Vaksinasi Booster Kedua Secara Gratis

Pasalnya, ahli epidemiologi Zhong Nanshan menjelaskan bahwa sejauh ini, peneliti menemukan bahwa vaksin Sinovac setidaknya mampu mengurangi risiko kasus simtomatik atau gejala parah pada pasien Covid-19 akibat varian Delta.

Oleh karena itu, pentingnya menjaga jarak sosial, berbagi informasi infeksi, dan mematuhi pembatasan untuk menjaga perputaran virus corona tetap rendah. Ia mengingatkan, semakin banyak virus beredar, semakin banyak peluang yang dimiliki virus corona untuk bermutasi dan menghasilkan varian baru. Dsy10

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU