Akhirnya Pemerintah Turun Tangan Atasi Polemik VakNus

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 18 Apr 2021 21:18 WIB

Akhirnya Pemerintah Turun Tangan Atasi Polemik VakNus

i

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, hingga saat ini pemerintah masih mengupayakan solusi atas polemik vaksin Nusantara (VakNus) tersebut. "Masih sedang diupayakan solusinya," kata Menko PMK Muhadjir Effendy, Minggu (18/4/2021).

Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Naik, Ayo Masker Lagi

Polemik vaksin Nusantara yang digagas Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto kian mengemuka. Kendati belum mendapatkan persetujuan dari BPOM, uji klinis fase kedua vaksin tersebut tetap dilanjutkan.

Sejumlah legislator sudah menjadi relawan vaksin Nusantara dengan diambil sampel darahnya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: BPOM Ingatkan Mainan Kosmetik untuk Anak, Berbahaya

Mereka antara lain Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay, Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena, lalu Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, beserta nama-nama lainnya.

Selain anggota DPR, sejumlah tokoh juga ikut menjadi relawan vaksin Nusantara ini, mereka antara lain Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Mantan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, serta Mantan Menkes Siti Fadilah Supari.

Baca Juga: CEPI dan Bio Farma Berkolaborasi untuk Dorong Percepatan Produksi Vaksin

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan, vaksin Nusantara belum bisa lanjut ke tahap uji klinis selanjutnya karena beberapa syarat belum terpenuhi di antaranya cara uji klinik yang baik (Good Clinical Practical), Proof of Concept, Good Laboratory Practice dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (Good Manufacturing Practice).

Penny menuturkan pihaknya mendukung berbagai pengembangan vaksin asalkan memenuhi kaidah ilmiah untuk menjamin vaksin aman, berkhasiat, dan bermutu. erc/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU