Home / Peristiwa : Imbas 7 Jalan Surabaya Ditutup Total

Beberapa Jalur Alternatif pun Padat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 08 Jul 2021 21:16 WIB

Beberapa Jalur Alternatif pun Padat

i

Kemacetan yang terjadi di Jalan Brigjend Katamso, depan Pabrik Paku, Kamis (8/7/2021) sore, imbas penutupan Bundaran Waru. SP/Anggadia Muhammad

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Imbas penutupan Bundaran Waru depan mal Cito, Jalan alternatif Brigjend Katamso depan Pabrik Paku menjadi favorit. Alhasil, sejak Kamis (8/7/2021) kemarin, jalan alternatif itu tampak padat.

Baca Juga: Polrestabes Surabaya Siapkan 155.165 Personel

Pantauan Surabaya Pagi pada Kamis (8/7/2021), jalan putar balik menuju arah Surabaya tampak padat. Hal ini diperparah dengan penyekatan di gerbang masuk Sidoarjo depan pintu keluar Terminal Purabaya sehingga menyebabkan pengendara harus melewati jalan yang sama.

Fajar, salah satu pengendara yang hendak pulang kerja menuju Wonokromo mengaku mengalami kesulitan karena penyekatan yang dilakukan di Bundaran Waru.

"Saya mau pulang mas ini kan kerjanya di Sidoarjo, Kost di Wonokromo, pendatang saya mas gatau jalan taunya kemarin ya lewat sini. Hari ini kok macet gini", ujar Fajar saat ditemui Surabaya Pagi.

Bahkan, dari pantauan di lokasi beberapa pengendara terlihat emosional karena terjebak kemacetan. Sesekali dari mereka berteriak. "Tutap Tutup ae dalane, golek duek kok cek angele", ujar salah satu pengendara.

Kemacetan yang terjadi relatif dapat diurai dengan kehadiran beberapa warga yang membantu untuk mengurai kemacetan, sesekali warga juga memberitahu jalur alternatif yang bisa dilewati jika ingin ke Surabaya maupun Sidoarjo.

 

Evaluasi Tingkat Kepatuhan

Baca Juga: 8 Remaja Diduga Gangster Diamankan saat Hendak Konvoi

Sementara itu, Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Chandra mengatakan penutupan juga dilakukan di tiga jalan di Surabaya yakni Bundaran Dolog Jalan Ahmad Yani, Jembatan Baru Karang Pilang, dan Jalan Merr setelah Tol Tambak Sumur. Dengan demikian, total ada tujuh jalan yang ditutup.

“Itu dilakukan penyekatan di sana, pemeriksaan, untuk akses masuk ke Surabaya,” kata Teddy, kepada Surabaya Pagi, Kamis (8/7/2021).

Teddy mengungkapkan, ketiga jalan tersebut tidak boleh dilewati pengendara selama 24 jam penuh. Namun, lanjut dia, sektor kritikal seperti dan petugas pengamanan mendapatkan pengecualian.

“(Ditutup) 24 jam, tapi ada pengecualian emergency untuk tenaga medis, angkutan medis diperbolehkan melintas, yang lain cari jalan alternatif,” jelasnya.

Baca Juga: Dalami Korupsi Pembangunan Gedung Pemkab, KPK Periksa Eks Ketua DPRD Lamongan

Mengenai kemungkinan penambahan penutupan jalan, Teddy belum bisa memastikannya. Sebab, menurut dia, tetap diperlukan evaluasi atas diterapkannya kebijakan tersebut.

“Semuanya akan dievaluasi, tergantung evaluasi nanti tingkat kepatuhan masyarakat Surabaya seperti apa,” kata dia.

Pasalnya, menurut Teddy, lalu lintas merupakan salah satu indikator aktivitas masyarakat. Jadi, apabila akses jalan dikurangi, maka mobilitas warga juga bakal berkurang. “Lalu lintas ini kan salah satu indikator saja dari sektor esensial dan non esensial itu. Kalau mereka patuh, arus lalu lintasnya akan berkurang sendirinya, karena aktivitasnya berkurang,” ujarnya.

Teddy menghimbau agar masyarakat mematuhi peraturan yang ada di PPKM. Sebab, hal tersebut merupakan salah satu upaya menurunkan kasus Covid-19 yang sudah melonjak. ang/cr2/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU