AS Tembus 16 Juta Kasus Corona Global Terbanyak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 26 Jul 2020 15:16 WIB

AS Tembus 16 Juta Kasus Corona Global Terbanyak

i

Kasus Corona di Amerika Serikat terbanyak di dunia. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Amerika Serikat - Jumlah kasus virus Corona secara global melewati angka 16 juta pada hari Minggu (26/7/2020). Lebih dari setengah kasusnya ada di Amerika Serikat dan Karibia. Data ini adalah hasil penghitungan AFP dari sumber resmi.

Seperti dilansir AFP, Minggu (26/7/2020) kasus Corona di dunia mencapai 16.050.223 kasus dan 645.184 kematian, dengan Amerika Serikat sebagai negara yang paling terpukul akibat pandemi ini. AS mencatat 4.178.021 kasus dan 146.460 kematian.

Baca Juga: Jepang Percepat Pembelian Rudal Tomahawk Dari AS

Sementara itu, Amerika Latin dan Karibia telah mencatat 4.328.915 kasus dan 182.501 meninggal dunia, diikuti oleh Eropa dengan 3.052.108 kasus dan 207.734 orang meninggal dunia.

Data hasil penghitungan AFP ini berbeda dengan data alat pelacak kasus Corona Johns Hopkins University (JHU) yang masih mencatat 16.048.100 kasus per Minggu (26/7). Sedangkan yang meninggal dunia mencapai 644.537 orang.

Penyebaran pandemi Corona terus meningkat dan lebih dari lima juta kasus telah dilaporkan sejak Juli, yang mewakili sepertiga dari jumlah total kasus sejak pandemi dimulai.

Baca Juga: Sri Mulyani Mengatakan Tekanan Ekonomi Global Dipicu oleh AS dan China

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lebih dari satu juta kasus telah dicatat dari tiap negara dalam lima minggu terakhir, dengan lebih dari 280.000 dilaporkan pada 24 Juli saja.

Negara dengan jumlah kematian tertinggi dibandingkan dengan penduduknya adalah Belgia dengan 85 kematian per 100.000 penduduk, diikuti oleh Inggris dengan 67, Spanyol 61, Italia 58, dan Swedia 56.

Baca Juga: Pemerintah Amerika Serikat Seret Google ke Meja Hijau Karena Diduga Monopoli Pasar

Gambaran spiral kasus ini sangat mengkhawatirkan karena penghitungan--menggunakan data yang dikumpulkan oleh AFP dari otoritas nasional dan informasi dari WHO--mungkin hanya mencerminkan sebagian kecil dari jumlah sebenarnya.

Banyak negara hanya menguji kasus simptomatik (dengan gejala) atau yang paling serius sementara yang lain masih memiliki kapasitas pengujian terbatas.  dsy5

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU