BI Tebitkan Buku Putih Rupiah Digital

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 01 Des 2022 11:29 WIB

BI Tebitkan Buku Putih Rupiah Digital

i

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (30/11/2022). Foto: Departemen Komunikasi Bank Indonesia.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Bank Indonesia resmi menerbitkan Buku Putih (White Paper) pengembangan uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC) dengan mempertimbangkan asas manfaat dan risiko pada Rabu (30/10/2022). Hal tersebut membuktikan keseriusan Bank Indonesia dalam menghadirkan rupiah digital di Indonesia.

Peluncuran White Paper ini langsung dilakukan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (30/11/2022).

Baca Juga: Cadangan Devisa RI Terus Anjlok, BI: Ada Tekanan-tekanan Global, Wajarlah

"Pada hari ini dengan seizin Bapak Presiden kami luncurkan White Paper Digital Rupiah," kata Perry, Rabu (30/10/2022).

Penerbitan White Paper ini merupakan langkah awal Proyek Garuda, yaitu proyek yang memayungi berbagai inisiatif eksplorasi atas berbagai pilihan desain arsitektur.

Perry mengatakan, Proyek Garuda ini akan diimplementasikan dalam tiga tahap. Mulai dari wholesale CBDC atau rupiah digital untuk penerbitan, pemusnahan dan transfer antar bank.

Selanjutnya diperluas dengan model bisnis operasi moneter dan pasar uang, dan akhirnya pada integrasi wholesale rupiah digital dengan ritel digital rupiah secara end to end.

Baca Juga: Tingkatkan Pemahaman Masyarakat, BI Perkuat Transparansi Informasi Ke Masyarakat

Diharapkan Penerbitan White Paper ini menjadi katalisator pengembangan desain CBDC ke depan, agar penerapan dapat sesuai konteks dan karakteristik kebijakan.

Bank Indonesia meyakini manfaat CBDC mampu menjaga kedaulatan Rupiah di era digital, termasuk mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital serta membuka peluang inklusi keuangan yang lebih merata dan berkelanjutan.

"Kami akan mempercepat pendalaman pasar uang sesuai blueprint pendalaman pasar uang 2025 untun integrasi operasi moneter dan pasar uang yang modern dan efisien," ujarnya.

Baca Juga: Konflik Hamas dan Israel Goncang Perekonomian Global

Meski demikian, pengembangan CBDC sendiri memerlukan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk kerja sama dengan bank sentral lain dan lembaga internasional. Perkembangan mata uang digital bank sentral di masa depan bukanlah pilihan, melainkan keniscayaan.

Bank Indonesia juga masih perlu melakukan eksplorasi dan uji coba untuk mengantisipasi perkembangan mata uang digital di masa depan. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU