Anies Salimi Gibran, NasDem-Demokrat Bergetar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 17 Nov 2022 21:23 WIB

Anies Salimi Gibran, NasDem-Demokrat Bergetar

i

Momen Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming saat makan bersama di Solo.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Pernyataan Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali yang mengatakan Gibran Rakabuming berpeluang mendampingi Anies, menjadi polemik diantara pimpinan partai NasDem dan Demokrat. Polemik ini gegara Anies Baswedan, capres NasDem menemui Gibran anak Jokowi, di  Solo. Mungkinkah Gibran menjadi "goyangan" peluang AHY, berebut cawapres Anies Baswedan dengan Aher, kader PKS?

PKS minta Demokrat tak perlu baper. Kader PKS malah menengahi Partai NasDem dan Partai Demokrat yang beradu argumen soal cawapres usai pembicaraan kans Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mendampingi Anies Baswedan. PKS mempersilakan setiap partai mengajukan usulannya masing-masing.

Baca Juga: Anies Ingatkan, Gugatannya tak Diterima, Kecurangan Pemilu akan Terus TerjadI

"Santai saja, nggak perlu baper, kalau memang NasDem mau ajukan Mas Gibran sebagai cawapres Pak Anies, monggo, silakan disampaikan di tim komunikasi koalisi, di tim kecil, kita hormati jika itu adalah keinginan Partai NasDem," kata juru bicara PKS M Kholid saat dihubungi, Kamis (17/11/2022).

"Kami juga sangat menghormati keinginan Partai Demokrat yang ajukan Mas AHY," lanjutnya.

Menurut dia, PKS menjalankan mandat dari Majelis Syuro agar memperkenalkan mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher). “PKS sendiri Insya Allah tetap memperjuangkan amanat Majelis Syuro Ahmad Heryawan,” ujarnya.

Soal pertemuan Anies-Gibran, dia menyebut tak ada masalah. Dia menekankan pertemuan itu juga jadi bukti hubungan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baik-baik saja. Bahkan, relasi personal, menurut Kholid harus tetap terjaga dan terawat meskipun ada perbedaan sikap politik.

 

Demokrat Baper

Sedangkan, Demokrat sendiri merasa pertemuan Anies dan Gibran sudah keluar dari platform perubahan dan perbaikan yang sudah disepakati dalam penjajakan koalisi antara Partai Demokrat, Partai NasDem dan PKS.

Hal ini diungkapkan Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Demokrat Syahrial Nasution, yang mengingatkan NasDem untuk tidak genit di tengah penjajakan koalisi untuk Pilpres 2024.

"Padahal sesungguhnya pemikiran tersebut sudah lepas dari platform perubahan dan perbaikan yang disepakati. Kegenitan politik seperti ini lambat laun bisa menimbulkan distrust di kalangan masyarakat," kata Syahrial

Menurut Syahrial, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sudah berkorban cukup besar dengan mendeklarasikan Anies sebagai capres 2024, dan secara intensif bersama Demokrat dan PKS menciptakan format koalisi terbaik untuk pilihan rakyat.

Oleh karena itu, dia mengatakan di akar rumput akan merasakan yang buruk bila format dan komunikasi koalisi yang sudah dirancang antara NasDem, Demokrat, dan PKS diganggu dengan gimik politik murahan.

"Jangan karena Anies sedang bertemu dengan Luhut Pandjaitan lantas diamplifikasi bahwa Anies-Luhut cocok dipasangkan, atau karena Anies ketemu Gibran, lantas diorkestrasi bahwa Anies-Gibran bisa jadi alternatif," ucapnya.

Baca Juga: Sebut Ada Intervensi dalam Pemilu 2024 di Sidang PHPU, Anies: Demokrasi Kita dalam Bahaya Nyata

Sedangkan, Ahmad Ali meminta Partai Demokrat jangan sensitif ketika wacana menduetkan Anies dengan Gibran setelah pertemuan di Solo. Ali mengatakan pernyataan soal peluang Gibran dapat menjadi cawapres Anies disampaikan saat merespons pernyataan Rocky Gerung.

"Itu kan pernyataan saya menanggapi pernyataan Rocky Gerung. Tapi intinya gini, harusnya kan nggak perlu sensitifkan, di wacana yang dibangun itu namanya diskursus kan disuarakan," kata Ali kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).

 

Kewenangan Anies

Ali menekankan pihaknya pun menghargai wacana Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) digadang-gadang dapat menjadi cawapresnya Anies. Begitu pula dengan PKS yang menjodohkan Wakil Ketua Majelis Syura Ahmad Heryawan (Aher) bisa mendampingi Anies.

"NasDem juga menghargai setiap pernyataan teman-teman Demokrat yang mewacanakan Anies dengan AHY, Anies dan Aher. Itu kita hargai kok, kita nggak pernah mempermasalahkan. Karena kita tahu bahwa itu juga mekanisme internal mereka dan itu juga hak dari siapapun, tapi kan bukan keputusan," katanya.

Ali menegaskan urusan penentuan cawapres tetap menjadi kewenangan Anies. Dengan demikian, Ali meminta berbagai pihak di koalisi agar tak khawatir 'kehilangan porsi'.

Baca Juga: Alasan Pilpres Ulang, Dibeberkan Anies di Ruang Sidang MK

 

Anies Hanya Tersenyum

Sementara Anies sendiri enggan mengkomentari adanya polemik usai dirinya bertemu dengan Gibran Rakabuming di Solo. Bahkan, ada upaya memecah belah koalisi dan juga memecah belah PDIP. "Enggak ad tanggapan soal itu," jawab Anies singkat saat ditemui di Alun-alun Utara Jogjakarta, Rabu (16/11/2022) malam.

Anies justru hanya memberi gestur mengedipkan mata sambil melempar senyum ke beberapa wartawan yang mengkonfirmasinya.

Anies menekankan, pertemuannya dengan Gibran yang merupakan kader PDIP dan juga putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu hanyalah silaturahmi semata sambil ngobrol tentang pengalaman masing-masing.

"Saya menyambut beliau kemudian kita ngobrol sambil sarapan pagi, ngobrolnya juga ngobrol santai. Tentang macam-macam, tentang kota, tentang pengalaman-pengalaman kita. Jadi setiap ada kegiatan silaturahmi, pertemuan itu baik-baik saja," ujar Anies. jk/erk/ac/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU