Bocah 18 Bulan Meninggal setelah Tercebur di Kolam Ikan Koi Tetangga

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 14 Feb 2022 16:01 WIB

Bocah 18 Bulan Meninggal setelah Tercebur di Kolam Ikan Koi Tetangga

i

Kapolsek Talun AKP Imam Subechi saat melihat kondisi korban bersama team kesehatan disaksikan keluarga dan perangkat Desa. SP/Hadi Lestariono

SURABAYAPAGI.COM, Blitar - Warga dusun Bakulan Desa Bendosewu Kecamatan Talun Kabupaten Blitar dikejutkan ditemukan balita berusia 18 bulan yang tewas di kolam ikan koi. Kejadian yang terjadi Sabtu (12/2) pukul 18.30 itu mengakibatkan Moh FR (18 bulan)  anak pasangan AD (30) dan TR (24) meninggal dunia, kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Talun.

Kejadian itu dibenarkan Kapolsek Talun AKP Imam Subechi SH, menurut mantan Kapolsek Wlingi ini, korban tenggelam di Kolam Ikan Koi milik tetangganya yang berada di depan rumahnya, sedang saat itu TR, ibu korban sedang aktifitas di dapur, tidak mengetahui kalau korban yang masih belajar berjalan itu keluar rumah.

Baca Juga: Puluhan Sopir Angkot dan Bus di Terminal Kesamben Dites Urine

"Saat ibu korban mencari korban sekitar pukul 16.45 tidak menemukan, dan minta tolong Andi Suswanto tetangganya untuk mencarikan keberadaan korban, bahkan para tetangga mencari di persawahan, parit dan sungai di sekitar rumah korban, sekitar pukul 18.20 korban ditemukan dengan posisi  mengapung di kolam ikan koi milik tetangganya," jelas AKP Imam Subechi atas ijin Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom S.IK pada wartawan.

Setelah menerima laporan pukul 19.00 langsung  Kapolsek Talun dengan anggotanya datangi TKP bersama Babinsa Koramil Talun/Bhabinkamtibmas,  Bidan desa Bendosewu, selain unit Identifikasi untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan kondisi korban.

"Kami bersama team mendatangi rumah korban, yang saat itu korban sudah dibaringkan di rumahnya, setelah kita lakukan pemeriksaan dengan team Identifikasi juga Bidan desa, yang disaksikan keluarga korban dan perangkat desa, tanda tanda meninggalnya korban tidak ada unsur tindakan kekerasan, sedang pihak keluarga tidak menghendaki korban diotopsi yang waktu itu akan kita rujuk ke RSUD Ngudi Waluyo, karena keluarga tidak ingin bila korban untuk diotopsi  pihak keluarga membuat surat pernyataan," kata AKP Imam Subechi.

Baca Juga: Polres Blitar Ungkap 3 Kasus Street Crime, dengan 9 Tersangka

Masih menurut Imam Subechi awal kejadiannya ketika ibunya masak di dapur, korban bermain dalam rumah, tanpa sepengetahuanya  korban keluar rumah, usai masak ibu korban mencari korban tidak ketemu minta tolong warga sekitar, dan pukul 18.45 korban ditemukan dengan posisi mengapung di kolam ikan koi yang terletak di seberang rumahnya,  sedang kolam yang terbuat dari terpal itu berkedalaman 80 cm, lebar 10 meter dan panjang 15 meter.

"Dari kejadian itu kami mengamankan baju milik korban berupa satu potong baju coklat muda, satu potong celana pendek coklat tua, malam itu juga korban dimakamkan," pungkas mantan Kasubag Humas Polres Blitar ini. Les

Baca Juga: Saat Ditinggal Shalat Tarawih, Sapi Warga Blitar Dicuri, Korban Rugi Rp 15 Juta

 

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU