.jpeg)
SURABAYAPAGI.COM, Bangkalan - Seorang pria pencuri sepeda angin dibekuk di Bangkalan. Pelaku yang juga seorang ayah ini mengajak anaknya yang baru berusia 10 tahun turut serta dalam aksi pencurian itu.
Baca Juga: Curi Motor di Masjid, Pria Sutorejo Lebaran di Penjara Polsek Sukolilo
Aksi mereka ini terekam kamera CCTV di salah satu perumahan di Bangkalan. Dalam rekaman itu pelaku bersama anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar terlihat jelas.
Pelaku bernama Moh Sunda (45) warga Kecamatan Tanah Merah, Bangkalan. Sebelum beraksi lebih dulu ia berkeliling perumahan berboncengan dengan anaknya naik sepeda motor untuk mencari sasaran.
Terekam di salah satu CCTV perumahan di Bangkalan, ayah dan anak itu berhenti di depan sebuah rumah. Selanjutnya anak itu turun dari motor untuk melancarkan aksinya.
Sang anak tampak terlatih saat membawa kabur sepeda angin yang terparkir di depan rumah. Ketika sang anak berhasil mengambil sepeda, pelaku lantas mengikuti anaknya dari belakang.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya mengatakan pelaku berhasil ditangkap saat sedang mencari sasaran di sebuah permukiman penduduk bersama anaknya.
"Sudah kami amankan. Tentu proses hukum keduanya akan berbeda, karena satu pelaku masih berusia di bawah umur," ujarnya, Minggu (4/12/2022).
Bangkit mengatakan bahwa pelaku sengaja mengajak anaknya yang masih berusia 10 tahun agar mempermudah dirinya dalam melakukan aksi pencurian sepeda.
Setelah berhasil mencuri sepeda, pelaku lantas membawanya ke salah satu penadah dan menjualnya dengan harga murah.
"Sengaja mengajak anaknya, katanya supaya memudahkan aksinya," jelasnya.
Dari penangkapan itu, polisi berhasil mengamankan 8 barang bukti sepeda angin yang dicuri pelaku.
Sedangkan jenis sepeda yang dicuri yakni sepeda angin model terbaru dengan harga di kisaran Rp 7 juta.
"Ada 8 sepeda dan setiap sepeda kisaran harganya Rp 7 jutaan. Tentu dijual ke penadah dengan harga jauh lebih murah," kata Bangkit.
Baca Juga: Saat Ditinggal Shalat Tarawih, Sapi Warga Blitar Dicuri, Korban Rugi Rp 15 Juta
Editor : Moch Ilham
