Bermodal Otodidak, Kini Sukses Bisnis Jajanan Rumput Laut

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 26 Mei 2021 15:02 WIB

Bermodal Otodidak, Kini Sukses Bisnis Jajanan Rumput Laut

i

Salah satu varian produk ‘Panda Rumput Laut’. SP/ YGY

SURABAYAPAGI.com, Yogyakarta - Jiwa kewirausahaan Hendi Avanda telah mendarah daging. Sosok entrepreneur muda pada dirinya sudah terbangun sejak sejak dini. Bahkan sejak kuliah pikirannya tak pernah bisa fokus berkuliah. Namun usahanya selalu gagal -padahal sudah berbisnis aneka macam. Waktu itu dirinya masih berbisnis buat membantunya berkuliah.

Bahkan sejak kuliah pikirannya tak pernah bisa fokus berkuliah. Contoh bisnisnya yaitu menjual ketan durian buatan sendiri ke GOR UNY. Hingga akhirnya ia mendapatkan ide- ide unik saat dirinya bertemu dengan seorang teman yang membawakan oleh- oleh khas, yakni jajanan rumput lau asli dari Korea Selatan. Vanda lantas berangan- angan punya produk seperti ini, Rabu (26/5/2021).

Baca Juga: Mantan Buruh yang Sukses Jadi Peternak Sapi

Jajanan rumput laut di pasaran memang asalnya dari Negeri Gingseng. Namun tidak semuanya dihasilkan dari sana sendiri. Oleh karena itulah dirinya meyakinkan diri. Ia ingin membuat jajanan rumput laut khas asli Indonesia. Dia mulai bereksperiman membuat jajanan rumput laut sendiri.

Anak muda 20 tahun ini memang tak ada matinya. Mahasiswa Manajemen Pendidikan semester akhir ini sudahlah bertekat bulat. Semuanya bermodal otodidak saja. Tahun 2011 berbekal uang pas- pasan mulailah dikelilinginya pantai di Pulau Jawa, mulai dari pantai Gunungkidul, Kepulauan Seribu, Semarang, Jepara, lalu Surabaya hingga Pacitan.

Baca Juga: Dari Jajanan Ndeso, Kini Rambah Retail Modern dan Ekspor

Bermodal rumah kontrakan di Perum Graha Palem Indah A10, Condongcatur, Sleman, dimana produksinya sudah harian. Kesemuanya dikerjakan di tempat tersebut dari pemasakan sampai hal pengemasan. Di setiap harinya memproduksi mencapai 400 bungkus. Kemudian dipasarkan ke 28 toserba di Jogjakarta.

Selain disana, Panda Rumput Laut sudah menyebar ke Bandung, Bangka, Lampung, Malang, Solo, dan juga Magelang, totalnya sudah ada 120 toko di luar Jogja. Bahan spesifik porphyra ini ternyata justru membuat jajanannya berbeda dari asli Korea. Karena snack rumput lautnya jadi tidak membutuhkan MSG atau bahan penyedap rasa.

Baca Juga: Sukses Produksi Makanan dan Minuman Janggelan

Sejujurnya ia menjelaskan bahwa petani lokal sudah membudidayakan rumput laut. Selama ini mereka baru bisa membudidayakan jenis ulva (yang biasa jadi minuman es). Vanda ingin agar jenis ini juga bisa aktif dibudidayakan tapi dengan kualitas sama baiknya. Dia berharap agar ini bisa cepat terealisasi, Agar nantinya bisa ia gunakan untuk produk- produk jajanan rumput lautnya dan varian produk olahan lainnya. Dsy5

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU