Bisnis Kendang hingga Luar Pulau di Tengah Pandemi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 28 Jul 2021 09:28 WIB

Bisnis Kendang hingga Luar Pulau di Tengah Pandemi

i

Salah satu kendang yang siap di kirim ke konsumen. SP/ TLG

SURABAYAPAGI.com, Tulungagung - Kecintaannya terhadap alat musik tradisional dan seni membuat Kusnari yang merupakan perajin kendang tetap semangat memproduksi kendang di tengah pandemi Covid-19.

Banyaknya permintaan pesanan kendang dari konsumen tersebut karena masih banyak masyarakat yang suka dengan pertunjukkan seni sehingga membeli salah satu musik tradisional tersebut. Sedangkan jasa servis, Kusnari mengaku bisa melayani hingga lima kendang.

Baca Juga: Pj Bupati Tulungagung Serahkan Bantuan Korban Tertimpa Pohon Tumbang

"Sekarang berapa, satu dua saja yang laku. Itupun masih belum lunas pembayarannya. Bagi saya, terpenting kendang saya ini bisa keluar," katanya.

Namun, saat ini hampir tidak ada kendang yang laku dijual selama pandemi merebak pada 2020 lalu. Itu imbas dari tidak diperbolehkannya pertunjukkan seni yang diterapkan beberapa waktu lalu oleh pemerintah dalam upaya memutus sebaran Covid-19.

"Blasss tidak ada apa-apa 2020 lalu itu. Bahkan agar dapur tetap mengepul, saya cari pekerjaan lain seperti kuli bangunan," terangnya.

Baca Juga: Pasar Malem Tjap Toendjoengan Jadi Penggerak Ekonomi Lokal

Meski demikian, Kusnari mengaku, tetap bertahan. Karena suka dengan dunia seni. Alat seni tradisional tersebut sudah dikenalnya sejak kecil. Bahkan, sebelum menjadi perajin, dirinya merupakan pengendang andal. Tak heran, pemesan kendang buatannya merupakan teman sesama seniman yang memerlukan kendang untuk kebutuhan pertunjukkan.

"Rata-rata teman sesama seniman. Seperti di wilayah Tulungagung, Kediri, Blitar. Tapi juga ada pemesan untuk dibawa ke Lampung dan Kalimantan," terangnya.

Menurutnya, banyak yang suka dengan kendang buatannya karena awet dan suara yang dihasilkan lebih bening dan nyaring. Padahal bahan sama dengan umumnya. Yakni menggunakan kayu nangka. Sedangkan alas kendang dan talinya menggunakan kulit kerbau.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan di Tulungagung Enggan Melaut

Tak ada kesulitan berarti saat pengerjaannya. Hanya saja mood harus dijaga. Sebab, bisa mempengaruhi lamanya pengerjaan. Biasanya memerangi lawan bosan, dia mencari pekerjaan lain seperti mengerjakan barongan, jamang dan lainnya.

Dia berharap dengan dilonggarkannya kebijakan pentas seni saat ini, banyak seniman mulai manggung. Dengan begitu, ekonomi di sektor seni budaya terus berputar. Karena tak sedikit seniman yang menggantungkan ekonomi dari seni. Dsy4

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU