Berawal Iseng, Ali Eksis Bisnis Ukir Sandal Jepit di Tengah Pandemi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 18 Apr 2021 09:44 WIB

Berawal Iseng, Ali Eksis Bisnis Ukir Sandal Jepit di Tengah Pandemi

i

Ali Maksum yang sedang mengukir sandal jepit. SP/ TRG

SURABAYAPAGI.com, Trenggalek - Memanfaatkan belajar di rumah saat pandemi corona dengan kreativitas, pria bernama Ali Maksum mengisi waktu luang dengan mengukir sandal jepit. Meski kegiatan tersebut kelihatan sepele, namun aktivitasnya bisa menambah uang jajan sekolah. Kreasi sandal jepit siswa di Trenggalek ini sungguh memikat hati.

Sudah sejak dua bulan terakhir, ia meluangkan banyak waktunya untuk bermain-main dengan sandal. Ia membeli sandal polos aneka warna untuk diukir. Sandal-sandal itu adalah pesanan tetangga dan kenalannya. Sandal yang mulanya polos dia ubah menjadi berbagai karakter kartun. Sandal tersebut adalah pesanan dari temannya dan tetangganya.

Baca Juga: 4 Titik yang Tertimbun Longsor di Trenggalek Dibuka

“Sepasang sandal membutuhkan waktu satu hari untuk menyelesaikan, kalau sama lemburan bisa dapat dua,” ucap Ali, dikutip Minggu (18/4/2021).

Untuk menjadikan sol tersebut, ia hanya membutuhkan alat pensil, ballpoin dan silet. Gambar desain akan disesuaikan dengan pesanan. Dengan penuh kejelian dan ketelatenan Ali memainkan silet kecilnya untuk melubangi alas kaki.

“Kalau gambar tergantung pemesanan, sebelumnya saya lukis dulu pakai pensil. Jika pemesan setuju dengan desain baru saya mulai ukir,” jelasnya.

Ali mengaku, pesanan yang datang dalam sebulan rata-rata belasan biji. Mereka kebanyakan kenalan dan teman-teman Ali. Tapi, ada juga pemesan dari luar kota. "Pernah ada dari Blitar juga. Kebetulan yang pesan tahu kalau saya ukir sandal," ucapnya.

Baca Juga: Harga Gabah di Trenggalek Turun

Uang yang Ali dapat cukup lumayan untuk ukuran pekerjaan pengisi waktu luang. Ali membeli sandal jepit polos seharga rata-rata Rp 10.000 per pasang. "Saya jual antara Rp 25.000 sampai Rp 40.000. tergantung model dan kesulitan ukirannya," jelasnya.

Paling banyak pesanan berupa ukiran tokoh kartun sepeti Doraemon. Ukiran ini tergolong yang paling mudah dan paling murah. "Pesanan lain juga yang berupa logo tempat usaha dan tulisan-tulisan. Misalnya waktu Lebaran kemarin, ada usaha jasa pernikahan yang pesan banyak untuk pekerjanya," sambung Ali.

Ali mengaku sudah sekitar empat tahun bermain dengan ukir-ukiran sandal. Awalnya, ia sekadar iseng mengukir sandal miliknya sendiri.

Baca Juga: Kasus DBD di Trenggalek Meningkat Tajam

“Tidak di sangka setelah melihat ukiran saya banyak yang minat, pemesan biasanya dipakai untuk gaya unik aja,” tutupnya.

Ia pun mengaku menikmati aktivitas ukir sandal tersebut. Terlebih karena ia gemar menggambar dari awal sekolah. Oleh pemesan, sandal ukir buatan Ali biasanya dipakai untuk sekadar unik-unikan. Dsy4

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU