Banyak Apotik di Surabaya Kosong, Kecuali Apotik Happy Rp 275 ribu Per Strip

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 23 Jun 2021 21:30 WIB

Banyak Apotik di Surabaya Kosong, Kecuali Apotik Happy Rp 275 ribu Per Strip

i

Obat Ivermectin yang dijual di Apotik Happy seharga Rp 275 ribu. SP/Ana

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kabar Ivermectin sebagai obat yang ampuh untuk penyembuhan Covid-19 menjadi pembicaraan. Bahkan Jenderal Moeldoko sudah membagi-bagikan di beberapa kota di Jawa Tengah.

Namun di Surabaya, obat Ivermectin ternyata masih belum banyak ditemukan. Hal ini terungkap saat tim Surabaya Pagi Selasa (23/6/2021) kemarin, mencoba menelusuri ketersediaan di beberapa toko obat / apotik yakni di K24 Dukuh Kupang, Apotik Oscar Dharmawangsa dan Kimia Farma.

Baca Juga: Erick Thohir, Apa Lemah Nasionalismenya, Terus "Belanja" Pemain Naturalisasi

Saat Surabaya Pagi undercover di K24, mencari obat Ivermectin untuk Covid-19 yang saat ini sedang dipromosikan Moeldoko dan Menteri BUMN Erick Thohir, apoteker yang berjaga, menjelaskan tidak tersedia.

Bahkan, apoteker yang berjaga itu menyebut obat Ivermectin merupakan obat cacing. "Ohh yang diberita itu, itu obat cacing pak. Kita tidak punya. Coba cari di toko obat rumahan saja, biasanya ada. Malah ada orang-orang yang ramai itu khan Lianhua," kata petugas itu.

Saat ditanya apakah ada obat Covid-19, petugas itu menjelaskan di K24 tidak tersedia yang untuk obat Covid-19. Dia menjelaskan, K24 hanya menjual beberapa obat imun seperti vitamin-vitamin dan antibiotik.

Fakta yang sama juga ditemui di Kimia Farma Jalan Dukuh Kupang. Saat didatangi Surabaya Pagi, mencoba membeli Ivermectin, pihaknya mengatakan tidak menjual obat yang memiliki khasiat untuk infeksi kecacingan (Strongyloidiasis dan Onchocerciasis).

Sedangkan, Surabaya Pagi mencoba mendatangi Apotik Oscar Dharmawangsa, yang terletak di seberang RSUD dr Soetomo. Apotik Oscar ini menurut informasi beberapa pihak dikenal memiliki ketersediaan obat-obat yang diluar pasaran.

Namun, petugas yang berjaga di Apotik Oscar menjelaskan kehabisan. "Habis mas. Belum ada stok. Coba besok telpon lagi aja," kata petugas itu.

Ketika ditanya berapa harga jual Ivermectin, dirinya menjelaskan sekitar Rp 260 ribu per strip. Menurut informasi apoteker Apotik Oscar, satu strip berisi 10 tablet.

Baca Juga: Pegawai BUMN akan Libur 3 Hari Sepekan

Akan tetapi dirinya memberikan petunjuk, coba mencari obat Ivermectin di Apotik Happy, di daerah Pecindilan. Sama halnya seperti Apotik Oscar, di Apotik Happy, cukup banyak menjual beberapa obat yang diluar pasaran.

 

Dijual Rp 275 Ribu

Sementara, di Apotik Happy, ternyata menjual obat Ivermectin yang menurut Erick Thohir buatan Indofarma. Hanya saja, setelah ditunjukkan obat Ivermectin oleh petugas apoteker, ternyata buatan dari PT Harsen Laboratories. Bukan dari Indofarma, seperti yang promosikan Erick Thohir.

Tampilan Ivermectin keluaran PT Harsen ini bertuliskan "Ivermax 12 Ivermectin" Kaplet 12mg. Dalam satu kotak berisi satu strip yang berisi 10 tablet. Kotak Ivermax 12 Ivermctin itu berwarna abu-abu dengan strip putih kuning dengan tulisan merah.

Baca Juga: Siap-siap Sambut Musim Lebaran, BUMN Bakal Gelar Mudik Gratis Lagi

"Adanya ini mas. Saat ini lagi banyak yang cari. Katae untuk Covid juga. Selain Lianhua. Tapi banyak orang cocok ama Lianhua. Tapi dua hari ini ada juga yang beli," kata petugas itu. Saat ditanya harga Ivermectin, petugas itu menjual Rp 275 ribu.

Sementara harga banderol yang tercetak di kotak Ivermax, Harga Eceran Tertinggi Obat (HET) nya tertulis Rp 256 ribu.

Saat ditanya apakah orang memperoleh obat Ivermectin ini perlu resep dokter, ada beberapa orang yang beli langsung tanpa resep dokter. "Harusnya sih resep dokter. Tapi kemarin bisa beli langsung," lanjutnya.

Dari data yang dihimpun di beberapa sumber, Ivermax 22 Ivermectin keluaran PT Harsen ini digunakan untu pengobatan infeksi strongyloidiasis pada saluran usus karena parasit nematoda strongyloides stercoralis. Bahkan obat Ivermax 12 Ivermectin ini termasuk golongan obat warfarin, yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah. Tak heran, BPOM menyebut bahwa obat ini sebagai obat keras. byb/ana/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU