Bank Dunia Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun Jadi 4,8%

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 11 Jan 2023 16:29 WIB

Bank Dunia Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun Jadi 4,8%

i

Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Bank Dunia atau World Bank memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 dari yang semula 5,3 persen di bulan juni lalu menjadi 4,8 persen. Nila tersebut mengalami penurunan sebesar 0,5 persen.

Mengutip laporan Bank Dunia 'Global Economic Prospects' edisi Januari 2023, Rabu (11/1/2023), ekonomi RI diperkirakan melambat di tahun ini dibandingkan tahun 2022 yang diproyeksi tumbuh mencapai 5,2 persen.

Baca Juga: IMF Sebut Ekonomi Indonesia Sebagai Sumber Harapan

"PDB Indonesia diproyeksikan akan tumbuh rata-rata sebesar 4,9 persen pada tahun 2023-2024 (4,8 persen di 2023 dan 4,9 persen di 2024), hanya sedikit lebih lambat dibandingkan tahun 2022, yang mencerminkan pelemahan," tulis Bank Dunia dalam laporannya.

Kendati demikian, Bank Dunia menilai kinerja ekonomi Indonesia di tahun 2023 masih cukup solid. Pasalnya, perlambatan pertumbuhan ekonomi di 2023 tidak separah China yang diprediksi tumbuh 4,3 persen, Filipina sekitar 5,4%, Vietnam sekitar 6,3%, Malaysia 4 persen, dan Thailand 3,6 persen.

Bank Dunia menyebut setelah pemulihan ekonomi yang kuat untuk sisi kepercayaan bisnis diperkirakan akan tetap solid dengan latar belakang fundamental ekonomi makro yang sehat dan reformasi struktural momentum implementasi, termasuk dalam kebijakan dan administrasi perpajakan.

Baca Juga: Pulau Jawa Dominasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

"Berbagai proyeksi ini dilatarbelakangi pada beberapa risiko penurunan, termasuk kemungkinan gangguan baru terkait pandemi, tekanan sektor real estat yang lebih berkepanjangan di Tiongkok, pengetatan kondisi keuangan global yang lebih tajam," ungkap Bank Dunia.

Bank Dunia menyebut, proyeksi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia itu dilatarbelakangi beberapa risiko penurunan. Mulai dari kemungkinan gangguan baru terkait pandemi, tekanan sektor real estat yang lebih berkepanjangan di China, serta pengetatan kondisi keuangan global yang lebih tajam.

Selain itu, turut dipengaruhi risiko pelemahan ekonomi global, kondisi cuaca yang menanggu akibat perubahan iklim, hingga perang yang berkepanjangan di Ukraina "Meningkatnya ketidakpastian geopolitik dapat semakin mengurangi kepercayaan bisnis dan konsumen secara global, dan menyebabkan perlambatan yang lebih tajam daripada yang diproyeksikan dalam pertumbuhan ekspor kawasan," ungkap Bank Dunia.

Baca Juga: Menkeu Dorong Mahasiswa Daftar Bekerja di World Bank Group

Tak hanya Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan menjadi 5,0 persen. Revisi ini merupakan ketiga kalinya terjadi, dari proyeksi edisi April sebesar 5,9 persen dan Juli sebesar 5,2 persen.

Untuk tahun ini, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3 persen. Tidak mengalami perubahan dari proyeksi sebelumnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU