Bagi Ribuan Masker, Gubernur Gowes Keliling Kota Mojokerto

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 30 Agu 2020 14:41 WIB

Bagi Ribuan Masker, Gubernur Gowes Keliling Kota Mojokerto

i

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turun langsung memantau Implementasi Inpres Nomor 6 tahun 2020 di Kota Mojokerto, Minggu (30/8/2020) pagi.Foto SP/Dwy Agus Susanti

SURABAYA PAGI.COM, Mojokerto - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turun langsung memantau Implementasi Inpres Nomor 6 tahun 2020 di Kota Mojokerto, Minggu (30/8/2020) pagi. Petinggi Pemprov ini mengecek secara langsung Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.

Dari pantauan Surabaya Pagi, Khofifah tiba di Kota Mojokerto sekitar Pukul 09.00 pagi. Ia disambut jajaran Forkopimda Kota Mojokerto, di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Hayam Wuruk, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. 

Baca Juga: Gagal Curi Motor, Dua Pemuda di Kota Mojokerto Diringkus Warga saat Sembunyi dari Kejaran Polisi

Setelah melakukan seremonial sambutan, Gubernur beserta Forkopimda lantas melakukan gowes keliling kota. Ada 5 titik yang menjadi jujugan mantan menteri sosial ini. Diantarnya, alun-alun, pasar tanjung anyar, taman kota rejoto, raw material Disperindag, serta gedung workshop pusat UMKM menjahit di Jalan Surodinawan, Kota Mojokerto. 

Selain membagikan ribuan masker kepada masyarakat, Khofifah juga melakukan penyuluhan langsung terkait pentingnya menjaga protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. 

"Hingga hari ini, penyebaran virus covid masih belum berhenti. Untuk itu saya tak akan lelah ingatkan masyarakat untuk tertib dan disiplin menjalankan protokol kesehatan," ujarnya. 

Disinggung kenapa memilih Kota Mojokerto, Khofifah mengaku lantaran kota kecil ini terkoneksi secara langsung dengan Surabaya. 

"Oleh karena itu ada beberapa titik yang kita kunjungi di kota ini. Kita ingin memastikan apakah Inpres ini sudah benar-benar diterapkan apa belum, selain juga kita bagi-bagi masker ke warga," imbuhnya. 

Khofifah juga mengatakan, dalam kunjungannya kali ini, ia mengajak 10 orang penyintas covid-19. Mereka diterjunkan langsung untuk melakukan kampanye jatim bermasker dan melakukan edukasi langsung ke masyarakat. 

"Ada 10 orang penyintas covid 19 yang kita ajak dalam rombongan. Mereka sudah deklarasikan asosiasi penyintas di halaman gedung grahadi minggu lalu. Jumlah anggotanya ada ribuan," ujarnya. 

Baca Juga: Respon Cepat Aduan Masyarakat, PJ Ali Kuncoro Sidak TPS Benpas dan TPA Randegan

Gubernur mengaku, ini adalah kunjungan pertama keluar kota dengan menggandeng penyintas. Ia berharap keberadaan mereka bisa membantu Pemprov untuk aktif memerangi covid 19.

"Saya minta para penyintas setiap sabtu atau minggu mereka akan berkeliling menjalin komunikasi dengan para penyintas lainnya. Supaya saling memberikan penguatan dan memberikan satu solidaritas kepada mereka secara stigma sosial," harapnya. 

Terpisah, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari membenarkan jika kunjungan gubernur ini untuk memantau dan mengevaluasi implementasi Inpres Nomor 6 Tahun 2020.

"Gerakan Jatim Bermasker sudah kita launching secara serentak. Beliau ingin melihat bagaimana perencananaya di Kota Mojokerto selama ini, apakah sudah berjalan cukup masif," pungkasnya. 

Baca Juga: Realisasi Pajak Kota Mojokerto Naik Signifikan Capai Rp 71,4 Miliar

Ia juga bersyukur, apa yang dilakukan Pemkot Mojokerto untuk mencegah penyebaran virus dan upaya untuk pemulihan perekonomian warga mendapat apresiasi dari Gubernur. "

"Pandemi ini berdampak pada berbagai sektor, tak terkecuali pada sektor UMKM. Di Kota Mojokerto, sentra industri kecil alas kaki seratus persen terdampak," keluhnya.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini menyebut, pihaknya sudah berupaya maksimal memberikan berbagai jenis pelatihan kepada UMKM  yang terdampak secara langsung. 

"Ada 23 jenis pelatihan yang kita lakukan secara masif . Dimana pelatihan ini adalah upaya mentransformasi kegiatan usaha mereka, dari yang semula berusaha di bidang alas kaki dialihkan ke bidang yang tidak terdampak seperti usaha makanan minuman dan pembuatan APD," pungkasnya. Dwy

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU