Bongkar Muat di Terminal Pelabuhan Tanjung Perak Meningkat 80 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 09 Mar 2021 18:35 WIB

Bongkar Muat di Terminal Pelabuhan Tanjung Perak Meningkat 80 Persen

i

Truk kontainer saat mengantri di terminal Berlian . SP/SAMMY MANTOLAS

SURABAYAPAGI, Surabaya - Aktivitas bongkar muat di beberapa terminal pelabuhan Tanjung Perak seperti Nilam, Berlian dan terminal petikemas Surabaya menunjukan adanya peningkatan.

Pantau wartawan Surabaya Pagi di lapangan sejak pukul 09:15 WIB hingga 10:00 WIB, telah ada sekitar 32 truk yang membawa peti kemas masuk ke terminal Berlian. Terlihat beberapa truk harus mengantri di depan terminal.

Baca Juga: Bersandar di Tanjung Perak Surabaya, Kru Kapal Pesiar MS Genting Dream Mendadak Meninggal Dunia

Pelaksana Health Safety Security Environment (HSSE) Terminal Berlian Ari Naga mengungkapkan, memasuki tahun 2021, aktivitas bongkar muat petikemas di terminal Berlian semakin meningkat sejak sebelumnya sedikit berkurang akibat covid-19.

"Sudah mulai membaik, ya sekitar 80 persen lah," kata Ari Naga, Selasa (09/03/2021).

Peningkatan serupa juga terjadi di terminal Nilam. Salah satu petugas gerbang yang mengurusi tiket masuk truk kontainer mengungkapkan, ramainya arus masuk dan keluar di terminal Nilam sendiri mulai terasa sejak tiga bulan terakhir.

"Sekarang sudah mulai ramai mas, apalagi hari Senin sampai Sabtu. Itu pasti ramai. Kalau hari Minggu tidak begitu ramai," kata salah petugas jaga yang tak ingin menyebutkan namanya.

Baca Juga: 57 Kontainer Kayu Merbau llegal Diselundupkan dari Papua ke Surabaya

Sementara itu, di terminal Petikemas (TPS) Surabaya dari pantauan di lapangan sejak pukul 13:10 WIB hingga 13:40, kurang lebih sekitar 29 truk kontainer yang masuk ke terminal.

Corporate Communications PT. Petikemas Surabaya, Retno Utami saat dihubungi menjelaskan, adanya peningkatan arus petikemas di TPS Surabaya.

"Sekarang relatif meningkat mas," kata Retno melalui saluran telepon

Baca Juga: KLHK Amankan 57 Kontainer Kayu Merbau llegal Asal Papua di Pelabuhan Tanjung Perak

Musababnya, isu kelangkaan kontainer yang sebelumnya terjadi kini perlahan mulai kembali normal.  Guna mempertahankan arus petikemas, pihaknya telah menerapkan sejumlah program relaksasi khususnya yang berkaitan dengan ekspor dan impor.

Salah satunya adalah dengan memperpanjang openstack export dari 3 hari menjadi 5 hari. Sementara untuk kontainer-kontainer impor yang kosong (empty import) juga diperpanjang masa penumpukannya dari 3 hari menjadi 7 hari.

"Kita berikan semuanya gratis, tidak dipungut biaya," katanya.sem

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU