Banyuwangi Menggelar Simulasi Tanggap Darurat Obvitnas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 13 Okt 2022 19:06 WIB

Banyuwangi Menggelar Simulasi Tanggap Darurat Obvitnas

SURABAYAPAGI.COM, Banyuwangi - Banyuwangi menggelar Simulasi Tanggap Darurat Obvitnas kabel laut 150.000 volt Jawa-Bali, di Perairan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Kamis (13/10/2022). Ini untuk menyiapkan pasokan energi listrik dan pengamanan mengantisipasi skenario terburuk.

Energi jadi salah satu pokok pembahasan pada KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G20 yang akan digelar di Bali, 5-16 November 2022 mendatang. Sebagai salah satu daerah penyangga energi listrik pada forum kerja sama 20 negara ekonomi utama dunia tersebut, posisi Banyuwangi menjadi penting sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas) yang memiliki kabel Laut 150.000 volt Jawa-Bali.

"Pengamanan Obvitnas Kabel Laut ini menjadi tanggungjawab kita bersama. Sinergitas seluruh stakeholder menjadi kunci keberhasilan KTT G20 November mendatang," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani ketika membuka simulasi.

Ipuk mengatakan ketika terjadi kondisi darurat, seluruh komponen harus dilibatkan. Jalur kabel laut ini menjadi kunci dalam mewujudkan ketahanan energi di Jawa-Bali. Selain itu, KTT G20 juga menjadi momentum edukasi kepada masyarakat akan pentingnya ketahanan energi.

"Latihan tanggap darurat ini harus ditanggapi serius. Bukan hanya pengamanan saja, namun juga pentingnya edukasi energi baru terbarukan yang juga menjadi perhatian utama pada KTT G20," ujar Ipuk.

Baca Juga: Pelabuhan di Banyuwangi Ramai Dipadati Pemudik

Sementara Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Ansori mengatakan, simulasi ini dilakukan setiap tahunnya dan semakin intensif menuju KTT G20. Obvitnas kabel bawah laut ini menghubungkan aliran listrik untuk tiga perempat kebutuhan listrik ke Pulau Bali. "Ini adalah bagian dari tanggap darurat, antisipasi jika keadaan darurat pada kabel laut Jawa-Bali yang menjadi objek vital," kata Danlanal.

Pada kegiatan tersebut, dilakukan simulasi saat terdapat kapal ferry berada pada lintasan kabel laut sehingga tidak diperkenankan turun jangkar. Ada pula simulasi ketika kapal ferry dibuntuti oleh perompak yang membutuhkan tindakan cepat, serta beberapa simulasi penanganan lainnya.

"Kabel laut Jawa-Bali berkekuatan 150.000 volt, untuk menghindari gangguan dibutuhkan koordinasi agar kapal ferry tidak menjatuhkan jangkar di wilayah kabel laut. Kami juga simulasikan kondisi bahaya seperti perompakan sehingga harus bergerak cepat," tambah Danlanal.

Baca Juga: Pemkab Banyuwangi Konsisten Gelar Festival Patrol

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU