Asesmen Berbasis HOTS BisaTingkatkan Kreativitas Pelajar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 09 Apr 2021 20:09 WIB

Asesmen Berbasis HOTS BisaTingkatkan Kreativitas Pelajar

i

Pekan Webinar Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya). SP/Patrik Cahyo

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pesatnya perkembangan teknologi dapat menunjang pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Bahkan tuntunan perubahan model pengajaran daring memberikan banyak dampak positif di dunia pendidikan. Atas hal tersebut, pengajar dituntut untuk menguasai aplikasi atau media pembelajaran yang menunjang kegiatan belajar mengajar.

Ketua PGRI Prof. Dr.Ir Richardus Eko Indrajit, M.Sc. MBA. menyampaikan bahwa menyusun asesmen berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada pembelajaran online sangat diperlukan.

Baca Juga: Pembelajaran Daring Kota Mojokerto Dimulai Lagi Kamis Besok

“HOTS bukan sekadar untuk gaya-gayaan atau hal baru di dunia pendidikan. Mulanya metode pembelajaran ini intinya bertujuan memperkenalkan manusia untuk survive terhadap tantangan-tantangan baru,” kata Prof.  Richardus dalam Pekan Webinar Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya).

Menurutnya, HOTS sangat mungkin diterapkan dalam pembelajaran daring, asalkan pengajar menyusun metode dengan mengetahui esensinya. Adapun hal yang perlu diperhatikan para pengajar saat ini adalah perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. 

Terlihat dengan kebiasaan baru bahwa bisa saja para siswa bermain game dengan orang luar negeri, atau masyarakat bisa dengan mudah membeli barang dari luar negeri melalui e-commerce.

Oleh sebab itu, metode pembelajaran berbasis HOTS bukan hanya pengajaran untuk survive saja, kata Prof. Richardus tapi juga bisa bersaing, mampu melihat peluang untuk berkembang dan mandiri.

“Intinya siswa atau pelajar bisa menganalisa keadaan sekitar berdasarkan ilmu yang diajarkan guru atau dosen. Pengamatan, analisa, perbandingan sehingga menciptakan sesuatu yang menarik dan mendalam,”imbuhnya.

Baca Juga: Sekolah Online lagi, Siswa MBR Keluhkan Kesulitan Kuota Internet

Ia juga menyampaikan terdapat beberapa cara para pengajar menerapkan pembelajaran berbasis HOTS. Salah satu diantaranya yakni pengajar memancing siswa-siswi untuk berpikir kritis, berpikir kreatif, mampu berargumen dan mengambil keputusan. Caranya bisa dengan memberikan bahan diskusi yang familiar secara bertahap.

“Misalnya disuruh untuk menjawab olahraga apa yang berat. Sebutkan satu olahraga tanpa alasan. Nah disini setiap pelajar akan memiliki jawaban yang berbeda-beda. Setelah itu baru perintahkan pelajar untuk memberi alasan atas jawabannya,”ujarnya.

Prof. Richardus menyampaikan dengan cara tersebut para guru akan melihat dan mengetahui sejauh mana para siswa mampu berpikir kritis dan kreatif.

Disamping itu, Dosen S1 Sistem Informasi Universitas Dinamika Julianto Lemantara, S.Kom., M.Eng. menyampaikan metode pembelajaran berbasis HOTS ini nantinya bisa juga diterapkan menggunakan Aplikasi MoLearn. Aplikasi tersebut merupakan inovasi dari para dosen Undika sejak 2017 lalu.

Baca Juga: Ortu di Surabaya, TK-SD Daring, SMP-SMA Bolehkan PTM, Asalkan...

“ Aplikasi ini dibuat dari hasil penelitian dari beberapa Dosen Undika dengan melakukan observasi dan diskusi ke sejumlah guru. Dalam kesimpulannya para guru membutuhkan fitur pembelajaran yang ada di MoLearn saat ini,”tandasnya.

Beberapa fitur pengembangan dari MoLearn versi 2 yang bisa digunakan yakni pengajar bisa melakukan pengecekan kesamaan jawaban siswa dengan kunci jawaban. Selain itu bisa juga melakukan pengecekan kesamaan jawaban antar siswa baik jawaban singkat atau jawaban panjang.

Juliantoro berharap aplikasi MoLearn ini bisa digunakan para guru untuk kegiatan belajar mengajar secara gratis. Nantinya agar aplikasi ini bisa dimanfaatkan oleh para guru dengan baik, karena pihak kampus telah melakukan pengembangan sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa selama kegiatan belajar. Pat

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU