Belum Terima Laporan, Polres Ponorogo Tetap Selidiki Dugaan Kasus Penganiayaan Hingga Tewas di Ponpes Gontor

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 05 Sep 2022 11:47 WIB

Belum Terima Laporan, Polres Ponorogo Tetap Selidiki Dugaan Kasus Penganiayaan Hingga Tewas di Ponpes Gontor

i

Foto Ilustrasi

SURABAYAPAGI.COM, Ponorogo - Kepolisian Ponorogo akan melakukan penyelidikan terkait dugaan kasus penganiayaan seorang santri hingga tewas di Pondok Pesantren Gontor. Penyelidikan ini dimulai untuk menanggapi video unggahan Hotman Paris di sosial media meskipun pihak kepolisian mengaku belum menerima laporan tersebut.

"Kami dari Polres Ponorogo, terkait dengan viralnya video Pak Hotman Paris, berkaitan dengan meninggalnya salah satu santri di Pondok Pesantren di Ponorogo ini akan kita tindak lanjuti dan proses sesuai prosedur," kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo, Senin, (5/09/2022).

Baca Juga: Pasar Malam Ponorogo Diperpanjang 6 Hari

Catur membenarkan hingga saat ini belum ada laporan masuk ke pihak Polres maupun Polsek atas dugaan kematian santri asal Palembang itu.

"Jadi memang dari kejadian hingga sekarang dari Polsek maupun Polres belum ada laporan dari korban ataupun pondok pesantren," ujar Catur.

Video viral itu diunggah di akun Instagram @hotmanparisofficial pada Minggu (4/09/2022).Seorang ibu bernama Soimah asal Palembang, Sumatera Selatan, mengadu ke Hotman Paris lantaran anaknya bernama AM (17) diduga mengalami penganiayaan hingga meninggal di pondok pesantrean pada 22 Agustus 2022 lalu.

Soimah menduga putranya itu tewas karena dianiaya. Dia berharap kasus kematian anaknya dapat diusut tuntas. Dia pun menjelaskan alasan belum berani melaporkan ke polisi karena kasus ini bersangkutan dengan lembaga besar.

Baca Juga: Terminal Seloaji Kembali Normal Pasca Arus Mudik Lebaran

"Meninggalnya karena dianiaya, saya belum berani melapor karena urusannya kan dengan lembaga besar, jadi saya mohon bapak bantu kami," beber Soimah sambil terus menangis.

Saat ini, anak Soimah telah dimakamkan, namun Soimah menyebut ada kejanggalan pada kematian anaknya itu.

"Saat dimakamkan kafannya ada darah, dan ganti kafan sebanyak dua kali," kata salah seorang kerabat Soimah di lokasi.

Baca Juga: Laka Lantas Mobil Pikap Vs Motor di Ponorogo, 1 Emak-emak Tewas Ditempat

Dalam video unggahannya itu Hotman Paris meminta Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta untuk segera mengusut kematian anak Soimah yang diduga karena dianiaya.

"Halo Pak Kapolda Jawa Timur, di sini ada seorang ibu yang datang ke saya bertemu Hotman di Palembang, katanya anaknya meninggal di Gontor 1, diduga tindak kekerasan," kata Hotman sembari merekam video. png

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU