BKKBN Jatim Gandeng Pemerintah Bondowoso dalam Penyuluhan KB

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 11 Nov 2020 17:53 WIB

BKKBN Jatim Gandeng Pemerintah Bondowoso dalam Penyuluhan KB

i

Kepala Perwakilan BKKBN provinsi Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd di gedung Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (11/11/2020).SP/Patrik 

SURABAYAPAGI, Surabaya - Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur melakukan Penguatan Program Bangga Kencana bagi Penyuluh KB di gedung Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (11/11/2020). Dalam kegiatan Penguatan Program Bangga Kencana bagi Penyuluh KB, PLT.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Bapak Awan Boedhyono, S.Sos menyampaikan bahwa bulan September 2020 IPM kabupaten Bondowoso sebesar 6,66, CPR 77,7%, DO Putus Pakai 6,63 % dan unmet need 8,19.

Baca Juga: Ketersediaan Beras di Bondowoso Aman hingga Lebaran

“Saat ini fokus program BKKBN adalah Pembangunan keluarga capaian ini merupakan kerja keras para penyuluh KB sesuai dengan arahan dari Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur agar para Penyuluh KB bisa bekerja dengan baik dan memberikan pelayanan bagi masyarakat. Kami berharap arahan dan motivasi dari Bapak Kepala Perwakilan dan tim dari Provinsi mampu meningkatkan motivasi dan kinerja Penyuluh KB di Bondowoso yang saat ini berjumlah 88 (delapan puluh delapan) orang” ungkapnya

Kegiatan Penguatan Bangga Kencana kali ini juga dihadiri secara langsung oleh Asisten Ahli Pemkab Bondowoso Bapak Agung Trihandono, mengatakan bahwa kabupaten Bondowoso mempunyai 2 kelompok strategis yang menunjang pembangunan Bondowoso.

“Kelompok strategis yang pertama adalah Penyuluh KB dan PPKBD  yang kedua adalah Bidan Desa dan kader posyandu, 2 (dua)  kelompok strategis ini adalah mereka langsung berhubungan dengan masyarakat, tanpa bantuan dari teman-teman Penyuluh KB ini kami tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan di Bondowoso” ungkap Pak Agung sapaan akrab Asisten I Kabupaten Bondowoso tersebut.

Dalam sambutannya, Asisten ahli 1 menyampaikan bahwa Bondowoso mempunyai permasalahan nasional yaitu angka stunting yang cukup tinggi di Jawa Timur. ”Angka stunting yang cukup tinggi bukan hanya kondisi bayi yang tidak sehat, akan tetapi setelah dilakukan penelusuran, di kabupaten Bondowoso ternyata kasus anemia pada remaja putri sangat tinggi melihat kasus anemia yang tinggi”, ungkapnya.

Ia menambahkan  berharap agar Penyuluh KB ikut berperan dalam mencegah kasus anemia pada remaja putri. “Bila nanti masih kita temukan kasus anemia pada remaja putri sudah tidak menjadi tanggung jawab Kepala Dinas Kesehatan saja, tetapi juga Kepala Dinas PPKB Bondowoso, untuk itu, saya harap temen-teman Penyuluh di Lapangan segera melaporkan jika ada remaja putri yang anemia, masyarakat yang tidak mengkonsumsi air bersih atau Ibu Hamil yang tidak mampu dan belum terdaftar di BPJS, laporkan agar kami bisa segera melakukan tindak lanjut untuk menangani kasus tersebut” Ujarnya. 

Baca Juga: Tanggapan Terkait Operasi Tangkap Tangan KPK Terhadap 2 Oknum Jaksa di Bondowoso

BKKNB_Jatim_Penguatan_Program_Patrik_(1)BKKNB_Jatim_Penguatan_Program_Patrik_(1)

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi jawa Timur dalam arahannya mengungkapkan bahwa Kabupaten Bondowoso masih dihadapkan pada beberapa tantangan membutuhkan keterlibatan aktif dari semua sektor dalam menyelesaikan tantangan tersebut.

“Saat ini sedang dihadapkan pada situasi yang tidak seperti biasanya. Tahun 2020 awal RPJMN tapi kita malah dihadapkan pada masa pandemi. Sudah tidak menjadi rahasia bahwa hadirnya pandemi selama 6 bulan ini membawa pengaruh pada keluarga dan program Bangga Kencana di Jawa Timur. Kenaikan DO KB ini terjadi rata-rata 1,5 % mengalami kenaikan. Disatu sisi ini adalah salah satu bentuk kepatuhan bagi masyarakat untuk lebih banyak beraktivitas di rumah saja seperti yang dianjurkan pemerintah dalam pencegahan covid-19, disisi lain tentu menimbulkan dampaknya sangat complicated” ujar Pak Teguh.

Baca Juga: BKKBN Jatim Ajak Insan Pers dan Mahasiswa Unitomo Perangi Stunting

Pak Teguh menyampaikan jika tidak kita siasati bersama akan menjadi ancaman serius. “Stunting sudah pasti akan naik, jika program KB kendor bisa jadi nanti akan mengalami kenaikan stunting. Tidak hanya stunting tetapi kelahiran yang tidak diinginkan”.

Di Jawa timur pada tahun 2020 terdapat 2 (dua) kegiatan yang menjadi momentum meningkatkan kesertaan ber-KB. Yaitu Pelayanan KB Serentak dalam rangka Hari Keluarga Nasional dan Bakti Sosial pelayanan KB dalam rangka Hari Kontrasepsi Internasional dimana di Jawa Timur tercapai lebih dari 100% dari target yang direncanakan. “Artinya animo masyarakat untuk ber-KB itu masih besar”, ungkapnya.

Bapak Teguh juga mengingatkan agar Kampung KB terus diperkuat infrastrukturnya dalam kesiagaan pencegahan Covid-19. “Program yang sudah dikembangkan di lapangan diharapkan agar terus  diperkuat” pungkasnya. Pat

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU