Apindo Berharap BBM Turun, Puskepi: Masyarakat Butuh Listrik Bukan BBM

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 28 Mei 2020 15:09 WIB

Apindo Berharap BBM Turun, Puskepi: Masyarakat Butuh Listrik Bukan BBM

i

Suasana antrian di SPBU Pertamina.

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Pemerintah telah berencana menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat. Meski terbilang lamban mengambil keputusan ini, namun pengusaha berharap tarif BBM memang perlu diturunkan.

Penururan harga BBM ini mendapat respon positif dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Bahkan pihaknya tengah menanti penurunan harga energi untuk sektor pelaku usaha maupun industri.

Baca Juga: Selama Periode Maret 2024, Pertamina Tambah 394 Ribu Tabung LPG 3 Kg di Jateng dan DIY

Wakil Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani mengungkapkan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pemerintah melalui Kementerian Perindustrian guna menyampaikan permohonan soal tarif energi.

"Pekan lalu sudah ada pembicaraan dengan Menteri Perindustrian dan asosiasi dan sampaikan juga ke beliau. Harusnya (Kemenperin) sudah nersurat dengan Pertamina," terang Shinta

Shinta mengungkapkan, pihaknya berharap Pertamina dapat menciptakan harga yang sesuai untuk sektor industri.

Berbeda dengan Apindo, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria menilai penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak terhadap peningkatan angka pengangguran di Indonesia.

Baca Juga: Menteri BUMN Tegaskan Mundurnya Ahok dari Komisaris Tak Hambat Kinerja Pertamina

Dalam rilis di Jakarta, Kamis, Sofyano mengatakan di tengah harga minyak dunia yang belum menentu saat ini, memang ada persyaratan agar harga BBM bisa turun, yakni sumur eksplorasi hulu dan kilang minyak di negeri ini harus ditutup semuanya.

Selain itu, lanjutnya, produksi hulu migas nasional tidak perlu dibeli PT Pertamina dan melakukan impor 100 persen kebutuhan BBM karena harga sedang murah.

"Dengan cara tersebut, harga BBM dalam negeri akan turun. Tetapi, itu tadi, jutaan orang terancam PHK, sebab jumlah pekerja pada industri hulu migas dan juga sektor pendukung, memang luar biasa besar," ujarnya.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya AH. Thony Mendorong Kepastian Hak Milik Tanah Warga Bendul Merisi Jaya

Di sisi lain, Sofyano juga mengingatkan, penurunan harga BBM tidak memberi dampak bagi masyarakat, karena di saat pandemi COVID-19, banyak yang diam di rumah atau menjalankan work from home (WFH).

"Dalam kondisi stay at home dan WFH, masyarakat lebih membutuhkan elpiji dan tarif listrik yang lebih murah ketimbang BBM," katanya.

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU