Apa Itu Reksa Dana dan Kelebihan Berinvestasi di Produk Ini

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 30 Sep 2022 18:37 WIB

Apa Itu Reksa Dana dan Kelebihan Berinvestasi di Produk Ini

 

SurabayaPagi.com :Tertarik untuk mulai berinvestasi? Ada banyak produk investasi menarik yang bisa dipilih, mulai dari tabungan deposito, saham, emas, properti dan bahkan pada uang kripto. Satu produk investasi lainnya yang juga tidak boleh dilewatkan adalah reksa dana.

Baca Juga: DPMPTSP Kota Surabaya Target Capaian Investasi 2024 Rp40 T

Reksa dana sendiri merupakan produk investasi yang sudah ada sejak lama. Namun demikian, tidak banyak orang yang secara pasti memahami dan mengerti cara kerja dan investasi ala reksa dana. Bagi yang tertarik mulai berinvestasi pada reksa dana, selain berbelanja di Bukalapak tentunya, memahami terlebih dahulu seperti apa produk investasi ini menjadi langkah yang tepat.

 

Apa itu reksa dana?

Secara umum, reksa dana bisa dikatakan sebagai dana yang berasal dari urunan atau patungan berbagai pihak. Namun, menurut definisi, Reksa dana, menurut Pasal 1 angka 27 UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) merupakan suatu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemilik modal, atau pemodal, dan untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh manajer investasi.

Reksa dana juga dinilai sebagai pilihan terbaik bagi investor pemula yang masih memiliki keraguan dalam berinvestasi, bisa karena minimnya modal atau informasi dan pengetahuan. Akan tetapi, apabila sudah mengetahui karakteristik dan keuntungan yang ditawarkan reksa dana, investor pemula maupun yang sudah berpengalaman bisa mempercayakan dananya untuk diinvestasikan tanpa adanya kekhawatiran atau keraguan.

 

Risiko berinvestasi pada reksa dana

Sama halnya dengan semua produk investasi, reksa dana juga memiliki risiko. Untuk lebih lengkap risiko yang ada dalam produk investasi reksa dana, daftarnya bisa Anda lihat di bawah ini.

  1. Risiko terhadap penurunan nilai

Untuk mengetahui risiko penurunan nilai, Anda harus memahami terlebih dahulu mengenai nilai sebuah reksa dana itu sendiri. Reksa dana memiliki nilai yang dilihat dari harga reksa dana, yang diambil dari nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP). NAB sendiri merupakan total aset reksa dana, pasca pengurangan seluruh kewajiban yang wajib dipenuhi, adapun UP merupakan satuan penunjuk bagian kepemilikan investor. Dari NAB/UP tersebut, Anda bisa melihat kinerja dari reksa dana Anda.

Nah, untuk bisa meminimalkan risiko negatif, kamu bisa berinvestasi reksa dana yang memiliki risiko kecil atau rendah, seperti deposito atau obligasi, mempertimbangkan jatuh temponya kurang dari satu tahun. Adapun reksa dana berisiko tinggi, seperti saham, memiliki kecenderungan bersifat fluktuatif.

  1. Risiko terkait likuiditas

Bicara likuiditas memiliki hubungan erat dengan pencairan dana dan manajer investasi. Likuiditas bakal sulit apabila sebagian besar investor ingin bisa menjual lagi UP yang mereka miliki, atau yang biasa disebut redemption, namun manajer investasi mengalami kesulitan untuk bisa menyediakan uang tunai atas permintaan tersebut. Situasi ini biasanya menimbulkan keterlambatan dalam pencairan oleh manajer investasi.

Baca Juga: Realisasi Investasi Jatim Tahun 2023 Tembus Rp145,1 Triliun

  1. Risiko wanprestasi

Situasi dan risiko terburuk dalam investasi reksa dana adalah wanprestasi. Situasi ini dianggap muncul apabila adanya kegagalan dalam mencapai kata sepakat, yang dalam konteks investasi reksa dana adalah gagal bayar, yang mana manajer investasi tidak bisa memenuhi kewajiban yang sudah disepakati untuk memenuhi kesepakatan bersama. Manajer investasi tersebut bisa emitan, pialang, bank kustodian hingga agen penjual efek reksa  dana dan masih banyak lagi lainnya. Adapun kesepakatan yang dimaksud adalah di mana manajer investasi tidak bisa memenuhi kewajiban bayar, tidak bisa atau terlambat memberikan ganti rugi, atau bahkan memberikan pembayaran yang nilainya jauh lebih rendah saat terjadi bencana alam dan banyak lagi lainnya.

 

Keuntungan berinvestasi pada reksa dana

Lalu, dengan segala risiko di atas, apakah berinvestasi pada reksa dana masih menjadi hal yang menguntungkan? Ada banyak tolak ukur yang menegaskan investasi pada produk ini tetaplah menguntungkan. Bahkan bukan tidak mungkin memilih reksa dana sebagai salah satu cara dapat uang 500rb sehari.

Untuk mengetahui keuntungan investasi reksa dana, penjabarannya bisa dilihat di bawah ini:

  1. Besaran investasi relatif terjangkau

Berapa pun dana investasi yang Anda miliki, Anda bisa langsung berinvestasi pada reksa dana. Dengan modal Rp 10,000,- atau jutaan rupiah, Anda sudah bisa menjadi investor reksa dana. Dengan dana tersebut sebagai modal, Anda bisa membeli portfolio dalam efek.

Baca Juga: Menhub Tawarkan Peluang Investasi Bandara Haji dan Umrah ke Arab Saudi

  1. Efisiensi dalam hal waktu

Anda tidak harus meluangkan waktu secara khusus untuk memantau pergerakan uang yang sudah diinvestasikan di reksa dana. Anda tinggal berhubungan dengan manajer investasi, baik dalam hal pengelolaan maupun pengawasan dan pemantauan, termasuk memutuskan untuk menentukan efek mana yang bisa diambil dari tawaran manajer investasi.

  1. Reksa dana minim risiko

Dengan manajer investasi membantu dalam pengelolaan dana di reksa dana, Anda memiliki kebebasan dalam menentukan diversifikasi investasi yang ditawarkan. Hal ini menegaskan bahwa reksa dana memiliki kecenderungan risiko yang minimalis.

  1. Pengelolaan bersifat transparan

Tugas manajer investasi sebagai pengelola investasi reksa dana antara lain menentukan efek apa yang bakal menguntungkan untuk diinvestasikan dengan dana yangs udah terkumpul, baik itu saham, deposito berjangka dan banyak lagi lainnya. Tugas lainnya adalah untuk memantau kinerja portfolio, sekaligus memberikan laporan secara berkala kepada investor. Melihat semua hal tersebut, bisa dipastikan apabila pengelolaan bersifat transparan karena semua hal dilaporkan kepada investor.

  1. User friendly

Investasi reksa dana menjadi produk investasi yang cocok bagi pemula karena secara umum jauh lebih mudah untuk dikerjakan. Manajer investasi nantinya akan bertugas menentukan surat berharga yang dinilai menguntungkan, berdasarkan dari riwayat transaksi, kinerja keuangan dan situasi politik sosial budaya. Dengan surat berharga dan efek yang sudah disortir oleh manajer investasi, investor reksa dana tinggal menyetor dana investasi yang dimiliki dan menariknya dalam periode tertentu.

 

Itulah informasi umum mengenai reksa dana, keuntungan dan risiko yang bisa menjadi pertimbangan. Selamat berinvestasi! dna/***

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU