Atasi Banjir, Pemkot Surabaya Gelontorkan Rp 704 M

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 23 Feb 2023 09:18 WIB

Atasi Banjir, Pemkot Surabaya Gelontorkan Rp 704 M

i

Ilustrasi banjir.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Permasalahan banjir menjadi salah satu musuh terbesar di Kota Surabaya di samping kemiskinan dan stunting. Guna menanggulangi permasalahan banjir, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 704,7 miliar di tahun ini untuk pembangunan infrastruktur anti banjir.

Kabid Pematusan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Eko Juli Prasetyo mengatakan, besaran anggaran tersebut meliputi empat sub kegiatan pada bidang drainase.

Baca Juga: Imigrasi I Surabaya Berhasil Terbitkan Hampir 10 Ribu Paspor

Secara rinci pembangunan rumah pompa dialokasikan sebesar Rp357,6 miliar, pembangunan drainase lingkungan (Rp 173,1 miliar),rehab dan saluran drainase perkotaan (Rp 102,9 miliar), dan operasi dan pemeliharaan sistem drainase dengan anggaran (Rp 70,9 miliar).

“Ya segitu untuk drainase saja. Seperti pembangunan drainase perkotaan, pengadaan pompa banjir, dan pembangunan saluran-saluran drainase lainnya. Saat ini, telah memasuki tahap lelang,” kata Eko, Selasa (21/2/2023)

"Kalau operasi dan pemeliharaan drainase, terkait dengan satgas. Lalu rehab saluran drainase perkotaan, terkait normalisasi saluran-saluran eksisting perkotaan," imbuhnya.

Secara total, ada 51 paket pekerjaan titik-titik saluran pada tahun 2023 ini.

"Tahun ini kami juga siapkan kegiatan pembangunan sistem drainase lingkungan dan juga pembangunan-pembangunan drainase yang sifatnya tersier," ujarnya.

Eko menerangkan, pembangunan pada 2023 akan disiapkan enam proyek pembangunan rumah pompa baru di beberapa kawasan yakni Undaan, Siola, Kebraon, Bozem Aquatic, Tambaksumur dan Pagesangan.

"Pembangunan rumah pompa baru tersebut dengan kapasitas bervariasi. Di sana ada satu rumah pompa banjir kapasitas 3 meter kubik, plus satu pompa berkapasitas 0,5 meter kubik," terangnya.

Pembangunan tersebut akan berseiring dengan pembangunan saluran baru seperti di wilayah kerja rayon Genteng.

“Kami mulai dari kawasan Surabaya Utara sampai Timur seperti Perak, Tambak Wedi, Lebak, Mulyorejo sampai Kalisari," tuturnya.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga menambah kapasitas rumah pompa tahun ini. Di antaranya, rumah pompa di Rumah Pompa Kedurus, Pahlawan dan Wonorejo I.

Di samping itu, DSDABM akan menormalisasi afvoer Wonorejo. Normalisasi dimulai dari Pompa Wonorejo I sampai dengan Sarono Jiwo, Panjang Jiwo, hingga Tenggilis Mejoyo. Ia mengaku bahwa pihaknya telah melakukan pembenahan hulu sistem drainase afvoer sekunder.

"Kemarin 2022, sistem Afvoer Wonorejo di hulu ada pembangunan Rumah Pompa Karah, Bozem Aquatic, ada pembangunan Rumah Pompa Kebonsari LVK. Itu kawasan hulunya. Sekarang kita merabah kawasan tengah sampai hilir. Tahun ini kami lanjutkan. Harapannya, sistem drainase dari hulu sampai hilir tuntas. Ya, salah satunya afvoer Wonorejo,” paparnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

Kawasan tengah yang dimaksud mulai dari Frontage Jalan A Yani, Jalan Pabrik Kulit Wonocolo, hingga Jalan Raya Prapen, Kendangsari, Sarono Jiwo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo.

Lebih lanjut, ia menambahkan, proyek penanggulangan banjir pada 2023 juga dilakukan DSDABM Surabaya di wilayah Surabaya Barat. Eko menyebut, pada 2023 sudah ada alokasi kegiatan pekerjaan di kawasan Petemon V, Kecamatan Sawahan, Surabaya.

"Nanti mungkin akan kita buatkan saluran ukuran 2x2 (meter). Perencanaan sudah siap mungkin akan kita launching paketnya. Itu mengakomodir daerah Petemon, Bukit Barisan, Simo Kwagean, dan sekitarnya," tukasnya.

Dengan peningkatan kapasitas, pihaknya menargetkan debit air di sejumlah titik bisa lebih cepat terserap sehingga bisa mengantisipasi genangan atau banjir di Kota Surabaya.

"Misalnya di rumah pompa Kedurus kapasitas 1,5 kubik, di-upgrade menjadi 5 kubik. Kemudian di rumah pompa Pahlawan, dari yang kapasitas 0,25, kita tambah satu unit pompa dengan kapasitas 3 meter kubik," jelasnya.

Menurut Eko, normalisasi secara konsep sudah tuntas. Tinggal melakukan proses normalisasi dengan mengajukan tender. Dengan demikian, penanganan saluran di hilir dapat sejalan dengan proses yang ada di hulu sungai.

“Jadi, leveling lebar dan kedalaman sungai disesuaikan. Agar gravitasi serta aliran air berjalan lancar ke arah timur. Biar tidak ada antrean,” tuturnya.

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi optimistis berbagai program tersebut bisa membuat Surabaya bebas banjir. Menurutnya, sejumlah terobosan yang dilakukan tahun lalu telah terlihat hasilnya tahun ini.

Misalnya, penambahan kapasitas rumah pompa di Kalidami. Terlihat kawasan Jalan Dharmawangsa, Kertajaya dan sekitar tidak lagi tergenang air ketika hujan.

Orang nomor satu di Surabaya itu juga mengapresiasi peran masyarakat yang ikut mendukung terobosan tersebut.

“Kalau saya bekerja sendirian, nggak bisa. Kalau saya kerja bareng Wakil Wali Kota (Armuji), Kepala Dinas, Camat dan Lurah, maka tidak ada lagi banjir,” ujar Eri Cahyadi.

Selain memperbaiki infrastruktur, petugas di lapangan juga dioptimalkan. Jika ada banjir atau genangan, camat dan lurah ikut memetakan solusi. Tahun lalu misalnya, pihaknya melakukan sistem potong kompas dengan membuat sudetan agar air di suatu wilayah bisa cepat surut. Total ada 55 titik sudetan di Kota Surabaya dibuat.

Ia pun kembali berterimakasih atas berbagai masukan dan kritik yang disampaikan masyarakat.

"Saya bolak-balik dikritik wong (sering dikritik orang), tetapi selalu saya ajak diskusi ketika ada masalah, cari solusinya," pungkasnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU