Angka Kekerdilan di Kota Kediri Capai 12,79 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 30 Jan 2022 19:24 WIB

Angka Kekerdilan di Kota Kediri Capai 12,79 Persen

i

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima. SP/DOC SP

SURABAYAPAGI, Kediri - Dinas Kesehatan Kota Kediri melaporkan angka kekerdilan di wilayah setempat mencapai 12,79 persen pada 2020. Beragam upaya untuk mengurangi angka kekederdilan yang makin mengkhawatirkan tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima mengemukakan angka 12,79 persen itu hasil evaluasi 2020. Pihaknya akan berupaya agar angka tersebut bisa ditekan seminimal mungkin. Salah satunya dengan melaksanakan penimbangan rutin.

Baca Juga: Anggota DPRD Gresik Minta Dinkes Gencarkan Sosialisasi Program Berobat Gratis

"Melalui penimbangan itu kita punya data yang valid, selanjutnya kita analisa dan evaluasi terkait kekerdilan ini, lalu kita tentukan program yang tepat," katanya,kemarin.

Ia menjelaskan sesuai jadwal penimbangan dilakukan pada Februari dan Agustus. Pandemi COVID-19, juga tidak akan memengaruhi jadwal, namun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

Fauzan menambahkan Pemkot Kediri telah menentukan arah kebijakan terkait penanganan kekerdilan. Program yang dibuat selaras dengan RPJMN Tahun 2020-2024, di antaranya dengan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar serta peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Baca Juga: Dinkes Jatim Laporkan Ada 23 Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius pada Balita di Jatim

Selain itu, Pemkot Kediri juga berupaya melakukan peningkatan kesehatan ibu, anak dan kesehatan reproduksi, percepatan perbaikan gizi masyarakat, peningkatan pengendalian penyakit, penguatan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), dan peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.

Fauzan menambahkan bahwa penambahan kekerdilan bisa dicegah melalui 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang optimal. Dengan pemberian gizi pada ibu hamil, diharapkan bisa menekan kasus kekerdilan pada anak.

Baca Juga: Dinkes Probolinggo Evaluasi AKB dan ToT

"1.000 HPK itu berupa pemberian gizi yang tepat ditambah pencegahan penyakit, sehingga dihasilkan tumbuh kembang yang optimal, sama saja dengan mencegah kekerdilan," kata dia.

Pihaknya juga sudah menggelar rapat koordinasi pencegahan kekerdilan dengan lintas sektoral, misalnya dengan analisis situasi di daerah, melaksanakan proses penyusunan rencana kegiatan berdasarkan hasil analisis situasi.kdr

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU