Berbisnis Kerajinan Tas Anyaman dari Limbah Plastik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 23 Jul 2021 10:41 WIB

Berbisnis Kerajinan Tas Anyaman dari Limbah Plastik

i

Salah satu produk anyaman plastik. SP/ TLG

SURABAYAPAGI.com, Tulungagung - Limbah plastik nyatanya bisa menjadi ladang bisnis kerajinan tangan. Selain mengurangi limbah, kerajinan ini juga memiliki nilai ekonomis tinggi. Salah satu perajin dari limbah plastik ini adalah Kamirin. Tak heran jika dia memiliki aneka ragam produk berbahan limbah dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Salah satunya adalah tas anyaman dari plastik.

Sebab seperti diketahui limbah plastik merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang belum teratasi sampai saat ini. “Itulah kenapa selagi bisa mengolahnya kembali ya diolah kembali menjadi barang yang berguna. Seperti kerajinan tas ini,” ujarnya.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan di Tulungagung Enggan Melaut

Dia mengenal anyaman tas plastik sekitar empat tahun lalu. Saat itu, mendapat tawaran dari salah satu masyarakat desa di Kecamatan Karangrejo untuk menjadi narasumber dalam acara pemberdayaan masyarakat desa. Ketika itu tema yang diambil adalah kerajinan anyaman. “Bermula saat ikut pelatihan untuk pemberdayaan masyarakat dan saya diminta untuk hadir,” jelasnya.

Kamirin sudah menggeluti anyaman sejak 2010 lalu. Namun saat itu hanya anyaman bambu yang dikerjakannya. Karena keinginan untuk terus berinovasi lantas mulai mengembangkan kerajinan anyaman dengan bahan baku lain. Hingga pada pada 2018, munculah tren anyaman berbahan plastik. Itu juga bersamaan dengan gencarnya gerakan aktivis lingkungan mengenai penanganan dan pemanfaatan limbah plastik.

Baca Juga: 3 Pasangan Bukan Suami Istri di Razia Petugas Gabungan

Untuk bahan baku sendiri, Kamirin  mengambil dari Surabaya. Yakni tali-tali plastik yang biasa digunakan untuk mengikat kaca. Tak heran ketebalan tali juga menjadi kesulitannya saat proses pembuatan. Karena semakin tebal tali yang digunakan akan menyulitkan proses anyaman.

Untuk pemasaran, Kamirin memanfaatkan media sosial (medsos) untuk promosi. Sementara ide desain diambil dari hal-hal menarik yang ada di lingkungan. Misal bunga yang sedang menjadi tren.Tak hanya membuat tas keranjang belanja, tas anyamannya pun juga cocok digunakan untuk suvenir pernikahan.

Baca Juga: Pemerintah Jaga Ketersediaan Pupuk Bagi Petani Tulungagung - Kediri

“Untuk harga menyesuaikan desian yang diminta pelanggan. Ukurannya pun juga demikian, ada yang minta untuk dibuat tas tangan untuk suvenir ada yang untuk tas belanja berukuran besar,” bebernya.

Dia berencana akan memadu padankan kerajinan anyaman dengan berbagai kerajinan lain. Seperti kolaborasi dengan kerajinan suspeso, yakni kerajinan yang memanfaatkan kain perca untuk hiasan. “Semakin banyak kolaborasi dengan perajin lain tentu bisa menggerakkan roda perekonomian,” tandasnya. Dsy11

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU