BI Luncurkan Proof of Concept Digital Rupiah Juli 2023

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 31 Jan 2023 07:23 WIB

BI Luncurkan Proof of Concept Digital Rupiah Juli 2023

i

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam acara peluncuran LTABI 2022 di Jakarta, Senin (30/1/2023).

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memastikan akan menerbitkan mata uang digital bank sentral (CDBC) atau rupiah digital. Pasalnya, BI akan meluncurkan proof of concept rupiah digital atau dokumen realisasi metode rupiah digital pada Juli 2023 ini.

"InsyaAllah sekitar Juli, kami akan terbitkann proof of concept untuk digital rupiah, mempersiapkan Indonesia sebagai negara Indonesia maju dengan digital, digitalisasi pembayaran dan juga digitalisasi rupiah," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara peluncuran Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022 di Jakarta, Senin (30/1/2023).

Baca Juga: Cadangan Devisa RI Terus Anjlok, BI: Ada Tekanan-tekanan Global, Wajarlah

Proof of concept rupiah digital merupakan dokumen lanjutan dari White Paper Rupiah Digital yang sudah diluncurkan BI pada akhir November 2022 silam.

Perry mengatakan bahwa pihaknya telah menerbitkan consultative paper dan menemui pelaku sistem pembayaran yang dianggap mampu menjadi wholesaler rupiah digital.

"Kami terbitkan consultative paper dan kami sudah ketemu dengan pemain-pemain besar yang kami pandang mempunyai kemampuan untuk menjadi wholesaler," ujarnya.

Dalam consutative paper yang sudah diterbitkan BI, rencana penerbitan mata uang digital tersebut akan dinamai sebagai Proyek Garuda.

Rupiah digital merupakan salah satu dari kebijakan sistem pembayaran untuk akselerasi digital adalah uang dalam format digital yang diterbitkan Bank Indonesia dan menjadi kewajiban BI kepada pemegangnya.

"Rupiah digital diterbitkan hanya oleh Bank Indonesia selaku bank sentral negara Republik Indonesia," tuturnya.

Diharapkan Rupiah Digital ini mempunyai kualitas yang lebih aman dan efisien dibandingkan uang kartal fisik dan rekening giro di BI.

Ruoiah Digital akan dibangun dalam fitur desain yang tangguh dan memungkinkan pengembangan model bisnis baru yang inovatif, inklusif, dan mendorong efisiensi.

Baca Juga: Tingkatkan Pemahaman Masyarakat, BI Perkuat Transparansi Informasi Ke Masyarakat

Kemudian, Rupiah Digital akan dilengkapi dengan berbagai fitur yang memastikan resiliensi, baik dalam konteks keamanan maupun ketersediaan, misalnya, offline functionality, yang juga memastikan perluasan inklusi keuangan di daerah tertinggal.

Selain itu, Rupiah Digital juga akan dilengkapi fitur programmability yang memungkinkan pengembangan inovasi dan efisiensi keuangan, misalnya smart contract. Tokenisasi surat berharga juga akan dikembangkan di dalam platform digital rupiah untuk membuka peluang-peluang baru bagi pendalaman pasar keuangan.

Lebih lanjut, ia menambahkan, rupiah digital nantinya akan diterbitkan dalam dua jenis. Pertama, rupiah digital wholesale (w-Rupiah Digital) dengan cakupan akses yang terbatas dan hanya didistribusikan untuk penyelesaian transaksi wholesale seperti operasi moneter (OM), transaksi pasar valas, dan transaksi pasar uang.

Kedua, rupiah digital ritel (r-Rupiah Digital) dengan cakupan akses yang terbuka untuk publik dan didistribusikan untuk berbagai transaksi ritel baik dalam bentuk transaksi pembayaran maupun transfer, oleh personal atau individu maupun bisnis (merchant dan korporasi).

Menurut Perry, uang rupiah dengan format digital yang dapat dipergunakan seperti halnya uang berbentuk fisik (uang kertas dan uang logam) yang saat ini masih berlaku, uang elektronik (chip dan server based), dan uang dalam alat pembayaran menggunakan kartu atau APMK (kartu debet, kartu kredit atau e-money) yang dipakai saat ini.

Baca Juga: Konflik Hamas dan Israel Goncang Perekonomian Global

Adapun pengembangan Rupiah Digital terdiri dari tiga tahap. Pada tahap pertama, pengembangan akan dimulai dengan w-Digital Rupiah untuk use case penerbitan, pemusnahan, dan transfer dana antarpihak.

Selanjutnya, use case w-Digital Rupiah akan diperluas dengan use case tambahan yang mendukung transaksi di pasar keuangan.

Pada tahap akhir, konsep integrated end-to-end w-Digital Rupiah to r-Digital Rupiah akan diujicobakan. Pendekatan itu memungkinkan eksplorasi berbagai alternatif desain digital rupiah guna memastikan nilai tambah yang paling optimal.

Dengan ketiga tahapan itu, rupiah dapat bisa digunakan masyarakat luas seperti uang kertas dan uang logam. Masyarakat dapat memperoleh r-Digital Rupiah dengan menukar uang kertas dan uang logam, rekening giro atau tabungan di perbankan, atau saldo uang elektronik dengan r-Digital Rupiah lewat perantara yang ditunjuk BI atau wholesaler. Wholesaler itu nantinya memakai stok rupiah digital wholesale-nya untuk memenuhi permintaan rupiah digital nasabah. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU