Bangga Kencana Jatim, Perkuat Strategi Penurunan Stunting di Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 09 Mar 2021 20:02 WIB

Bangga Kencana Jatim, Perkuat Strategi Penurunan Stunting di Jatim

i

Rapat Koordinasi Teknis Kemitraan Program Bangga Kencana di Ruang Lestari kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, jalan Airlangga 31-33 Surabaya, Selasa (9/3/2021 .SP/PATRIK CAHYO

SURABAYAPAGI, Surabaya - Penurunan angka Stunting menjadi isu utama Rapat Koordinasi Teknis Kemitraan Program Bangga Kencana yang digelar Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Selasa (9/3/2021) di Ruang Lestari kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, jalan Airlangga 31-33 Surabaya.

Hadir dalam acara, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, SE., Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., Ketua IBI Provinsi Jawa Timur, Lestari, SST., S.H., M.kes., dan Panglima Kodam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto diwakili Aster Kasdam V/Brawijaya, Kolonel Infantri Ahmad Basuki, SIP., yang hadir secara virtual.

Baca Juga: Kasus Stunting Kota Mojokerto Menurun Drastis, Kini Tersisa 2 Persen Saja

Koordinator bidang Adpin, Dra Sofia Hanik, M.M., sebagai ketua panitia menerangkan penyelenggaraan Rakornis sebagai integrasi dan akselerasi program Bangga Kencana dengan mitra dalam mendukung penurunan stunting di Jawa Timur.

"Kegiatan Rakornis ini diselenggarakan dalam rangka menguatkan komitmen pelaksanaan program Bangga Kencana dengan mitra. Dan diharapkan menghasilkan rencana kerja untuk pelaksanaan program Bangga Kencana 2021," urai Sofia Hanik.

Arumi Bachsin sebagai Bunda GenRe (Generasi Berencana) Jawa Timur pada kesempatan ini mengukuhkan 35 Ketua TP-PKK Kabupaten/Kota se-Jatim sebagai Bunda GenRe Kabupaten/Kota secara virtual.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan ikrar Bunda GenRe Kabupaten Bangkalan yang diikuti Bunda GenRe Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, dan pemasangan selempang Bunda GenRe dari Bunda GenRe Jawa Timur ke Bunda GenRe Kabupaten Bangkalan.

Baca Juga: Penurunan Stunting di Situbondo Lampaui Target Nasional

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santoso saat membuka Rakornis yang bertema Pemantapan Program Bangga Kencana di Masa Pandemi mengucapkan selamat kepada Ketua TP-PKK Kabupaten/Kota yang baru saja dinobatkan sebagai Bunda GenRe Kabupaten/Kota.

"Remaja memang harus menjadi prioritas program apapun, khususnya program Bangga Kencana. Hal ini karena beberapa hal, yaitu Populasi remaja sangat besar, 50% dari jumlah penduduk saat ini adalah generasi millenial dan zilenial dan 50% nya adalah penduduk usia 10-24 tahun/remaja). Artinya 1 dari 4 penduduk Indonesia adalah Remaja," urai Teguh.

Mantan Kaper BKKBN Provinsi Jawa Barat ini menerangkan kehidupan remaja saat ini membutuhkan bimbingan. "Perwujudan Keluarga Berkualitas sangat tergantung dari kualitas kehidupan di usia remaja. Dan dimasa Bonus Demografi yang puncaknya akan kita alami pada tahun 2030, apakah merupakan peluang atau bencana, itu pun sangat ditentukan oleh kualitas remaja saat ini," terangnya.

Baca Juga: Pemkot Batu Terapkan Berbagai Program untuk Turunkan Stunting

Pria asal Pekalongan, Jawa Tengah ini menjelaskan bahwa dalam Rakornis kali ini membahas tentang Percepatan Penurunan Stunting menjadi tema utama, karena  isu stunting merupakan tantangan terbesar dalam mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.

"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27,7 %, merupakan urutan ke-4 Dunia. Jumlah ini masih jauh dari standar WHO yang seharusnya di bawah 20 persen. Meskipun sudah mengalami penurunan dari tahun 2015 sebesar 29%, namun penurunannya masih lambat, yaitu rata-rata 0,3% per tahun, yaitu masih dibawah skenario pesimis. Sesuai dengan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting bila menggunakan skenario pesimis 1-1,5%; moderat 1,5 – 2%; dan skenario optimis 2- 2,5%," terang Teguh.

"Bapak Presiden RI beberapa waktu yang lalu telah menegaskan agar pada tahun 2024, Balita stunting di Indonesia tidak lebih dari 14 %. Artinya bahwa selama selama 3,5 (tiga setengah) tahun kedepan kita harus mampu menurunkan 13,7 % atau rata-rata 4 % per tahun. Untuk mencapai kondisi tersebut tentunya dibutuhkan kerja keras, kerjasama, kolaborasi dan upaya operasional di akar rumput,”pungkasnya.Pat

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU