Ayah Brigadir J, Minta Istri Sambo Ungkap Fakta Pelecehan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 12 Agu 2022 20:51 WIB

Ayah Brigadir J, Minta Istri Sambo Ungkap Fakta Pelecehan

i

Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat saat mendatangi kantor Menkopolhukam Mahfud MD, awal bulan Agustus 2022.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Meski sudah memberi keterangan kepada penyidik, tersangka Ferdy Sambo, dianggap kuasa hukum keluarga Brigadir J, masih muter-muter. Terutama soal pernyataan TKP pelecehan seksual yang dialami Putri Cendrawathi, istrinya.

Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J, meski tinggal di sebuah desa di Jambi, tetap mengikuti perkembangan penyidikan terhadap Ferdy Sambo, yang sudah jadi tersangka. Samuel menyampaikan rasa tidak percayanya atas alibi yang disampaikan Irjen Ferdy Sambo kepada timsus yang melakukan pemeriksaan. Menurut dia, bisa saja pengakuan Irjen Ferdi Sambo itu merupakan bentuk kebohongan.

Baca Juga: Guru MI di Bojonegoro Cabuli hingga Sodomi 8 Siswa

"Kok berubah-ubah lagi, kemarin di rumah dinas kan, waktu itu disebut kalau tindakan yang disangkakan anak kami itu mau melakukan pelecehan lalu todongkan pistol sudah itu menjeritlah ibu Putri itu lalu kemudian terjadi tembak menembak. Nah kok sekarang disebut melukai martabat, “ kata ayah Brigadir J, Jumat (12/8/2022).

Mendengar informasi Ferdy seperti ini, Samuel Hurabarat, meminta agar istri Irjen Ferdy Sambo, yakni Putri Candrawathi, secepatnya diperiksa. Menurut Samuel, Putri merupakan saksi kunci dari kasus kematian anaknya.

"Kami minta itu ibu Putri itu secepatnya lah diperiksa, karena dia kan saksi kunci nya kan. Jangan sampai dia terlalu lama diperiksanya," ujar Samuel saat ditemui di rumahnya di Desa Suka Makmur, Muaro Jambi, dilansir dari detikSumut, Jumat (12/8/2022).

 

Putri Minta Penundaan

Komans HAM batal meminta keterangan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, terkait tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Putri disebut meminta agar pemeriksaan oleh Komnas HAM ditunda.

"Terkait permintaan keterangan terhadap Bu Putri, jadi Bu Putri baru saja konfirmasi meminta untuk ditunda," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung saat jumpa pers di Mako Brimob, Depok, Jumat (12/8/2022).

Beka mengungkapkan permintaan penundaan pemeriksaan disampaikan oleh pengacara Putri. Dia menekankan Komnas HAM enggan permintaan keterangan membuat Putri menjadi semakin trauma. "Belum (bertemu Putri), tadi sudah mau jalan yang bersangkutan nggak bisa. (Pemberitahuan) pengacara," ucapnya.

 

Heran Putri Belum Diperiksa

Baca Juga: Kejanggalan Kematian Tragis Ibu Muda di Gresik Tewas Dirampok, Gelagat Ekspresi Suami Mulai Disorot

Samuel heran lantaran sampai Jumat kemarin (12/8) Putri masih belum juga diperiksa. Padahal beberapa waktu lalu istri Ferdy Sambo itu tampak baik-baik saja saat akan menjenguk suaminya di Mako Brimob Polri.

"Kenapa lama sekali diperiksanya Ibu Putri itu, bukankah kemarin sudah bisa keluar jenguk Pak Ferdy Sambo di Mako Brimob," ucapnya.

 

Tanggapan Ayah Brigadir Yosua

Konfrensi pers hasil pemeriksaan Ferdy Sambo ini disaksikan juga oleh Samuel Hutabarat, ayah Brigadir Yosua. Dia mendengarkan langsung isi konfrensi pers, yang menyebutkan secara tersirat anaknya melakukan pelecehan pada PC. Samuel mengatakan tetap tidak percaya atas tuduhan pelecehan tersebut. "Apa mungkin Yosua bisa berbuat begitu? sedangkan di Magelang kan bukan berdua, ada juga yang lain," ucapnya.

 

Baca Juga: Viral! Suami di Bangkalan Gerebek Istri di Kamar Hotel, Terciduk Selingkuh dengan Pria Sekantor

Ucapan Ferdy, Sandiwara

Samuel mengatakan ucapan Ferdy dianggap merupakan sandiwara, karena sejak awal selalu berubah-ubah pernyataannya. "Itu menurut versi mereka, karena sandiwara mereka selalu berubah-ubah dari awal," ungkapnya.

Pada skenario pertama disebutkan Yosua masuk ke kamar PC lalu melakukan pelecehan. "Sekarang skenario kedua dikatakan pelecehan itu terjadi di Magelang. Jadi mana yang benar, saya sebagai orang tua jadi bingung," jelasnya.

Samuel merasa kecewa, heran, dan bingung dengan pernyataan tersebut.

Kata dia, seandainya memang benar Brigadir Yosua melakukan kesalahan, apakah pantas jika harus diperlakukan seperti itu. "Apakah seandainya salah, apa harus disiksa sepeti itu?" tanya dia.

Bila memang ada kesalahan pada Yosua, menurutnya harus diberi hukuman, tapi bukan dibunuh. "Seandainya salah anak saya ya udah lumpuhkan, penjarakan, bila perlu pecat. Jangan membabi buta, manusia anak saya itu, ada haknya untuk hidup," tutupnya. n jm/dtm/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU