Aksi Main Hakim Tewaskan Warga Probolinggo, 5 Orang Jadi Tersangka

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 16 Mar 2023 21:02 WIB

Aksi Main Hakim Tewaskan Warga Probolinggo, 5 Orang Jadi Tersangka

i

Para pelaku pengeroyokan warga Probolinggo, Kamis (16/3/2023) kemarin, saat dihadirkan di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak. SP/Ariandi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kasus tewasnya pria paruh baya yang dianiaya warga diduga maling langsung ditindaklanjuti aparat kepolisian. Polisi memastikan pria terduga maling yang dikeroyok hingga tewas bukan maling. Pria itu juga bukan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKP Arief Ryzki Wicaksana menduga pria ini melakukan aksinya di bawah pengaruh alkohol. Dugaan ini diperkuat dengan adanya laporan keributan di SPBU dekat lokasi sebelum korban tewas dikeroyok.

Baca Juga: Said Basalamah, Anggota Pembina Yayasan Fastabiqul Khairat Lumajang Didakwa Kasus Penganiayaan

"Tapi kami menduga korban terpengaruh alkohol karena sebelum kejadian itu sempat ada laporan ribut-ribut di SPBU sekitar," ungkap Arief

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Herlina menyebut 5 orang dijadikan tersangka dalam kasus main hakim sendiri hingga menyebabkan seseorang meninggal dunia di Jalan Kelantan Perak Timur, Surabaya. Dari 5 tersangka, polisi berhasil mengamankan 4 orang sementara satu masih buron.

Lima pengeroyok itu berinisial AG (37), MM (27) dan oknum satpam HRT (37) dan RLN (47). Sedangkan satu tersangka lainnya berinisial WD, kini masih diburu.

Kejadian tersebut bermula dari korban Syahar (60), asal Probolinggo yang tiba-tiba masuk ke rumah Lubenah (75) dan mengamuk. Syahar sempat merusak beberapa barang seperti kursi, pot bunga dan guci antik bernilai jutaan. Aksi korban langsung diketahui oleh pembantu rumah Lubenah.

“Pembantunya lalu menelpon AG untuk meminta bantuan. AG ini adalah keponakan dari pemilik rumah,” ujar Herlina, Kamis (16/03/2023) di Polres Pelabuhan Perak, Kamis (16/03/2023).

Baca Juga: Kru Bus Adu Jotos dengan Pengemudi Avanza di Bojonegoro

AG lantas datang ke lokasi bersama kedua pegawainya yakni MM dan WD. Saat tiba di lokasi, AG memerintahkan kepada Syahar untuk keluar rumah. Namun bukannya menurut, AG malah dilempar batu oleh Syahar.

“Setelah mendapatkan perlawanan itu, AG memanggil satpam yang kebetulan pos satpam itu di dekat lokasi kejadian. Jadi dua satpam HR dan RL datang langsung,” imbuh Herlina.

Saat itulah, keempat orang tersebut langsung mengamankan Syahar dan mengikat kedua tangan dan kakinya. Lantas, Syahar dipukuli hingga meninggal. Jenazah Syahar sempat tergeletak di tengah jalan. Beberapa warga sekitar juga sempat melihat. Tak berselang lama, jenazah Syahar lantas dipinggirkan ke trotoar oleh HR dan RL. Anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak yang mendapatkan informasi langsung menuju ke lokasi.  “Untuk peran WD nanti ya. Pasti kami update,” tegas Herlina.

Menurut Herlina, dalam identifikasi diketahui bahwa korban tewas lantaran mengalami luka pada bagian kepala, rusuk, dan kaki.  

Baca Juga: 7 Pengeroyok Pelajar di Sidoarjo Diamankan, 4 Pelaku masih di Bawah Umur

"Korban meninggal akibat hantaman benda tumpul hingga mengalami retak di bagian kepala, rusuk dan kaki," jelas mantan Kasat Binmas Polrestabes Surabaya itu.

Oleh penyidik, para tersangka dijerat dengan Pasal 170 ayat 2 ke 3 KUHAP tentang pengeroyokan hingga menyebabkan hilangnya nyawa seseorang, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Diberitakan sebelumnya, Pria asal Probolinggo tewas usai dihajar massa oleh warga Jalan Kelantan Perak Timur, Surabaya. Aksi main hakim sendiri tersebut dilakukan karena Syahar (60) diduga hendak mencuri setelah ketahuan memasuki rumah Lubenah (76), Rabu (15/03/2023). Ari/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU