BBKP Surabaya Luncurkan Layanan Karantina Pertanian di Jember

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 15 Mar 2023 15:18 WIB

BBKP Surabaya Luncurkan Layanan Karantina Pertanian di Jember

i

Acara peluncuran Layanan Karantina Pertanian di kantor wilayah kerja Kantor Pos Jember, Selasa (14/3/2023). Foto: Diskominfo Jember.

SURABAYAPAGI.COM, Jember - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Surabaya bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur meluncurkan Layanan Karantina Pertanian di Kantor Wilayah Kerja Kantor Pos Indonesia Cabang Jember pada Selasa (14/3/2023).

Adanya layanan ini diharapkan mampu mempermudah eksportir asal Jember mengirim produk pertanian dan hewannya ke luar negeri sehingga dapat mendongkrak produk ekspor pertanian kabupaten Jember. Pasalnya, mereka tidak perlu lagi pergi ke Surabaya atau Banyuwangi, jika akan mengirimkan produknya ke luar negeri.

Baca Juga: Gudang Tembakau PTPN X Kebun Ajung Jember Hangus Terbakar saat Sahur

Layanan karantina pertanian tersebut diresmikan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto. Kantor ini merupakan bagian dari Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya untuk wilayah kerja Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Dalam kesempatan itu, Bupati mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap Kantor Pos yang telah menfasilitasi tempat karantina pertanian di wilayah Jember.

"Saya sangat mengapresiasi setinggi-tingginya kolaborasi antara BBKP Surabaya, Kantor Pos Indonesia dan Pemkab Jember ini. Dengan adanya unit layanan karantina pertanian di Jember ini maka ekspor hewan dan tanaman jadi semakin mudah, efisien, dan cepat," kata Bupati Hendy.

Ia pun menyarankan kepada Kantor Pos Jember dan Balai Karantina untuk melakukan sosialisasi kepada petani seperti yang tergabung dalam kelompok tani (Gapoktan), peternak, dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengingat masih banyak warga yang belum paham soal itu.

"Kami perlu sosialisasi pendampingan langsung dan edukasi oleh pihak Pos dan Balai Karantina Surabaya tentang lalu lintas komoditas pertanian. Persyaratan yang cepat mudah dan gampang dimengerti oleh petani peternak dan UMKM Jember," ujarnya.

Menurutnya, pencerahan tentang fungsi dan fasilitas pelayanan karantina pertanian ini bukan tidak mungkin membuat mereka terpanggil untuk merambah pasar internasional.

“Jadi perlu sekali memberikan suatu pemahaman dan edukasi kepada para Gapoktan kami, kelompok tani kami tentang karantina pertanian ini, apa manfaatnya dan fungsinya," tuturnya.

Bupati berharap layanan karantina di kantor pos Jember dapat mendorong pertumbuhan ekspor tanaman maupun hewani dan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat.

"Karena ini untuk meningkatkan hasil produksi petani dan peternak kami, yang selama ini hanya didistribusikan di sini sini saja. Tentu kalau komoditas mereka bisa masuk Karantina, akan memiliki nilai tambah," ucapnya.

Sejauh ini, sejumlah komoditas pertanian unggulan Kabupaten Jember telah melintas buana. Berdasarkan data lalu lintas ekspor komoditas pertanian (IQFAST) Karantina Pertanian Surabaya, tercatat bahwa di sektor perkebunan, ada tembakau dan olahannya seperti cerutu, lalu tanaman pangan, ada jagung dan kedelai, serta hortikultura berupa tanaman hias asal Jember telah mampu menembus pasar ekspor.

Bupati juga menyampaikan jika ada warga Kencong telah melakukan pengiriman tanaman hias ke Amerika sejak tahun 2018. Tetapi pengurusan sertifikat ekspor masih dilakukan di Surabaya dan Banyuwangi.

"Tentunya dengan hadirnya karantina ini, pengurusan sertifikat pengiriman barangnya bisa dilakukan di Kabupaten Jember, dan bagi teman-teman yang lain, ingin mengirim tanaman pertanian bisa dapat pemahaman ini," ucapnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, setiap tiga bulan ada 300 sertifikat yang diterbitkan untuk ekspor hasil pertanian milik warga Jember.

Baca Juga: Pantai Cemara Jember Diterjang Banjir Rob

"Jad memang luar biasa Jember ini, tentu ini wes wayahe Jember punya Balai Karantina Pertanian," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Karantina Surabaya Cicik Sri Sukarsih menerangkan, layanan karantina merupakan tempat penampungan sementara dan pemeriksaan produk pertanian maupun hewani yang akan di ekspor.

"Layanan itu dapat memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha baik eksportir maupun UMKM dalam hal pengurusan dokumen kelengkapan karantina sehingga lebih efisien waktu dan biaya," ujar Cicik.

Cicik menjelaskan, balai karantina ini berfingsi untuk menjamin kemananan barang tanaman dan hewani yang akan dikirimkan tidak berbahaya. Pasalnya, di negara penerima pasti akan ditanyakan hasil uji di Balai Karantina ibarat sebagai jaminan.

"Jadi di daerah tujuan atau negara tujuan, pasti akan ditanya, apakah sudah dilakukan pemeriksaan karantina atau belum," tuturnya.

Maka dari itu, nantinya petugas akan memeriksa apakah produk yang akan diekspor sehat dan dalam kondisi baik melalui uji laboratorium.

"Kalau barangnya yang mau keluar dari Jember tidak lolos pemeriksaan, akan dikembalikan ke pemiliknya. Kalau barang yang masuk dari kuar negeri tidak lolos dan mengandung penyakit, akan kami tahan bahkan hingga pemusnahan," terangnya.

Komoditi yang lolos baik administrasi maupun uji lab, lanjut Cicik, akan diberi sertifikat karantina sehingga barang tersebut sudah dinyatakan aman.

Baca Juga: Penghitungan Suara Tingkat Kabupaten di Jember Diperpanjang

Ia menuturkan, standar layanan service level agreement (SLA) pemeriksaan sampai diterbitkannya sertifikat kesehatan tergantung kepada jenis risiko media pembawa apakah berisiko ringan, sedang atau tinggi.

"Kalau barang yang tidak beresiko tinggi itu dapat dikirim dalam waktu hitungan jam, kalau yang tingkat sedang bisa sehari hingga seminggu," ucapnya.

Menurut Cicik, layanan karantina sangat dibutuhkan warga Jember, pasalnya jumlah ekspor tanaman dan hewan di Jember mencapai 321 sertifikat atau ijin ekspor sejak bulan Januari 2023. Dimana sebagian besar tujuan ekspor tanaman dan hewan adalah Amerika.

"Jumlah frekuensi ekspor sejak Januari hingga Maret 2023 tercatat 321 kali dan dari tahun ke tahun meningkat cukup signifikan," ungkapnya.

Di samping itu, Executive Vice President Regional 5 Jatim Bali Nusra Dino Ariyadi juga sangat mengapresiasi pendirian unit layanan karantina pertanian di Jember. Ia menilai banyak pihak termudahkan. Mulai dari para pelaku UMKM, petani, dan pengusaha saat mengurus dokumen untuk keperluan ekspor komoditas tanaman maupun hewan.

"Sekarang jadi lebih mudah bagi warga Jember untuk mengirimkan komoditas pertanian ke luar negeri. Kantor Pos memiliki program menggaet UMKM untuk meningkatkan gairah perekonomian, dan ini sejalan dengan program Kementan dalam meningkatkan ekspor," ujar Dino.

“Tak lebih dari 1 jam mengurus dokumen karantina pertanian, produk pun siap dikirim bila lolos pemeriksaan. Perekonomian Jember ke depan akan meningkat," ucapnya. jbr

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU