Home / Politik : Deklarasi NasDem Capres 2024

Anies, Why Not the Best?

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 03 Okt 2022 21:54 WIB

Anies, Why Not the Best?

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta- Anies Baswedan, tokoh ke 2 yang dideklarasikan menjadi calon Presiden 2024. Deklarasi pertama, bulan Agustus 2022 lalu oleh Partai Gerindra. Partai ini mendeklarasikan ketua umummya, Prabowo Subianto, maju sebagai capres 2024. Kapan parpol papan atas seperti PDIP, Golkar dan PKB menyusul.

Ganjar Pranowo, yang juga digadang-gadang partai NasDem tak gubris pencalonan Gubernur DKI ini. Baik sebagai Ketua Kagama maupun politisi, Ganjar tidak menanggapi, karena pencalonan capres adalah politik.

Baca Juga: Anies Akui Prabowo, Keluarga Intelektual Terpandang

Ketua Umum NasDem Surya Paloh, memberi mandat ke Anies untuk memilih cawapres. Ia tak akan mencampuri. Sejauh ini, pasangan cawapres yang mengerucut Anies adalah AHY, Ketua Umum Partai Demokrat, koalisinya. PKS belum memunculkan nama-nama cawapres. Bila benar, Anies akan gandeng AHY, bisa jadi ini capres NasDem rasa Demokrat. Mengingat tahun 2013, Anies ikut jadi peserta konvensi capres Partai Demokrat.

 

Anak Bangsa Terbaik

Dalam pengumuman capres oleh Partai NasDem, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan Anies adalah yang terbaik. "Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya adalah why not the best?" kata Paloh dalam acara pengumuman capres oleh Partai NasDem, bertempat di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2022).

Maka, NasDem mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.

Surya Paloh meyakini anak-anak bangsa saat ini baik. NasDem, katanya, memilih yang terbaik oleh karena itu dia memutuskan sosok Anies Baswedan yang dipilih. "Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat seorang sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro sejalan," kata Paloh.

Lantas siapa calon wakil yang akan dipinang Anies? Surya Paloh menyerahkan kepada Anies Baswedan. "Soal cawapres, kalau NasDem, kita kasih otoritas sama Bapak Anies," lanjut Surya Paloh.

Surya Paloh mengatakan penentuan cawapres harus mempertimbangkan unsur kecocokan dari Anies sendiri selaku capres. Dia menilai jikan Anies tidak cocok kerja pemerintahan bakal tidak bagus nantinya. "Bagaimana kita tiba-tiba mau pilih wakil presiden yang tiba-tiba nggak cocok sama diri dia? Itu belum apa-apa sudah cari penyakit namanya," kata dia.

Partai NasDem ingin agar Anies mewujudkan zaken kabinet yang kuat, solid, dan kompak. Maka, cawapres haruslah pilihan Anies sendiri.

"Jadi ketika kita yakin memilih capres kita, kita harus yakin juga beri kesempatan dia pilih wakil yang paling bagus," kata Paloh

 

Selesaikan Jakarta

Namun Anies belum menyebutkan nama cawapres potensial. Dia mengaku masih fokus mengurusi Jakarta hingga masa jabatannya berakhir pada 16 Oktober nanti.

"Kami saat ini masih fokus untuk Jakarta. Masih. Karena tugas di Jakarta ini belum selesai. Sampai tugas selesai di Jakarta, baru mulai memikirkan mengenai pascaJakarta-nya," tutur Anies.

"Dan tadi setelah acara selesai kita duduk bersama bahwa sampai 16 (Oktober) saya masih mengurusi Jakarta dan kita komunikasi terus, bersiap, tapi semua itu baru mulai dipikirkan, dibahas sesudah 16 Oktober. Jadi sampai 16 Oktober kalaupun pertanyaan itu diulang, jawabannya akan sama," ujarnya.

 

Muncul Anies-Andika

NasDem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden di 2024. Kini muncul relawan yang mendukung Anies dipasangkan dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Pasangan Anies-Andika kami rasa adalah pasangan paling pas. Keduanya akan bisa saling melengkapi menjadi sebuah kolaborasi bagi kemajuan negeri ini," kata Ketua Relawan Anies-Andika For 2024 (AK 24), Bima, dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/10/2022).

Relawan AK 24 memahami Jenderal Andika Perkasa dan Anies Baswedan memang saat ini masih sama-sama menjadi pejabat. Namun keduanya dipastikan akan purnatugas tahun ini.

Baca Juga: Terima Putusan MK, Anies-Muhaimin Kompak: Koalisi Perubahan Sudah Selesai

Selain itu, Anies Baswedan dan Andika juga dinilai moncer dalam berbagai survei elektabilitas calon presiden. Anies Baswedan tak pernah lepas dari tiga besar, sedangkan Andika Perkasa juga disebut-sebut sebagai sosok potensial. "Anies Baswedan dan Andika Perkasa adalah kombinasi karakter yang paling komplet untuk bisa membawa Indonesia sebagai berkibar di dunia," ujar Bima.

Dia juga menilai pasangan ini bakal saling melengkapi bukan hanya urusan tata negara, tapi juga keuntuhan bangsa.

 

AHY Masih Berharap

Kepala Bamkostra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkap kalau internal Partai Demokrat masih ingin memajukan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2024. Herzaky mengatakan bisa saja AHY maju menjadi capres atau cawapres.

"Kalau dari internal kami Demokrat masih ingin AHY maju pilpres, tetapi maju kan bisa menjadi capres, cawapres," kata Herzaky di Jakarta.

Meski begitu, Herzaky memahami elektabilitas Partai Demokrat yang belum mampu mengusung capres sendiri. Demokrat memerlukan kerja sama dengan partai lain. Sehingga akan terus menjalin komunikasi dengan partai lain. "Tetapi AHY sudah beberapa kali sampaikan bahwa kami punya 9,36 persen untuk maju harus 20 persen. Sehingga tentunya kita harus berkomunikasi dengan teman-teman mitra koalisi kami, mana calon terbaik, katakanlah dengan NasDem, PKS, kita lihat nanti," ujarnya.

Menurutnya, Anies dan AHY bagai dua pendekar jika disandingkan. Saling memukul tapi mengisi satu sama lain. "Kedekatan, sangat dekat. Komunikasi sering diskusi. Jadi kalau misalnya, kami melihat Mas AHY dan Mas Anies bertemu kalau berdialog atau berdiskusi itu seru. Kayak dua pendekar di tingkat tertinggi lagi jajal pukulan. Tapi saling mengisi satu sama lain," ujarnya.

 

Jokowi Enggan Komentar

Joko Widodo (Jokowi) Presiden tidak mau menanggapi keputusan Partai NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2024.

Baca Juga: Bawaslu Pasrah

Alasannya, sekarang masih suasana duka terkait insiden kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang mengakibatkan 125 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi pada Senin (3/10/2022) sore, usai melakukan peresmian Pabrik Pipa PT Wavin Manufacturing Indonesia, di Grand Batang City, Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. “Saya tidak mau berkomentar karena posisinya masih dalam suasana duka,” ucapnya.

 

Hasil Lembaga Survei

Sementara, dari hasil 3 lembaga survei dalam satu bulan terakhir, nama Anies Baswedan, berada di tiga besar calon presiden dibawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Salah satunya, Lembaga Indikator Politik Indonesia mengeluarkan hasil survei elektabilitas para calon presiden.

Survei ini dilakukan pada 13-20 September 2022. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini melibatkan sampel sebanyak 1.220 orang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Hasil survei Indikator, Ganjar Pranowo 29,0%, kemudian disusul Prabowo Subianto 19,6% dan Anies Baswedan 17,4%. Baru Ridwan Kamil 8,7% dan Agus Harimurti Yudhoyono 4,1%.

Sama halnya juga hasil survei dari Lembaga Survei Jakarta (LSJ). Nama Anies Baswedan kembali berada di posisi ke-3 elektabilitas capres. Hasil ini berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan LSJ pada 10-20 September 2022. Terdapat 1.220 responden yang tersebar di 34 provinsi.

Hasil elektabilitas ini didasari para pertanyaan jika pilpres dilakukan hari ini siapa yang akan dipilih.

Berikut hasil lengkap survei elektabilitas capres versi LSJ,  pertama Prabowo Subianto 31,5% kemudian Ganjar Pranowo 20,8%, lalu nama Anies Baswedan 16,9%. Sedangkan Ridwan Kamil 7,2% dan menyusul Agus Harimurti Yudhoyono 5,9%. erk/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU