Antri Sejak Subuh, tak Dapat Vaksin

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 03 Agu 2021 21:20 WIB

Antri Sejak Subuh, tak Dapat Vaksin

i

Ratusan warga mengantre untuk mendapat vaksin covid-19 tahap dua di salah satu puskesmas di Surabaya.

Nasib Warga Surabaya Ikut Vaksin Dosis ke-2

 

Baca Juga: Imigrasi I Surabaya Berhasil Terbitkan Hampir 10 Ribu Paspor

 

 

Pemkot "Tekan" Kemenkes untuk Segera Kirim Vaksin Dosis Kedua agar Bisa Tercapai Herd Immunity

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya- Warga Surabaya yang lakukan vaksin dosis ke-2 Sinovac, kecewa. Ada yang datang di Puskesmas sejak subuh tak kebagian suntik. Terpaksa pulang tanpa punya sertifikasi vaksin. Itu dialami salah satu warga yang mengaku tak kebagian vaksin dosis ke-2 di Puskesmas Tanjungsari Surabaya.

Salah satu warga Kupang Baru gang 3, merasa kecewa padahal dirinya sudah mendaftar yang dikoordinir oleh RT setempat. "Saya sudah mendaftar yang dikoordinir RT. Kebetulan kata RT, ada 90 kuota untuk vaksin. Kebetulan, saya waktuunya dosis ke-2. Eh, tapi sudah kadung datang jam 7 pagi, kok katanya vaksin belum ada," cerita salah satu pria berusia 40 tahun yang meminta namanya tidak dikorankan, saat ditemui Surabaya Pagi, di salah satu depot di Raya Kupang Indah, Selasa (3/8/2021).

Sejak Senin (2/8/2021), warga Surabaya Barat hadiri undangan Pelayanan Vaksin dosis ke-2 Sinovac ke Puskesmas Tanjungsari. Usianya beragam mulai usia 18 tahun sampai 60 tahun.

Kekosongan vaksin dosis kedua ini dibenarkan oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Bahkan, tak hanya di Pemkot Surabaya, di lingkungan Pemprov Jatim, stok vaksin sedang kosong.

“Stoknya habis. Kita masih menunggu dari pusat. Kita belum bisa melakukan vaksinasi dosis kedua karena memang stok vaksinnya kosong,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita, pada wartawan Selasa (3/8/2021).

Kendati demikian, Febria mengimbau masyarakat tidak khawatir terkait belum pastinya jadwal pelaksanaan vaksinasi dosis kedua untuk Sinovac di Kota Pahlawan. Ia memastikan, Pemkot Surabaya akan segera menggelar kembali vaksinasi dosis kedua apabila kiriman vaksin dari pemerintah pusat sudah diterima.

“Semuanya pasti vaksin, jadi jangan khawatir. Tidak apa-apa (rentangnya panjang). Nanti kalau sudah datang (vaksin sinovac) itu pasti vaksin,” ujarnya.

Febria menerangkan, untuk pelaksanaan vaksinasi dosis kedua AstraZeneca, juga masih menunggu ketersediaan vaksin di Puskesmas. Sebab, ketersediaan vaksin AstraZeneca saat ini masih belum mencukupi untuk pelaksanaan vaksin dosis kedua. “Stok vaksin AstraZeneca masih belum mencukupi untuk pelaksanaan vaksinasi dosis kedua,” kata dia.

 

Moderna untuk Nakes

Febria mengatakan, pekan lalu pihaknya telah menerima pasokan vaksin jenis Moderna. Rencananya, vaksin tersebut akan diberikan mulai pekan ini untuk tenaga kesehatan yang bertugas, baik itu di Puskesmas maupun di Rumah Sakit.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

“Vaksin moderna itu untuk nakes, rencananya minggu ini, kita masih melakukan pendataan,” kata dia.

Febria mengatakan hingga saat ini, ada sekitar 1,5 juta warga Surabaya yang sudah menerima vaksin dosis pertama. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 790 ribu warga yang sudah menerima vaksin dosis kedua. Adapun total warga yang menjadi sasaran vaksinasi di Surabaya sekitar 2,8 juta jiwa.

 

Pemkot Minta Percepatan Pengiriman

Terkait kekosongan vaksin di kota Surabaya, membuat Wakil Wali Kota Surabaya Armudji meminta Kemenkes untuk segera mempercepat distribusi vaksin ke kota Pahlawan pada bulan Agustus 2021 ini.

"Kami pemerintah kota Surabaya meminta percepatan distribusi Vaksin untuk warga kami dimana menunggu suntikan dosis kedua sehingga mempercepat terbentuknya Herd Imunity,” kata Armuji yang diungkapkan dalam Rapat Koordinasi bersama Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes secara daring, Selasa (3/8/2021).

Dalam Rapat Koordinasi Daring tersebut Armuji juga berharap agar kalkulasi rentang waktu distribusi hingga penyuntikan vaksin bisa menjadi pertimbangan oleh kementerian kesehatan RI untuk menjamin terbentuknya antibodi kepada warga sasaran vaksinasi.

Padahal, lanjut Armuji, Wali Kota Eri sudah mengajukan permohonan tambahan alokasi vaksin Covid-19. Dalam surat yang dikirim pada 9 Juli 2021 itu ditujukan kepada Kementerian Kesehatan untuk sebanyak 1.168.676 dosis.

 

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

Keterlambatan Jatim

Senada juga diungkapkan Ketua Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Herlin Ferliana. Menurut dr Herlin, vaksinasi covid-19 dosis kedua di sejumlah daerah di Jawa Timur mengalami keterlambatan.

Hal ini terjadi dikarenakan jumlah vaksin COVID-19 yang datang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jauh lebih sedikit dibanding kebutuhan.

Satgas Covid-19 Jawa Timur terus berkoordinasi dengan Kemenkes terkait pemenuhan dosis vaksin di wilayah setempat.  "Karena vaksin ini hanya bisa didapat dari Kemenkes, maka kami terus koordinasi dengan Kemenkes untuk terus dikirim vaksin terutama untuk pemenuhan dosis kedua," kata dia, kemarin.

Herlin mengatakan, setiap ada distribusi vaksin ke Jatim, Satgas Covid-19 Jawa Timur akan langsung mengirimkan ke kabupaten/ kota untuk percepatan vaksinasi Covid-19.

Satgas Covid-19 Jawa Timur mengimbau dinas kesehatan dan semua pelaksana vaksinasi memprioritaskan terlebih dahulu untuk sasaran dosis kedua.

"Sedangkan untuk sasaran dosis pertama bersabar menunggu vaksin berikutnya yang Insya Allah bulan Agustus ini datang lebih banyak," kata Herlin.

Vaksinasi Jatim per 1 Agustus 2021 untuk dosis pertama sebanyak 7.630.509 orang. Sementara yang sudah mendapat dosis kedua baru 3.170.860 orang. Padahal, total sasaran vaksinasi Jatim mencapai 31.826.206 orang. Artinya capaian saat ini masih jauh dari target. alq/arf/rm/cr2/ana/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU