"AHY Presiden" Acceptable

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 25 Apr 2022 20:15 WIB

"AHY Presiden" Acceptable

i

Raditya M. Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Judul berita di harian kita edisi Senin (25/4/2022) “AHY presiden” menggema di Jatim, menurut pikiran saya, wartawan muda, acceptable

AHY, saat ini, pada konstelasi politik era Jokowi, sosok politisi yang tidak ikut bikin gaduh negara, seperti Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, Luhut Binsar Panjaitan dan Zulkifli Hasan. AHY, adalah anak sulung mantan presiden SBY, yang santun.

Baca Juga: Yusril: Prabowo-Gibran Penuhi Syarat Dilantik Presiden

Menurut akal sehat saya, AHY, dalam kondisi sekarang (tidak terdengar punya bini lagi) lebih bisa diterima oleh pemilih anak muda ketimbang calon seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Erick Thohir dan Puan Maharani.

Hitungan akal sehat saya, AHY saat ini usianya masih 44 tahun. Dari aspek biologis usia AHY lebih muda 5 tahun dari Puan Maharani, anak mantan presiden Megawati. Bahkan dengan Anies Baswedan, usia AHY lebih muda 11 tahun. Termasuk dengan Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno dan Erick Thohir, usia AHY paling muda. Apalagi dengan Prabowo Subianto, yang usianya hampir sebaya dengan SBY, ayahnya.

Pertanyaannya apakah seorang capres, hanya diukur dari usia muda saja? Tentu tidak!

Pasal 6 UUD 1945 hasil amandemen mensyaratkan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani.

Lalu ada aturan berdasarkan UU No.7 Tahun 2017. Syarat menjadi Presiden diatur dalam  pasal 169 UU No 7 Tahun 2017 : Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa: Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendaknya sendiri: Suami atau istri calon presiden dan suami atau istri calon Wakil Presiden adalah Warga Negara Indonesia. Tidak pernah mengkhianati negara serta tidak pernah melakukan tindak pidana korupsi dan tindak pidana berat lainnya. Mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai presiden dan wakil presiden serta bebas dari penyalahgunaan narkotika. Bertempat tinggal di wilayah Negara Kesaturan Republik Indonesia. Telah melaporkan kekayaannya kepada instansi yang berwenang memeriksa laporan kekayaan penyelenggara negara.

Tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara. Tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela. Tidak sedang dicalonkan sebagai anggota DPR, DPD, atau DPRD. Terdaftar sebagai Pemilih. Memiliki nomor pokok wajib pajak dan teratur melaksanakan kewajban membayar pajak selama 5 (lima) tahun terakhir yang dibuktikan dengan surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi. Belum pernah menjabat sebagai presiden atau wakil presiden , selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama. Setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

Berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun. Berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah atas, madrasah aliyah, sekolah menengah kejuruan, madrasah aliyah kejuruan, atau sekolah lain yang sederajat. Bukan bekas anggota organisasi terlarang partai Komunis Indonesia, termasuk organisasi massanya, atau bukan orang yang terlibat langsung dalam G.3O.S/PKI dan Memiliki visi, misi, dan program dalam melaksanakan pemerintahan negara Republik lndonesia.

 

***

 

Survei Survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan Prabowo Subianto sebagai capres 2024 terkuat sejauh ini. Ganjar Pranowo memepet elektabilitas Prabowo Subianto.

Survei SMRC dilakukan pada 8-16 Desember 2021, yang melibatkan responden 2.420 dengan tingkat respons sebanyak 2.062 responden atau 85% dari sampel direncanakan. Populasi dipilih secara random dengan multistage random sampling dengan error sampling plus minus 2,2 persen dan tingkat kepercayaan 95%.

Berikut hasil survei dinamika elektabilitas capres 2024:
- Prabowo Subianto 19,7%
- Ganjar Pranowo 19,2%
- Anies Baswedan 13,4%
- Agus Harimurti Yudhoyono 3,7%. Puan malah tidak terkonfirmasi.

Survei Indikator Politik Indonesia digelar pada 6-11 Desember .

Prabowo Subianto 24,1%
- Ganjar Pranowo 20,8%
- Anies Baswedan 15,1%
- Agus Harimurti Yudhoyono 6,8%

Sedangkan diikuti Ganjar Pranowo yang jauh meninggalkan Anies Baswedan.

Survei Litbang Kompas digelar dari 17-30 Januari 2022 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. AHY memperoleh suara 3,7% dibawah jauh Prabowo, Anies dan Ginanjar.

Tiga survei dari lembaga survei ini sebuah indikator sampai awal tahun 2022. Sementara pemilu baru dilangsungkan Februari 2024. Praktis masih ada waktu hampir dua tahun.

Waktu dua tahun ini, momen bagaimana AHY, yang sudah punya kendaraan politik, saya ibaratkan sedang mengayuh kapal di samudera pencapresan. Termasuk merangkul partai politik lain dan pengusaha berduit (konglomerat atau oligark). 

Urusan pencapresan masalah duit, tidak bisa diabaikan. Kekayaan AHY yang tercatat dalam laporan di KPK sebesar Rp 15,2 miliar.

Baca Juga: Alasan Pilpres Ulang, Dibeberkan Anies di Ruang Sidang MK

Sementara harta kekayaan SBY tercatat Rp13.983.608.460. Ditotal harta keduanya sekitar Rp 29 miliar.

Dalam pilpres 2019 lalu, total dana yang diterima Jokowi-Ma'ruf selama penyelenggaraan Pilpres 2019 mencapai Rp 606,784 miliar.

Sumbangan dana kampanye Jokowi, mayoritas berasal dari pengusaha.

Apakah benar dana nyapres hanya sebesar itu? Konon harga yang harus dibayar untuk memasuki pilpres tidak murah. Seorang pengamat ekonomi memprediksi seorang kandidat presiden Indonesia tahun 2014 saja harus menyiapkan US$ 600 juta (sekitar Rp 7 triliun). (dikutip situs Forbes, 20 November 2013).

Saya tak bisa gunakan nalar, mengapa pilpres dengan biaya segede itu tidak menjadi masalah bagi kebanyakan orang Indonesia. Toh Jokowi-Ma’ruf, bisa menjangkaunya. Apalagi orang kaya sekelas AHY yang memiliki ambisi untuk terjun ke dunia politik.

Saat ini, saya ikuti dari media, AHY, tampaknya punya ambisi jadi presiden? Apakah mungkin hartanya dan kekayaan SBY  yang total Rp 29 M (kekayaan yang dilaporkan) digelontorkan untuk capresnya AHY? hanya AHY yang bisa mengkalkulasi, tentu bersama SBY.

 

***

 

Data yang saya peroleh dari KPU pusat, pemilih pada Pemilu 2024 Didominasi Milenial.

Pemilih dari generasi milenial dan generasi Z (mereka yang lahir di tahun 1995 sampai dengan 2020) diprediksi akan mendominasi suara pada Pemilu 2024. 

Dari daftar pemilih tetap (DPT) pemilu serentak 2019 lalu, pemilih berusia 20 tahun mencapai 17.501.278 orang, sedangkan yang berusia 21-30 tahun sebesar 42.843.792 orang. Total pemilih muda sekitar 60 juta.

Baca Juga: Adu Cerdas Antar Advokat

Untuk Pemilu 2024, bakal ada tambahan pemilih milenial dan generasi Z. Jumlahnya diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 60 persen dari total suara pemilih.

Dengan besarnya jumlah suara milenial, capres seusia AHY mempunyai peluang merangkul para milenial dan generasi Z.

Pilpres tahun 2024 mendatang ada kelompok pemilih pemula yang jumlahnya begitu besar melebihi pemilih berusia tua.

Peluang AHY dan partai Demokrat  untuk melakukan edukasi pemuda dalam politik. Mereka seperti saat saya berusia 18 tahunan adalah kelompok apolitik. Bisa jadi kaum nilenial dan generasi Z sekarang sama dengan era saya dulu orang yang tidak suka dengan retorika, tapi senang dengan hal-hal yang nyata dan rasional. 

AHY dan timnya di Jawa Timur, Emil Dardak, 

terus merangkul dan mengedukasi kaum milenial dengan politik yang tidak korup.

Praktis, AHY yang kini masih merepresentasikan dirinya sebagai kontestasi pilpres dari kelompok muda, berpeluang besar mendapat suara ketimbang Prabowo, Ganjar, Anies dan Sandiaga Uno. Tentu AHY harus punya program unggulan untuk menarik pemilih muda.

Belakangan ini, media menyebut Anies ingin merangkul AHY. Dua pasangan ini menurut akal sehat saya cukup mewakili kelompok profesional kaum politisi, sekaligus mewakili kelompok muda yang ditaksir mendominasi di 2024.

Sebagai calon presiden (capres) pemilu 2024, kegiatan AHY di Jatim kemarin, saya anggap bagian  caranya melakukan manuver-manuver mengejar popularitas dan elektabilitasnya. Ternyata dengan cara pendekatan konvensional saja, AHY mendapat respon positif. Apalagi bila AHY kelak, juga akan menggunakan baliho, media cetak dan media sosial. 

Ada fakta yaitu sambutan dari warga Jawa Timur atas kunjungan AHY kemarin adalag modal sosial. Kini AHY juga perlu mengejar modal finansial dan politik. Ini ada pada Anies Baswedan dan Sandiaga Uno serta Prabowo.

Wait and See Cak AHY. Salam sesama anak muda. ([email protected]).

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU