SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Inovasi SITI PINTER atau Sinau Teknologi Informasi Programe Telecenter lolos menjadi peserta Lomba Inovasi Pelayanan Publik Kota Mojokerto Tahun 2023.
Inovasi besutan Diskominfo Kota Mojokerto ini mengikuti presentasi dan wawancara, di Ruang Sabha Mandala Madya, Kantor Pemerintah Kota Mojokerto, Kamis (9/3) pagi.
Baca Juga: Realisasi Pajak Kota Mojokerto Naik Signifikan Capai Rp 71,4 Miliar
Dalam paparannya, Kepala Diskominfo Kota Mojokerto, Santi Ratnaningtyas menjelaskan SITI PINTER merupakan layanan edukasi pembelajaran teknologi informasi.
"Layanan ini dapat diakses gratis oleh masyarakat Kota Mojokerto. Mulai dari siswa, mahasiswa hingga masyarakat umum. Sehingga bermanfaat menjadikan masyarakat Kota Mojokerto dari mulai anak usia sekolah hingga masyarakat luas menjadi melek teknologi," ulasnya.
Santi menjelaskan inovasi ini berawal dari tahun 2014 dan terus melakukan metode pembaharuan hingga tahun 2023.
"Awal mula hanya layanan Telecenter Palapa Berdiri, kemudian tahun 2019 diperbaharui dengan layanan Siti Pinter Mobile menjemput bola. Dan tahun 2023, layanan ini bisa di akses online. Bahkan user bisa melihat jenis pelatihan dan memilih jadwal secara real time," ujarnya.
Baca Juga: Pimpin Apel Pagi Pasca Libur Lebaran, Pj Ali Kuncoro Ingatkan PR Sudah Menanti
Ia bersyukur, keberadaan Siti Pinter mendapat penerimaan positif dari masyarakat. Terbukti jumlah kunjungan terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Tahun 2017 jumlah pengunjung hanya sebanyak 2514 dan tahun 2022 kemarin jumlahnya melonjak tiga kali lipat menjadi 6940," ungkapnya.
Masih kata Santi, Inovasi Siti Pinter juga telah memberikan kontribusi terhadap capaian TPB atau SDGs dengan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Tak Ada WFH, Pj Ali Kuncoro Tegaskan ASN Pemkot Mojokerto Kembali Kerja Usai Libur Lebaran
"Siti Pinter mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan, peningkatan kualitas produk, pemasaran produk melalui platform e- commerce serta pemberdayaan SDM," tegasnya.
Ia berharap program ini dapat terus berlanjut dengan dukungan berupa anggaran program layanan, sumber daya manusia, perangkat pendukung layanan, promosi dan sosialisasi.
"Program ini bersifat adaptif, kita mempersilahkan pemerintah daerah lain untuk mengadaptasi dan mereplikasi Siti Pinter untuk diterapkan di daerahnya. Ini wujud adaptabilitas Siti Pinter," pungkasnya. Dwi
Editor : Moch Ilham
