AS Akan Bayar Mahal Jika Batalkan Kesepakatan Nuklir

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 19 Sep 2017 22:42 WIB

AS Akan Bayar Mahal Jika Batalkan Kesepakatan Nuklir

SURABAYAPAGI.com, New York - Amerika Serikat (AS) kembali mendesak IAEA untuk melakukan verifikasi, dengan melakukan pemantauan langsung di situs nuklir Iran, termasuk milik militer Teheran. Sementara itu, Iran menyatakan program nuklir mereka akan terus berlanjut dan tidak perlu adanya pemantauan langsung. Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan AS akan membayar harga yang sangat mahal jika mereka memutuskan untuk membatalkan kesepakatan nuklir Iran. AS di bawah pemerintahan Donald Trump memang sangat tidak menyetujui kesepakatan tersebut, karena dinilai cacat dan hanya menguntungkan Iran. "AS akan membayar "biaya tinggi" jika memutuskan untuk menghapus kesepakatan nuklir penting antara Teheran dan kekuatan dunia," kata Rouhani saat melakukan wawancara dengan CNN, seperti dilansir Anadolu Agency. "Keputusan seperti itu tidak akan menghasilkan apa-apa untuk AS, namun pada saat yang sama umumnya akan menurunkan dan memotong kepercayaan internasional yang ditempatkan kepada AS," sambungnya. Sebelumnya, perwakilan AS dan Iran terlibat dalam perang kata-kata mengenai bagaimana aktivitas nuklir Teheran harus diawasi. Kedua perwakilan itu berdebat sengit dalam pertemuan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Wina, Austria. IAEA sendiri memiliki wewenang untuk meminta akses ke fasilitas di Iran, termasuk fasilitas militer, jika ada indikasi baru dan kredibel mengenai aktivitas nuklir terlarang di sana. Namun, kepala IAEA yang baru, Yukiya Amano mengatakan, sejauh ini pihaknya tidak melihat adanya pelanggaran yang dilakukan Iran terkait dengan kesepakatan tersebut. "Komitmen terkait nuklir yang dilakukan oleh Iran di bawah JCPOA sedang dilaksanakan. Iran sekarang tunduk pada rezim verifikasi nuklir paling kuat di dunia," ucap Amano. 07

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU