Atlet Renang Disabilitas yang Raih Banyak Mendali Emas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 23 Agu 2021 12:23 WIB

Atlet Renang Disabilitas yang Raih Banyak Mendali Emas

i

Jendi Pangabean, atlet renang Indonesia. SP/ Instagram Jendi Pangabean

SURABAYAPAGI.com, Tokyo - Olahraga renang telah menjadi kegemaran Jendi Pangabean sejak kecil dan kini Jendi Pangabean berantusias menjadi salah satu andalan Indonesia di cabang para-renang Paralimpiade Tokyo 2020.

Menurut situs resmi Paralimpiade, Jendi harus kehilangan kaki kirinya setelah mengalami kecelakaan. Dia terlempar dari sepeda motor dan kaki kirinya terluka parah.

Baca Juga: 119 Atlet Sampang Siap Berbicara di Kancah Regional Jatim

Saat itu, menurut Jendi, dia dalam keadaan sadar dan melihat kondisi kakinya yang hancur. Dia kehilangan banyak darah sehingga dokter memutuskan untuk mengamputasi kaki kiri Jendi.

Kehilangan kaki kiri tidak membuat Jendi lantas merasa cemas atau pun kurang percaya diri, namun saat dia beranjak dewasa perasaan insecure.

"Awalnya, saya baik-baik saja dengan satu kaki hingga saat duduk di bangku SMA," kata Jendi, Senin (23/8/2021).

Namun, Jendi tak tenggelam dengan keadaan. Dia berhasil bangkit membangun kepercayaan diri ketika dia mengetahui cabang olahraga para-renang.

Sejauh ini, Jendi telah melakukan serangkaian persiapan dengan pelatnas yang telah berlangsung hampir satu tahun untuk memberikan penampilan terbaik di Tokyo. Dia pun mengaku sudah siap, baik secara fisik maupun mental.

"Untuk persiapannya sendiri, ya, sudah seratus persen siap, baik secara fisik maupun mental. Kalau perasaan sendiri agak deg-degan, karena tampil di ajang sebesar Paralimpiade tentu terasa sangat spesial," ujar Jendi.

Baca Juga: Bupati Ikfina Berangkatkan Kontingen Mojokerto untuk Berlaga di FORDA 1 Jatim

Dengan koleksi emas yang dia kumpulkan beberapa tahun belakangan, juga serangkaian persiapan, bukan tidak mungkin bagi Jendi untuk membawa pulang medali Paralimpiade.

Sementara itu, Jendi pun mengungkapkan beratnya latihan di tengah pandemi Covid-19. Yang terberat dan bikin khawatir tentu saja menjalani tes swab PCR setiap hari menjelang keberangkatan ke Tokyo. Mereka menjalani tes setiap pagi dan hasilnya keluar pada sore hari.

"Kami harus tes swab PCR setiap hari menjelang keberangkatan ke Tokyo. Tesnya biasa saja karena sudah sering. Tapi, yang bikin deg-degan saat nunggu hasilnya. Kalau positif kan batal berangkat ke Tokyo dan apa yang sudah dipersiapkan selama satu tahun bisa gagal," kata Jendi.

Jendi Pangabean akan turun di nomor 100 meter gaya punggung S9 pada Paralimpiade Tokyo 2020, yang rencananya bergulir pada 24 Agustus hingga 5 September. Ini akan menjadi partisipasi kedua Jendi di Olimpiade.

Baca Juga: Memperkuat dan Laksanakan Sinergitas TNI-POLRI, Poles Blitar Lakukan Olahraga Bareng dengan TNI

"Harapannya semoga bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," kata Jendi.

"Kami sudah pelatnas hampir satu tahun, yang paling tidak bisa memberikan penampilan yang terbaik dari hasil latihan selama ini di Tokyo nanti," tambahnya.

Jendi sendiri pernah meraih 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XIV Riau 2012, pada perhelatan multievent Asia Tenggara tersebut, Jendi berhasil mengemas 2 emas dan 1 perak. Pada ASEAN Para Games 2015 di Singapura, Jendi kembali berhasil menyumbangkan 3 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.

Nama Jendi kian melambung ketika dia berhasil membawa pulang lima medali emas sekaligus pada ASEAN Para Games 2017, yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia dan Asian Para Games 2018 Jakarta-Palembang. Dsy10

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU