'Alhamdulillah, Semua Biaya Gratis'

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 23 Jun 2020 21:59 WIB

'Alhamdulillah, Semua Biaya Gratis'

i

Beberapa pasien sembuh yang dirawat di Asrama Haji Surabaya, kemarin. Mereka berterima kasih kepada Pemerintah Kota karena tidak mengeluarkan biaya sepeserpun. Foto: Sp/byta  

 

Pengakuan Pasien Covid-19 yang Dirawat di RS Rujukan Hingga Sembuh 

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Lantas, bagaimana pengalaman para pasien yang sudah terkonfirmasi alias positif virus Corona (Covid-19) hingga sembuh dirawat di RS Rujukan di Surabaya. Surabaya Pagi menemui dua pasien yang kini sudah dinyatakan sembuh. Bagaimana cerita dua pasien yang awalnya “divonis” reaktif hingga Positif Covid-19.

 

Pengalaman pasien sembuh corona di Surabaya yang ditemui Surabaya Pagi, Selasa (23/6/2020) mengungkapkan, saat dirawat ia dalam kondisi memburuk, tapi dimotivasi tenaga medis hingga sembuh. Bahkan selama dirawat hingga sembuh, ia tidak mengeluarkan sepeserpun uang kepada RS.

Seorang pria yang sudah dinyatakam sembuh, sebut saja, Komeng (32) merasa sangat beruntung bisa sembuh dari Covid-19 yang membuat kondisi kesehatannya menurun beberapa kali.

Berawal dari mengikuti rapid tes masal yang digelar BIN dan Pemkot Surabaya di daerah Kenjeran, hasil rapid test Komeng menunjukan jika ia dinyatakan reaktif covid-19.

Setelah itu ia di lakukan tes swab oleh pihak nakes dan hasil yang diperoleh pun sama, ia dinyatakan positif Covid-19. Alhasil Komeng pun menjalani perawatan di Rumah Sakit Asrama Haji Surabaya.

Selama menjalani perawatan, ia sempat mengalami patah semangat dan ketakutan bila dirawat. Selama dirawat di RS Asrama Haji, ia dirawat kurang lebih 10 hari. “Awalnya masuk rumah sakit, yah takut mas. Saya seperti tak punya semangat hidup. Tapi selama dirawat, oleh dokter dan perawat selalu diberi motivasi. Alhamdulillah, sekarang bisa diluar dan jalani isolasi mandiri selama 14 hari,” cerita Komeng.

Bahkan, saat perawatan, Komeng sempat memikirkan biaya selama dirawat. Sampai-sampai, Komeng juga meminta bantuan keluarganya mencari-mencari informasi.

Baca Juga: Update: China Kembali Dilanda Bencana Covid-19, Gelombang Puncak Juni 2023

"Saya sama sekali tidak keluar biaya perawatan, mulai awal saya rapid tes, tes swab, dan menjalani perawatan di Asrama Haji Sukolilo. Semuanya dibayar Pemkot. Jadi gak benar kalau biaya mahal. Mungkin itu yang dirawat di RS swasta, bukan rujukan," kata Komeng.

 

Ditanggung Pemkot Surabaya

Sama halnya juga diceritakan, Adang (53), warga Wonorejo 2 Surabaya yang telah dikonfirmasi sembuh dari status OTG atau orang tanpa gejala dan sempat diisolasi di Asrama Haji Surabaya.

Sebelumnya, Adang mengaku bila ia kedapatan positif Covid - 19 dan langsung dijemput oleh pihak Puskesmas setempat untuk dilakukan isolasi di Asrama Haji Surabaya. "Saya kebetulan OTG, hasil positif lalu saya di jemput oleh puskesmas dan dibawa ke Asrama Haji. Saya dirawat disana dan dikonfirmasi sembuh lalu dipulangkan pada tanggal 4 Juni kemarin, " ungkap Adang.

Baca Juga: Awas Covid-19 Varian Kraken, Tingkat Penularannya Cepat

Adang juga mengaku bila mendapat pemerikasaan dan penanganan dengan baik, ia mengungkapkan bila Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menanggung semua biaya selama ia dirawat di Asrama Haji tersebut. "Saya tidak bayar apapun, semua di bayar sama Pemerintah Kota itu mbak. Makanan 3 kali sehari, vitamin, setiap hari diperiksa, swab juga. Jadi saya tidak mengeluarkan uang" terangnya.

Adang juga menuturkan bila selain mendapat penanganan yang serius, ia juga masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari seperti senam dan olah raga. Hal ini juga merupakan jadwal yang dibuat oleh Pemerintah Kota agar pasien yang dirawat tidak merasa ketakutan.

"Saya juga masih bisa senam, olah raga lari dan lain-lain mbak. Memang ada jadwalnya jadi kami disemangati setiap hari supaya lekas sembuh" katanya.

Ia menambahkan agar masyarakat selalu menjaga kesehatan dengan mematuhi protokol yang telah di buat oleh Pemerintah dan tetap menjaga diri masing-masing agar terhindar dari virus yang mematikan ini.

"Iya harapan saya masyarakat selalu memakai masker, cuci tangan, ganti baju bila habis berkegiatan, intinya harus patuh dengan protokol kesehatan. Karena orang yang tidak punya gejala klinis saja bisa terpapar" pungkasnya. byt/tyn

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU