Aris Sutejo Hadapi Pandemi Lewat Poster

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 01 Mar 2021 13:47 WIB

Aris Sutejo Hadapi Pandemi Lewat Poster

i

Aris Sutejo, S.Sn., M.Sn., selaku Dosen DKV, UPN 'Veteran' Jawa Timur. SP/ Mbi

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Beragam upaya telah dilakukan oleh masyarakat untuk terhindar dari virus covid-19. Tak terkecuali oleh Aris Sutejo, S.Sn., M.Sn., selaku Akademisi dari bidang Desain Komunikasi Visual, UPN 'Veteran' Jawa Timur yang memilih untuk menghadapi pandemi melalui karya posternya. Senin (01/03/2021).

Pandemi Covid-19 pertama kali terjadi di Wuhan, Cina yang kemudian menyebar dengan cepat diseluruh dunia. Hingga sekarang, maraknya penyakit mematikan ini menjadi ketakutan dan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat.

Baca Juga: Imigrasi I Surabaya Berhasil Terbitkan Hampir 10 Ribu Paspor

Berbagai upaya telah dilakukan oleh setiap orang untuk meningkatkan imun dan menjaga protokol kesehatan secara ketat. Dan tidak bisa dipungkiri, dampak yang diakibatkan pandemi Covid-19 sangat luar biasa mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, pariwisata maupun budaya.

Sebagai makhluk sosial, manusia melakukan kegiatan secara berkelompok. Pada saat pandemi Covid-19, kegiatan yang menimbulkan kerumunan dibatasi oleh pemerintah mulai dari istilah social distancing, jaga jarak, Pembatasan Sosial Berskala Besar, New Normal dan sebagainya.

Masih terdapat segelintir orang khawatir akan dijauhi dan dikucilkan masyarakat disekitarnya. Pada awal terjadinya pandemi covid-19 diberitakan terjadi penolakan warga atas pemakaman pasien meninggal karena Covid-19 di daerahnya.

Aris Sutejo menilai, "Ketakutan semacam inilah yang menyebabkan sebagian orang enggan berbicara dan menutup diri jika terindikasi Covid-19. Padahal keterbukaan merupakan salah satu kunci menghadapi permasalahan pandemi Covid-19. Keterbukaan menjadi faktor penentu cepat atau tidaknya penanganan dan antisipasi penyebaran Covid-19," paparnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

Maka dari itu, siapa sangka jika seluruh potensi individu dari setiap masyarakat dapat dimanfaatkan untuk membantu pemulihan covid-19. Dengan kemampuan yang dimiliki, kandidat Doktor Institut Seni Indonesia Surakarta itu menciptakan karya berupa poster yang berjudul 'Speak Up'.

Bukan karya sembarangan, faktanya, Aris mengatakan jika poster itu mengandung makna. "Poster tersebut merupakan salah satu pesan yang ingin saya sampaikan kepada khalayak luas dikala pandemi, masyarakat mau berbicara jika terpapar Covid-19. Covid-19 bukan sesuatu yang memalukan, melainkan penyakit mematikan yang harus kita hadapi bersama," tuturnya.

Hal itu dilakukan olehnya, lantaran untuk membuka wawasan dan jaringan internasional tentang desain komunikasi visual melalui kegiatan pameran poster internasional. Disamping itu, juga memberikan sumbangsih pengetahuan tentang cara menghadapi pandemi Covid-19 dalam bentuk karya poster yang dapat dilihat khalayak luas.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta lintas negara yang karyanya lolos kurasi. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama VIDAK (Visual Information Design Asscociation of Korea) dan Seoul Design Foundation pada 23 Februari 2021 di Dongdaemun Design Plaza (DDP), 2nd Floor CREA HALL D281, Eulji-ro, Jung-gu, Seoul, Korea Selatan.

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

Dirinya menegaskan, bahwa pandemi bukan alasan untuk bermalas-malasan dirumah. Jika sebelum pandemi masyarakat bisa bertemu secara fisik dalam forum-forum ilmiah, namun pada saat pandemi hal itu tetap bisa dilakukan dalam ruang-ruang virtual dengan mudah dan cepat.

Sebagai Akademisi dari Kampus Bela Negara, dirinya memberikan himbauan bagi masyarakat untuk tetap produktif dikala pandemi.

"Pandemi Covid-19 membuat ruang gerak kita menjadi terbatas. Namun tidak dengan ruang-ruang virtual yang perkembangannya justru semakin mudah dan cepat. Ayo kita manfaatkan kondisi new normal ini sebagai bagian dari sikap belanegara dengan tetap berada dirumah dan tetap produktif menggunakan ruang-ruang virtual yang berkembang saat ini," harapnya. mbi

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU