Atlet Transgender Pertama di Olimpiade Tokyo 2020

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 23 Jul 2021 12:44 WIB

Atlet Transgender Pertama di Olimpiade Tokyo 2020

i

Laurel Hubbard mengangkat besi. SP/ Reuters

SURABAYAPAGI.com, Tokyo - Olimpiade Tokyo 2020 baru saja mengukir sejarah lantaran adanya atlet transgender pertama yaitu Laurel Hubbard yang merupakan atlet angkat besi asal Selandia Baru. Laurel Hubbard sendiri memutuskan untuk menjadi seorang wanita pada 2012.

Akibat keputusannya tersebut dirinya mendapatkan beragam tanggapan dari berbagai pihak. Sejumlah mantan atlet seperti Caitlyn Jenner, Martina Navratilova dan Sharron Davies, angkat suara. Mereka menentang regulasi Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang mengizinkan Laurel tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: 119 Atlet Sampang Siap Berbicara di Kancah Regional Jatim

Seorang peneliti, Universitas Loughborough, Joanna Harper mengatakan keunggulan fisik tentunya akan berbeda dengan lifter wanita lainnya. Secara umum, wanita transgender lebih tinggi, lebih besar dan lebih kuat, bahkan setelah terapi hormon daripada wanita cisgender (yang identitas gendernya cocok dengan jenis kelamin yang ditetapkan saat mereka lahir).

"Itu semua adalah keuntungan dalam banyak olahraga, termasuk angkat besi," kata Harper, Jumat (23/7/2020).

"Apakah keuntungan itu tidak adil adalah pertanyaan yang sama sekali berbeda. Sangat penting untuk membuat perbedaan itu. Kami mengizinkan keuntungan dalam olahraga. Yang tidak kami izinkan adalah keuntungan yang luar biasa."

Baca Juga: Bupati Ikfina Berangkatkan Kontingen Mojokerto untuk Berlaga di FORDA 1 Jatim

"Misalnya, kami membiarkan pemain tenis kidal bermain dengan pemain tenis tangan kanan, meskipun pemain tenis kidal memiliki kelebihan. Tapi kami tidak membiarkan petinju kelas berat masuk ring dengan petinju kelas terbang. Memang benar bahwa Laurel Hubbard tidak memiliki keuntungan besar melawan wanita yang akan dia hadapi."

Sementara itu, kepala Federasi Angkat Berat Australia, Michael Keelan, dilaporkan telah mengatakan tentang Hubbard yang bersaing dengan wanita: "Kami berada dalam olahraga kekuatan yang biasanya terkait dengan kecenderungan maskulin. Saya tidak berpikir ini adalah permainan yang seimbang," timpalnya.

Baca Juga: Memperkuat dan Laksanakan Sinergitas TNI-POLRI, Poles Blitar Lakukan Olahraga Bareng dengan TNI

Hubbard, yang akan bertanding di Olimpiade pada 2 Agustus nanti adalah atlet angkat besi tertua yang lolos ke Olimpiade 2020. Ia Lahir di Auckland pada 9 Februari 1978. Ayahnya, Dick mendirikan perusahaan makanan yang menjadi merek terkenal di Selandia Baru, Hubbard Foods, dan menjadi walikota Auckland antara 2004 dan 2007.

Sebelum beralih ke wanita, Hubbard mengambil bagian dalam kompetisi angkat besi pria dan mencetak rekor nasional junior pada 1998, mengangkat 300kg di divisi M105+. Pada 2015, dia beralih ke wanita di usia 35 tahun. Dsy19

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU