Alami Kelonjakan Kasus Corona, Malaysia Akan Perpanjang Lockdown

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 27 Jul 2020 11:32 WIB

Alami Kelonjakan Kasus Corona, Malaysia Akan Perpanjang Lockdown

i

Suasana jalan kosong di Jalan Bulatan Kampung Pandan di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (18/3/2020). SP/ K24

SURABAYAPAGI.com, Malaysia - Pemerintah Malaysia berencana menerapkan kembali kebijakan penguncian wilayah atau lockdown jika kasus baru virus corona (Covid-19) melonjak hingga 100 pasien per hari.

Malaysia saat ini tengah berada dalam tahap pemulihan dan sudah tak menerapkan perintah pengawasan pergerakan (MCO) ketat. Hampir seluruh kegiatan bisnis dan ekonomi telah berjalan kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

Namun, pihak berwenang Malaysia kembali mendeteksi lonjakan kasus corona baru dalam beberapa pekan terakhir.

"Jika (kasus corona baru) mencapai tiga digit, kami tidak memiliki pilihan selain menerapkan kembali MCO. Kita lihat," kata Menteri Pertahanan sekaligus Menteri Senior Malaysia Ismail Sabri Yaakob, pada Minggu (26/7).

Dalam empat hari terakhir, Malaysia mencatat hingga 23 kasus corona baru pada Sabtu (25/7), 21 kasus pada Jumat, sembilan kasus pada Kamis, dan 16 kasus pada Rabu.

Penemuan kasus baru ini muncul setelah Kementerian Kesehatan sempat mengumumkan nol kasus corona baru pada 1 Juli lalu untuk pertama kalinya sejak Maret.

Ismail mengatakan salah satu faktor kasus Covid-19 baru melonjak adalah bahwa masyarakat sudah lupa terkait ancaman corona dan protokol kesehatan untuk mencegah penularan.

"Ini karena publik sudah lupa apa yang perlu dilakukan ketika pemerintah melonggarkan MCO sehingga jumlah kasus (Corona) mulai meningkat lagi," ujar Ismail.

Baca Juga: Kabut Asap di Singapura dan Malaysia, BNPB: ''Asap Belum Tentu Dari Indonesia!''

Malaysia tercatat terakhir kali mendeteksi kasus corona baru hingga lebih dari 100 kasus dalam sehari yakni pada 4 Juni lalu. Saat itu, Malaysia menemukan 277 kasus Covid-19 baru dalam 24 jam.

"Saya mengerti bahwa jika MCO ditegakkan kembali, itu akan membuat kesulitan bagi semua pihak, termasuk kita yang ingin bekerja dan sebagainya, tetapi langkah itu harus diambil," kata Ismail seperti dilansir the Straits Times.

Malaysia pertama kali menerapkan lockdown pada 18 Maret hingga Juni lalu setelah kasus corona melonjak akibat sebuah acara keagamaan yang diselenggarakan oleh jemaah Tabligh Akbar di sebuah masjid di Petaling.

Baca Juga: Malaysia Hentikan Ekspor ‘Harta Karun’ Bahan Baku Komponen Teknologi 

 Mulai 10 Juni, Malaysia melonggarkan kebijakan MCO di mana hampir semua sektor sosial, pendidikan, agama, bisnis, dan ekonomi diizinkan beroperasi secara bertahap.

Saat itu, Malaysia juga mulai mengizinkan perjalanan antar-negara bagian.

Berdasarkan statistik Worldometer per Senin (27/7), Malaysia tercatat memiliki 8.897 kasus virus corona dengan 124 kematian.  dsy6

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU