Antisipasi Resesi Pangan, Erick Thohir Siapkan BUMN Serap Hasil Panen Petani

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 07 Des 2022 13:59 WIB

Antisipasi Resesi Pangan, Erick Thohir Siapkan BUMN Serap Hasil Panen Petani

i

Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi area persawahan di Subang, Jawa Barat, Sabtu (28/8/2022). Foto: Dok. BUMN.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan kesiapan BUMN untuk menjadi pembeli siaga (offtaker) produk petani. Hal itu guna mengantisipasi ancaman resesi pangan yang diperkirakan akan terjadi tahun depan.

"Tadi kan bicara mengenai resesi pangan yang harus diantisipasi, karena itu kami dari BUMN tadi mendorong kemungkinan yang seperti sudah dibicarakan Bapak Presiden bagaimana BUMN menjadi offtaker atau mengambil daripada produksi petani," kata Erick Thohir di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Baca Juga: Dukung Sinergi Kementerian BUMN dan TNI, PLN Maksimalkan Sumber Daya Hingga Pengamanan Aset

Erick menjelaskan pihaknya saat ini sedang membuat skema terkait langkah BUMN menyerap produksi petani. Kementerian BUMN juga sedang menyiapkan skema penugasan pada sejumlah BUMN yang terlibat.

“Kementerian BUMN, sedang menyiapkan skema penugasan pada sejumlah BUMN yang terlibat. Mengenai (potensi) resesi pangan, tentunya harus diantisipasi.

Selain itu, ia mengatakan, masalah pendanaan juga mesti menjadi perhatian. Erick mengusulkan agar pendanaan itu ditaruh di Bank BUMN dengan bunga murah, tidak langsung ke BUMN yang menjalankan penugasan.

Baca Juga: Erick Diingatkan Koboi-koboi Baru Bermunculan di BUMN

Dengan demikian,  masalah pembiayaan untuk menyerap produk hasil petani tidak menjadi persoalan.

"Saya mengusulkan pendanaan disimpan di Himbara tak langsung di BUMN-nya. Disimpan di Himbara dengan bunga yang rendah. Supaya saat kita mau beli urusan petani tidak mahal lagi biayanya," ujar Erick.

Baca Juga: Pegawai BUMN akan Libur 3 Hari Sepekan

Erick mengatakan kebijakan penyerapan produksi petani ini akan sangat penting bagi perekonomian mikro maupun makro. Selain akan menjamin kelangsungan perekonomian para petani, kebijakan ini diyakini akan menghasilkan efek multiplier bagi seluruh rantai pasok pangan nasional.

"Karena ini kan benar-benar ekonomi yang berputar. (Kebijakan) ini yang sedang kita petakan," pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU