Bangkalan Diprediksi Alami Kelangkaan Pupuk Bersubsidi, Begini Penjelasannya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 03 Nov 2022 16:18 WIB

Bangkalan Diprediksi Alami Kelangkaan Pupuk Bersubsidi, Begini Penjelasannya

i

Foto ilustrasi menanam padi.

SURABAYAPAGI.COM, Bangkalan - Memasuki awal musim tanam padi November ini, para petani di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, terancam mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi. Potensi kelangkaan pupuk ini diutarakan Anggota Komisi B DPRD Bangkalan, Abdul Aziz.

Ada dua alasan yang membuat Politikus PPP ini khawatir akan terjadinya kelangkaan pupuk. Pertama, dari sidak ke gudang pupuk penyangga Kecamatan Socah, Aziz mendapati stok pupuk bersubsidi seperti urea di sana kosong. Sementara jenis NPK Ponska hanya tersisa 400 ton.

Baca Juga: Event Sepak Bola di Bangkalan Dongkrak Omzet Penginapan dan Katering

Keduanya, karena dia mendapat data bahwa Tahun ini Dinas Pertanian Jawa Timur mengurangi jatah pupuk bersubsidi untuk Bangkalan.

"Ini tidak hanya terjadi di Socah, tapi di hampir semua kecamatan," katanya.

Tahun lalu, jatah pupuk bersubsidi jenis urea untuk Bangkalan sebanyak 22 ribu ton. Tahun ini turun 4 ribu ton menjadi kurang lebih 15.600 ton. Sementara, pupuk NPK ponska dari semula 13 ribu ton, kini hanya dijatah 5.300 ton saja.

Menurut Aziz, khusus untuk ponska, mestinya Dinas Pertanian Jawa Timur, jangan sampai mengurangi lebih dari 50 persen.

Sebab, sejak Pemerintah mencabut subsidi tiga jenis pupuk yaitu SP36, Organik dan ZA pada 2021. membuat banyak petani beralih ke pupuk subsidi khususnya ponska.

"Mestinya pemprov menambah jatah pupuk ponska, bukan malah mengurangi," kata dia.

Baca Juga: Pemprov Jatim beri BKK untuk Empat BUMDes di Bangkalan

Aziz menduga pengurangan jatah pupuk bersubsidi ini karena tahun lalu daya serap rendah. Menurut Aziz, daya serap rendah terjadi justru karena keterlambatan pengiriman dari pabrik pupuk PT Petrokimia Gresik.

"Apa yang terjadi tahun lalu tidak bisa dijadikan alasan, karena problemnya bukan di petani, tapi dari pabrik yang terlambat dalam pengiriman," ujar dia.

Sebab itu, Aziz berharap pemerintah Kabupaten Bangkalan segera mencari solusi agar pengurangan jatah pupuk dibatalkan. Ia khawatir, jika masalah ini tak segera diatasi dan krisis pupuk terjadi, maka program swasembada yang dicanangkan pemerintah Bangkalan jauh dari kata terealisasi.

Menanggapi hal itu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan holtikultura Kabupaten Bangkalan memastikan stok pupuk untuk masa tanam periode Oktober - Desember tidak akan mengalami kelangkaan.

Baca Juga: Marak Rokok Ilegal, Ketua PCNU Bangkalan Minta Jajaran Stakeholder Cari Solusi

Kepala Dispertapahorbun Puguh Santoso mengatakan, kuota pupuk untuk Bangkalan masih aman. Sebab realokasi penyaluran pupuk dari provinsi sekitar 15.300 Ton.

"Awalnya memang kuota sebanyak 22.000 ton, tapi pemerintah provinsi merealokasi menjadi sekitar 15.000 Ton," katanya Jum'at (03/11/2022).

Meskipun begitu, realokasi kuota menjadi sekitar 15.000 tersebut tidak akan membuat pupuk di Bangkalan langka, apalagi kata Puguh, Pihaknya kembali meminta tambahan kuota pupuk menjadi 18.500 ton.

"Surat permintaan sudah kami kirim, kalau nanti disetujui oleh Provinsi, insyaallah stok pupuk kota aman," tambahnya. wah

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU