Antisipasi Kelangkaan Oksigen, Kejari Kediri Kumpulkan Pengusaha dan Pengelola RS

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 07 Jul 2021 19:06 WIB

Antisipasi Kelangkaan Oksigen, Kejari Kediri Kumpulkan Pengusaha dan Pengelola RS

i

Dari kiri, Kasi Intelijen Kejari Kabupaten Kediri Roni, S.H., Kepala Cabang Samator Kediri Bambang, Plt. Kabid Penunjang RSUD SLG Kediri Lely Kumolosari, dan Kasi Perbekalan RSKK Topo Rohadi.

SURABAYAPAGI.COM, Kediri - Pasokan oksigen saat ini tengah langka di beberapa wilayah, mengantisipasi hal itu Kejaksaan Negeri (Kejari) kabupaten Kediri mengundang sejumlah pengusaha penyedia tabung oksigen dan beberapa manajemen pengelola RS di wilayah hukumnya, Rabu (7/7).

"Tadi kami kumpulkan perusahaan penyedia tabung oksigen di Kediri, ada dari Samator dan Merak Jaya. Selain itu, rapat ini juga menghadirkan Manajemen Pengelola RSKK, RSUD SLG, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri," kata Kasi Intelijen Kejari Kabupaten Kediri Roni, S.H usai rapat koordinasi, Rabu (7/7).

Baca Juga: Kejari Terima SPDP Anak DPR RI

Menurutnya, pada rapat tersebut kejari melakukan pengecekan terhadap beragam alat-alat kesehatan (alkes). Mengingat di tengah Pandemi Covid-19, ada sejumlah masyarakat yang menggantungkan hidup mereka pada ketersediaan berbagai alkes tersebut.

"Dengan rapat ini, kami Kejari Kabupaten Kediri ingin tahu bagaimana sebenarnya angka kebutuhan tabung oksigen di rumah sakit dan seperti apa pasokan yang disalurkan oleh penyedia tabung oksigen ke tiap rumah sakit. Sebab, kami tidak ingin ada perbedaan layanan antara rumah sakit yang satu dengan lainnya, apalagi masalah alkes ini berhubungan erat dengan nyawa seseorang," terang Roni.

Menanggapi hal ini, Kepala Cabang Samator Kediri, Bambang, mengatakan bahwa pasokan tabung oksigen jenis liquid yang umummya diedarkan di Kediri beberapa waktu terakhir memang mengalami keterlambatan pengiriman. Namun, hal itu bukan karena stoknya kosong, tapi hanya karena masalah pengiriman saja.

Baca Juga: Kejari Tanjung Perak Selidiki Dugaan Korupsi Perbankan Rp11,5 Miliar

"Secara umum, plant kami di Surabaya tidak ada masalah, bahkan sudah maksimal produksinya. Kendalanya ini karena tren permintaan oksigen di masyarakat naik, sehingga ada masalah di sektor distribusi karena pengirimannya ini harus bersamaan. Dalam sehari kami bisa produksi 800 tabung oksigen, dan angka ini diperuntukkan bagi rumah sakit, bukan untuk kalangan industri," kata Bambang.

Sementara itu, Plt. Kepala Bidang Penunjang RSUD SLG Kediri, Lely Kumolosari mengakui sejak ada kenaikan tren pasien Covid-19, pasokan tabung oksigen sempat terlambat. Walau demikian, pihak RSUD SLG Kediri masih memiliki stok, sehingga tidak sampai ada kelangkaan.

Di tempat sama, Kasi Perbekalan Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) Topo Rohadi mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mempunyai cadangan tabung oksigen. Sehingga meski Bed Occupancy Ratio (BOR) sempat di posisi 100 persen pada bulan Juni lalu, RSKK tak sampai kekurangan oksigen.

Baca Juga: Terapkan RJ Terhadap Perkara Narkoba, Kejari Surabaya Rehabilitasi 6 Tersangka Narkoba

 

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU