Alami Depresi, Ibu Rumah Tangga Ceburkan Diri ke Sungai Brantas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 23 Mar 2023 16:29 WIB

Alami Depresi, Ibu Rumah Tangga Ceburkan Diri ke Sungai Brantas

i

Petugas sebelum mengevakuasi jenazah korban. SP/Lestariono

SURABAYAPAGI.COM, Blitar - Penemuan mayat di tepian Sungai Brantas Desa Pohgajih Kec Selorejo Kab Blitar pada Kamis (23/3) sekitar pukul 10.00 WIB mengejutkan warga sekitar aliran Sungai Brantas yang sedang aktifitas (memancing) di sungai.

Penemuan jasad wanita di tepi sungai Brantas itu langsung ditindaklanjuti Polsek Selorejo dipimpin langsung Kapolseknya AKP Eko Sujoko SH. Setelah koordinasi dengan Polres Blitar guna dilakukan identifikasi korban, tak lama team Identifikasi Satreskrim Polres Blitar mendatangi TKP dan melakukan identifikasi jasad wanita yang saat itu belum diketahui identitasnya.

Baca Juga: Puluhan Sopir Angkot dan Bus di Terminal Kesamben Dites Urine

"Setelah dilakukan olah TKP dan identifikasi oleh team Iden bersama Kapolsek Selorejo dan anggotanya termasuk perangkat desa Pohgajih, diketahui korban adalah Septianasari (21) istri dari Aji Prasetiyo (36) warga desa setempat," terang Kapolres Blitar AKBP Anhar Arliya Rangkuti S.IK melalui Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udhiyono pada wartawan Kamis (23/3).

Jasad pertama kali ditemukan saksi Suwoko (37) warga Desa Pohgajih saat sedang mencari ikan di tepian Sungai Brantas, dan melihat sosok wanita mengapung di tepian sungai Brantas, hanya kenakan pakaian dalam. 

"Saksi Suwoko terus minta bantuan Susanto teman sesama pencari ikan untuk mengangkat jasad tersebut ke tepi sungai, oleh kedua saksi terus dilaporkan ke Kantor desa," papar Iptu Udhiyono.

Baca Juga: Polres Blitar Ungkap 3 Kasus Street Crime, dengan 9 Tersangka

"Dari keterangan dari pihak keluarganya, korban alami depresi berat sejak dua bulan lalu dan dalam taraf penyembuhan, korban meninggalkan rumahnya sejak Rabu 21 Maret sekitar pukul 04.00 sudah tidak ada di rumah, sesuai keterangan Aji Prasetyo (suami korban) ketika melapor ke Kantor desa Pohgajih,"  Iptu Udhiono menambahkan.

Setelah dilakukan otopsi luar, diketahui ada luka lebam pada bawah telinga, sudut bibir, keluar tinja dari duburnya, dan tidak ada tanda tanda kekerasan lainnya.

Baca Juga: Saat Ditinggal Shalat Tarawih, Sapi Warga Blitar Dicuri, Korban Rugi Rp 15 Juta

Untuk perhiasan milik korban berupa anting-anting dan cincin masih melekat di telinga dan jari jari korban.

"Diperkirakan korban bunuh diri dengan melompat ke sungai Brantas yang airnya deras dan dalam, untuk barang bukti selain CD hitam dan BH warna coklat juga perhiasan milik korban. Sedang pihak keluarga tidak menginginkan korban diotopsi, dengan membuat surat pernyataan." pungkas Udhiyono. Les

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU