Berikut Bocoran Proses Pembuatan Vaksin Corona, Mau Tau?

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 23 Agu 2020 10:35 WIB

Berikut Bocoran Proses Pembuatan Vaksin Corona, Mau Tau?

i

Illustrasi Vaksin Covid-19. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Kementerian BUMN buka suara soal kerja sama pengembangan vaksin Corona antara Sinovac Biotech China dengan PT Bio Farma (Persero). Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga meyakinkan vaksin yang didatangkan dari China berupa bahan baku saja, kemudian akan diracik oleh Bio Farma.

"Jadi Bio Farma itu mendapatkan bahan baku dari Sinovac, bahan baku ini akan diformulasikan di Bio Farma kemudian di-filling di Bio Farma dan di-packaging di Bio Farma," ujar Arya, Sabtu (22/8/2020).

Baca Juga: CEPI dan Bio Farma Berkolaborasi untuk Dorong Percepatan Produksi Vaksin

Arya menjelaskan, Sinovac mengirim dalam bentuk bulk vaksin. Setelah bulk vaksin diterima, Bio Farma akan memformulasikan kembali bahan baku tersebut hingga benar-benar siap untuk disuntikkan ke masyarakat Indonesia.

"Formulasinya itu Bio Farma dapat dalam bentuk bulk, bahan bakunya bentuknya bulk, kemudian diformulasikan. Nah, formulasi itu seperti ini loh, seperti orang kalau bikin rendang padang. Kalau rendang padang itu kan bahan bakunya daging nih. Nah di situ dipotong-potong kecil, kemudian dikasih bumbu, dikasih santan, dikasih kelapa, dikasih kunyit, dikasih cabe, dikasih garam, baru tuh dimasuk kuali, dipanasin sampai kering, jadilah rendang. Jadi bahan bakunya doang yang dari Sinovac. Untuk membuat rendangnya itu ya Bio Farma," papar Arya.

Setelah selesai diformulasikan kembali, baru di-filling ke dalam ampul. Lalu di-packaging atau dikemas, terakhir barulah diedarkan ke masyarakat.

"Kemudian di-filling, filling ini bentuknya seperti vaksin dalam ampule, udah masuk dalam ini ya. Kayak rendang dimasukin dalam piring kecil apa semua. Kemudian packaging, nah dipackaging baru diedarkan. Gitu," terang Arya.

Baca Juga: Jelang MPLS 2023, SMP Tenggilis Jaya Surabaya Hanya Punya 1 Siswa

Bio Farma memang bekerja sama dengan Sinovac untuk untuk melakukan uji klinis fase tiga kandidat vaksin COVID-19. Uji klinis ini dilaksana di laboratorium Bio Farma di Bandung dan melibatkan sekitar 1.620 relawan. Hasil uji klinis ini diperkirakan akan diketahui pada awal 2021 mendatang.

Perusahaan farmasi asal China, Sinovac memastikan akan memenuhi kebutuhan vaksin Corona untuk Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam kunjungannya ke China.

Kesepakatan tersebut ditandai dengan Preliminary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Product of COVID-19 Vaccine yang turut dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang juga menjabat Ketua Pelaksana Harian Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

"Ada dua dokumen yang ditandatangani antara Sinovac dan Bio Farma. Yang pertama adalah Preliminary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Product of COVID-19 Vaccine yang menyepakati komitmen ketersediaan supply bulk vaksin hingga 40 juta dosis vaksin mulai November 2020 hingga Maret 2021," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (20/8/2020).

Dokumen kedua yang ditandatangani oleh Sinovac dan Bio Farma adalah MoU untuk komitmen kapasitas bulk vaksin Corona setelah Maret 2021.

"Di mana Sinovac akan memberikan prioritas kepada Bio Farma untuk supply bulk vaksin setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021. Ini adalah kerjasama yang cukup panjang antara Bio Farma dan Sinovac," ujarnya.  dsy1

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU