Banjir di Kabupaten Ngawi Rendam 6 Desa di 2 Kecamatan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 15 Des 2020 13:20 WIB

Banjir di Kabupaten Ngawi Rendam 6 Desa di 2 Kecamatan

i

Bupati Ngawi Kanang Budi sulistyo saat meninjau banjir di Kecamataan Kwadungan. SP/ BJ

SURABAYAPAGI.com, Ngawi - Sebanyak enam desa di Kabupaten Ngawi yaitu 4 desa di Kecamatan Kwadungan dan 2 desa di Kecamatan Pangkur yang dilintasi sungai Bengawan Madiun terendam akibat hujan dengan intensitas tinggi yang akhirnya meluap. Banyak rumah warga, lahan pertanian serta akses jalan di beberapa wilayah di Kabupaten Ngawi bagian timur terendam air.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ngawi Teguh Puryadi mengungkapkan bahwa terjadinya luapan Bengawan Madiun juga disebabkan tingginya debit sungai Bengawan Solo di waktu yang sama.

Baca Juga: Pemkot Batu Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Jateng

“Penyebab dari meluapnya sungai bengawan Madiun karena bertepatan Bengawan Solo juga mengalami debit yang tinggi akibat hujan lebat di beberapa daerah sekitar Ngawi termasuk banjir di Magetan,”terangnya.

Ia juga mengimbau, kepada masyarakat Ngawi khususnya yang tinggal di bantaran sungai dan sekitarnya agar senantiasa waspada apabila terjadi peningkatan debit air karena beberapa hari belakangan ini curah hujan di Kabupaten Ngawi dan sekitarnya cukup tinggi.

Sementara itu, Bupati Ngawi Budi Sulistyono karib disapa Kanang mengatakan, dinaikkannya jembatan di Desa Purwosari yang tidak disertai dengan ditinggikannya akses sekitar jembatan menjadi salah satu faktor penyebab tergenangnya jalan akibat meluapnya sungai Bengawan Madiun yang menutupi akses antar kecamatan tersebut.

Baca Juga: Polda Jatim Berangkatkan 50.789 Paket Bantuan Kemanusiaan

“Paling tidak kita sudah mulai tanggap sekarang, ada beberapa daerah tertentu yang harus kita tinggikan jalannya, kalau jembatan sudah kita tinggikan, tapi jalan akses dari jembatan itu juga harus kita naikkan,” ujar Budi Sulistyono, Senin (15/12/2020).

Kanang menambahkan, karena dengan luasnya wilayah desa, maka akan memerlukan waktu, tenaga, biaya dan lain sebagainya. “Namun jalan kabupaten ini harus tetap dinaikkan minimal 1,5 meter dan Pemkab akan memprioritaskan,” tegas mbah Kanang.

Baca Juga: Polresta Sidoarjo Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Demak

Sebagai informasi dalam tragedi banjir ini yang mengalami dampak paling serius diantaranya dari Kecamatan Kwadungan yaitu Desa Dinden, Desa Purwosari, Desa Simo dan Desa Kendung. Sedangkan untuk Kecamatan Pangkur ada Desa Pleset dan Desa Waruk Tengah. Dsy12

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU