Home / Peristiwa : Teriak Orator Aksi Demo

Alhamdulillah Buzzer Istana, Babak Belur

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 11 Apr 2022 20:18 WIB

Alhamdulillah Buzzer Istana, Babak Belur

i

Kondisi Ade Armando yang babak belur usai dihajar massa aksi 11 April.

Ade Armando, Dosen UI Mukanya Bonyok Babak Belur, Dikeroyok Massa

 

Baca Juga: MK tak Utak-atik Keabsahan Gibran, Nitizen Koar-koar

 

 

 

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Pegiat media sosial Ade Armando, bonyok.  Luka cukup parah di wajahnya ia alami saat hadir di tengah aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Senin (11/4/2022) . Ade, dosen UI, begitu muncul di lapangan, langsung mendapat respons dari pengunjuk rasa yang menggelar aksi di Kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat.

Massa yang berada di Kawasan Patung Kuda justru bersyukur atas kejadian ini.

Kabar tersebut kali pertama disampaikan orator yang berdiri di mobil komando. Ia mengaku mendapat kabar dari media sosial jika Ade Armando babak belur usai dikeroyok massa di depan Gedung DPR.

Awalnya ia akan diwawancarai awak media yang meliput di lokasi.

Ade, datang sendiri, menggunakan kaus berwarna hitam. Ia mengaku akan mendukung aksi mahasiswa jika yang dituntut penolakan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi 3 periode.

"Saya tidak ikut demo. Tetapi saya mantau dan saya ingin menyatakan mendukung," kata Ade ditemui di lokasi.

Meski demikian Ade mengaku mendukung penuh jika para mahasiswa menolak dilakukannya amandemen UUD 1945 untuk mengakomodir perubahan masa jabatan presiden.

 

 

 

Beredar Video Ade Babak Belur

Satu jam kemudian, beredar video detik-detik ketika Ade Armando babak belur dihajar massa di depan Gedung DPR. Seorang pria bertopi dan memakai jaket hitam terlihat pertama kali yang melepas pukulan.

Tidak jelas bagaimana awalnya proses kejadian ini. Video hanya merekam ketika Ade Armando sudah dirangkul oleh seorang pria.

Saat sedang berjalan, tiba-tiba sebuah pukulan mendarat di bagian kepala belakang Ade Armando. Sontak dia kaget dan pria yang di sebelahnya coba melindungi Ade Armando.

Beberapa orang masih coba menenangkan.

Tapi massa yang tidak jelas asal muasalnya, langsung makin tak terkendali. Ada yang melepaskan tendangan, pukulan hingga lemparan kardus ke arah Ade Armando.

Pria yang ada di sebelahnya, terus coba melindungi Ade Armando.

Namun situasi yang tak kondusif membuat usahanya sia-sia. Ade Armando, malah tersungkur ke tanah.

Celananya tiba-tiba pun sudah terlepas. Ia tinggal bercelana dalam sambil mengadu.

Padahal, Ade awalnya nampak tenang dan tak menggubris hujatan massa terhadap dirinya. Massa yang meneriaki dan menghampiri Ade mayoritas bukan lah mahasiswa melainkan pria berusia lansia.

"Munafik, munafik, ini bulan puasa taubat, taubat," umpatan massa yang mengerubungi Ade.

Ade masih tersenyum. Muncul satu orang terlihat mendorong dan  mengajak Ade bertengkar. Ade sempat tersulut emosi. Ade langsung diamankan seseorang pria berambut gondrong.

Seorang pria berpeci coklat disebut sebagai orang yang menjadi sumber dari pengeroyokan Ade Armando.

Hal itu terlihat pada sebuah unggahan yang beredar di media sosial yang memperlihatkan pria berpeci itu memotret Ade Armando dan mengirimnya di sebuah grup whatsapp.

Dalam pesannya, pria itu menyerukan di grupnya untuk menggeruduk Ade Armando di depan gedung DPR.

Tak hanya itu, ia pun mengatakan bahwa Ade Armando menyusup ke barisan mahasiswa dan disebut sebagai seorang provokator dan mata-mata belanda.

“Geruduk si Islamophobia ini, Ade Armando Armando, menyusup di sela-sela mahasiswa-mahasiswa. Berdemo di gedung DPR pusat,” ujar orang tersebut seperti dikutip terkini.id.

Postingan itu pun beredar di media sosial dan di bagikan ulang oleh salah satu netizen @Cintada16.

“Dalih membela Agama, tapi kelakuan kalian kalian radikal. Begitulah Agama Kadrun,” ujarnya sembari membagikan tangkapan layar.

 

 

 

Ade Wejang Mahasiswa

Sebelum babak belur dikeroyok massa, pendukung Jokowi di Pilpres 2019 ini lebih dulu didatangi sekelompok orang. Salah satunya emak-emak.

"Buzzer, bulan puasa ini, munafik, penghianat, penjilat," ujar perempuan tersebut, Senin.

Ade Armando yang saat itu mengenakan kaus hitam sempat bertanya.

"Apa kamu," katanya dilanjutkan tertawa kecil.

"Sadar bulan puasa ini, lu munafik," teriak wanita itu lagi ke Ade Armando.

Selain itu, Ade juga sempat menyinggung kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang diklaimnya kekinian terpecah.

"Nah itu sedih juga, kok bisa-bisanya aliansi BEM kok ada pecah seperti ini. Kemudian bem nusantara pecah juga kan ada BEM versus siapa dan versi Eko dan versi Dimas," tuturnya.

Untuk itu, ia menilai aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa kekinian berjalan dengan agendanya masing-masing.

"Saya khawatir akhirnya ini akan mungkin sangat dimanfaatkan oleh kepentingan-kepentingan politik tertentu. Ada agendanya masing-masing. Mahasissa harus sangat sadar ya sangat mungkin ditunggangi oleh siapa pun. Sampai pecah buat saya sih itu sangat menakutjan. Sampai ada lima aliansi," tuturnya.

Baca Juga: Perbedaan Jokowi dan Muhaimin, Peringati Hari Kartini

"Saya rasa semua bem itu harus duduk bersama membicarakan isu-isu sebesar ini agar bisa keluar dgn statment yang sama, yang inilah, jangan kelihatan terpecah kaya gini," sambungnya.

"Saya mendapat kabar bahwa seorang Buzzer Istana (Ade Armando) babak belur," teriak seorang orator dari atas mobil kepada massa demonstran.

Teriakan itu disambut sorak massa pengunjuk rasa. Sang orator kemudian langsung mengucap syukur dengan suara lantang.

"Alhamdulillah," teriak orator.

Ade mengaku mendukung penuh jika para mahasiswa menolak dilakukannya amandemen UUD 1945 untuk mengakomodir perubahan masa jabatan presiden.

"Kalau isu yang kan sekarang jadi kacau ya isunya, ada isu turunkan Jokowi, walupun kemudian dibantah ya oleh BEM SI tapi kalau isunya meminta agar dibatalkan amendemen saya rasa mayoritas bangsa setuju ya, dan saya menyatakan persetujuan juga terhadap itu," tuturnya.

Sementara di sisi lain ia menyayankan rekan-rekan BEM atau mahasiswa kekinian terlihat terpecah.

"Sayangnya BEM SI yang terpecah dan yang sekarang melakukan demo ini malah BEM SI yang lebih kecil," tuturnya.

 

 

 

Pelaku Pemukulan Sudah Ditangkap

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo memastikan orang orang yang terlibat dalam insiden pemukulan Ade Armando. Mereka bakal diproses hukum.

“Akan ditangani oleh Polda Metro Jaya. Siapapun yang terbukti melakukan perbuatan pidana akan diproses,” kata Dedi dikutip dari Antara.

Sementara Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan mengatakan saat ini Ade Armando sudah mendapat perawatan.

"Mengalami pemukulan tetapi bukan oleh petugas oleh massa aksi juga kita belum tau motifnya apa, apa penyebab dia dipukuli. Lukanya ckup parah ya," katanya kepada wartawan.

“Polisi mengklaim sudah mencokok pelaku pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan.

Kata Zulpan, sampai sore kemarin, sudah ada beberapa pelaku pengeroyokan terhadap Ade yang dicokok. Namun, dia belum merinci jumlahnya. Beberapa pengeroyok ini masih diperiksa intensif.

Siangnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) diterima Pimpinan DPR saat melakukan aksi unjuk rasa.

Dalam tuntutannya, Mahasiswa mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

Ketiga mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.

"Dan yang keempat mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab," ujar koodinator masa aksi di depan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Lodewijk F. Paulus, dan Rahmat Gobel. Tidak terlihat Ketua DPR Puan Maharani dan Muhaimin Iskandar.

 

Baca Juga: Jokowi Uber China Rampungkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

 

Emak-emak Demo

Pada saat mahasiswa demo, sejumlah wanita lanjut usia (lansia) dari berbagai wilayah di Jabodetabek , datang mengikuti aksi unjukrasa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) . Emak-emak ini  membawa tuntutan berbeda-beda.

Para wanita lansia ini meminta harga kebutuhan pokok kembali murah. Lansia ini membawa berbagai alat peraga seperti spanduk dan poster yang di desain khusus dengan background warna yang bertuliskan "Rakyat Bahagia, Jokowi Mundur" dan "Berantas Mafia Minyak Goreng".

Bahkan di mobil komando massa dari kelompok ARM memasang spanduk poster bertuliskan "Jokowi Mundur... COVID-19 Hilang" dan "Turunkan Harga Minyak Goreng atau Revolusi".

Salah satu orator dari mobil komando Aliansi Rakyat Menggugat menyuarakan aspirasinya dengan lantang.

"Jokowi Presiden terburuk yang pernah ada di Indonesia," ujarnya dari atas mobil komando di kawasan Patung Kuda Monas.

Bahkan dia mengatakan bahwa rakyat hanya membutuhkan harga sembako yang murah sehingga rakyat tidak kelaparan.

"Kita tidak butuh presiden yang cuma nyengir tapi tidak tau kerja. Kita butuh presiden yang bisa menurunkan harga kebutuhan pokok," kata dia.

 

 

 

Sore Masa Mahasiswa Bubar

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kemarin sempat mendatangi Pos Pengamanan Polres Metro Jakarta Pusat di tenda putih, tepatnya di seberang Istana Negara, kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.

Kedatangan Kapolri untuk memastikan prosedur pengamanan yang dilakukan jajarannya di lapangan.

"Kita kepolisian sedang membuktikan untuk bisa memberikan pelayanan kepada aksi demo mahasiswa. Kebebasan berekspresi sebagai bagian dari kebebasan demokrasi juga kita jujung tinggi," kata Jenderal Listyo Sigit dihadapan sejumlah awak media.

Jajaran Polri terus mengamankan agar proses unjukrasa bisa berjalan dengan aman dan damai dengan tertib.

"Aspirasi teman-teman mahasiswa bisa tersampaikan. Karena memang mahasiswa pengawal demokrasi selalu bersuara kritis, harus selalu kita jaga. Kita harus hindari, tentunya adalah jangan sampai ada penumpang atau penyusup yang kemudian mengganggu proses dari kegiatan yang ingin dilakukan oleh teman teman mahasiswa," tegasnya.

Massa mahasiswa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesias (BEM SI) akhirnya membubarkan diri setelah ditemui perwakilan DPR RI, Senin (11/4/2022).

Pimpinan DPR yang menemui para mahasiswa antara lain yaitu Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Lodewijk F. Paulus, dan Rahmad Gobel. Ketiganya juga didampingi oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Ketiga pimpinan DPR RI ikut menaiki mobil komando bersama para mahasiswa. Pimpinan parlemen itu kemudian mendapat kado daru mahasiswa berupa korek kuping raksasa.

Pada pukul 16.00 wib, mahasiswa BEM SI berangsur-angsur membubarkan diri. Namun, tak lama setelahnya muncul massa yang tidak dikenal mengambil alih aksi dan mulai melempari gedung DPR.

Polisi pun bereaksi dengan membentuk barisan dan mengimbau massa serta menembakkan water canon. n tk, erc, jk, ant, su

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU